Anda di halaman 1dari 17

DERMATITIS KONTAK

Kelompok 5
Ayu Nurul Puspitasari
Desi Yardina
Diny Septiana Widya
Imam Syahruddin
Definisi

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan


oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit.
(Djuanda,2011)

Dermatitis kontak dibedakan menjadi


dua yaitu dermatitis kontak iritan
(DKI) dan dermatitis kontak alergi
(DKA)
(Djuanda,2011)
Dermatitis iritan adalah kerusakan kulit yang terjadi langsung
tanpa diketahui proses sensitasi.

Terbagi atas 2 : 1. Dermatitis kontak iritan dibedakan

menjadi 2 antara lain:

a) Dermatitis iritan akut

b) Dermatitis iritan kronik


Dermatitis alergik adalah kelainan kulit yang terjadi pada
seseorang yang mengalami sensitifitas karena suatu alergen.

1. Dermatitis kontak alergik dibedakan

menjadi 2 antara lain:


Terbagi atas 2 :
a) Dermatitis kontak alergik fase akut

b) Dermatitis kontak alergik fase kronik


Dermatitis iritan
akut terjadi setelah satu
atau beberapa kali olesan
Dermatitis iritan akut dengan bahan bahan iritan
kuat, sehingga terjadi
adanya kerusakan
epidermis yang berdampak
peradangan

Dermatitis iritan kronik


Dermatitis iritan kronik terjadi karena kulit berkontak
dengan bahan bahan iritan
yang tidak terlalu kuat, seperti
sabun, deterjen, dan larutan
antiseptik
Fase akut tandanya
Dermatiti kontak alergen adalah merah, edema, papula,
fase akut vesikula, berair, krusta, dan
gatal.

Fase kronis tandanya


adalah kulit tebal atau likenifikasi,
Dermatiti kontak alergen kulit pecah pecah, skuama, kulit
fase kronis kering, dan hiperpigmentasi
Etiologi

Dermatitis kontak Dermatitis kontak


alergika iritan

a. Perhiasan seperti perak,


nikel, atau emas
b. Sarung tangan lateks a. Asam dari baterai

c. Parfum atau kosmetik b. Pemutih pakaian

kimia dan produk c. Kerosen

kecantikan d. Detergent

d. Zat beracun dari


tanaman
Manifestasi
Klinis

Gejala dermatitis kontak bervariasi, mulai dari kemerahan


yang ringan dan hanya berlangsung sekejap sampai kepada
pembengkakan hebat dan kulit melepuh. Adanya ruam yang
terdiri dari lepukan kecil yang terasa gatal (vesikel). Pada
awalnya ruam hanya terbatas pada bagian kulit yang kontak
langsung dengan alergen (zat yang menyebabkan reaksi
alergi), tetapi selanjutnya ruam bisa menyebar. Jika zat
penyebab ruam tidak digunakan, biasanya dalam beberapa
hari kemerahan akan menghilang. Lepuhan akan pecah,
mengelurkan cairan, membentuk keropeng lalu mengering.
Sisa-sisa sisik, gatal-gatal dan penebalan kulit yang bersifat
sementara, bisa berlangsung beberapa hari atau minggu
(Susanto, 2013).
Patofisiologi

Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan


hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi
sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah
5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya
adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam
kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak
lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan
merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan
kelainan kulit atau dermatitis.
Pencegahan

ada beberapa cara untuk mengurangi resiko terkena dermatitis


kontak :
1. rajin membersihkan kulit , bersihkan kulit dengan air dan sabun.
bila di lakukan secepatnya, dapat menghilangkan banyak iritan
dan alergen dari kulit
2. gunakan sarung tangan saat mengerjakan pekerjaan rumah tanga
untuk menghindari kontak dengan bahan pembersih.
3. bila sedang bekerja, gunakan pakaian pelindung untuk
menghindari kontak dengan bahan alergen atau iritan.
4. ganti produk perawatan tubuh.
Penatalaksanaan

2. Terapi lokal
a) salep / krim / losio
kortikosteroit
1. Terapi umum
a) hindari faktor penyebab
b) jaga kulit jangan sampai
3. Terapi sistemik
kering
a) anti histamin
c) berikan pengertian untuk
b) kortikosteroid : dosis 40-60
tidak di garuk
mg.
c) antibiotik : eritromisin,
dewasa 4 x 250 mg / hari
Komplikasi

1.
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

2.
Infeksi sekunder khususnya oleh Stapilokokus aureus

3.
hiperpigmentasi atau hipopigmentasi post inflamasi

4.
jaringan parut muncul pada paparan bahan korosif atau
ekskoriasi
Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
b) Keluhan Utama.
c) Riwayat Kesehatan.
Diagnosa

a) Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kekeringan

pada kulit

b) Resiko kerusakan kulit berhubungan dengan terpapar allergen

c) Perubahan rasa nyaman berhubungan dengan pruritus

Anda mungkin juga menyukai