Anda di halaman 1dari 32

HIV

Definisi
• HIV (Human Immunodeficiency Virus)
merupakan retrovirus bersifat limfotropik khas
yang menginfeksi sel-sel dari sistem kekebalan
tubuh, menghancurkan atau merusak sel
darah putih spesifik yang disebut limfosit T-
helper atau limfosit pembawa faktor T4 (CD4).
• AIDS merupakan kumpulan gejala atau
penyakit yang disebabkan oleh menurunnya
kekebalan tubuh akibat virus HIV
• Diseluruh dunia pada tahun 2013 ada 35 juta
orang hidup yang menderita HIV yang meliputi
16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <
15 tahun.
• Di indonesia kasus HIV/AIDS memperlihatkan
kecenderungan peningkatan dari tahun ke
tahun sejak di laporkan pertama kali pada
tahun 1987 pada tahun 2013 penderita HIV di
indonesia ada 29.037 dan AIDS 6.266
Etiologi
• HIV adalah suatu virus RNA sefiris termasuk retrovirus
dari famili lentivirus.
• Strukturnya tersusunatas beberapa lapisan dimana
lapisan terluar (envelop) berupa glikoprotein gp41
yang melekat pada glikoprotein gp120. Selubung
glikoprotein ini berafinitas tinggi terhadap molekul CD4
• lapisan
kedua dibagian dalam terdiri dari protein p17. Inti HIV
dibentuk oleh protein p24. Di dalam inti ini terdadat
dua rantai RNA dan enzim transkriptase reverse
(reverse transcriptase enzyme)
• Dikenal dua tipe HIV yaitu HIV-1 dan HIV-2,
mempunyai struktur yang hampir sama, HIV-1
mempunyai gen vpu tetapi tidak punya gen
vpx, sedangkan sebaliknya HIV-2 mempunyai
vpx tetapi tidak vpu. Tipe virus yang paling
sering menyerang adalah HIV-1
Clinical Staging HIV/AIDS
Patofisiologi
• Limfosit CD4+ (sel T helper atau Th)
merupakan target utama infeksi HIV karena
virus mempunyai afinitas terhadap molekul
permukaan CD4
• Antigen gp120 yang berada pada permukaan
HIV akan berikatan dengan CD4 serta ko-
reseptor kemokin CXCR4 dan CCR5, dan
dengan mediasi antigen gp41 virus, akan
terjadi fusi dan internalisasi HIV
Manifestasi klinis
Infeksi Oportunistik
• Infeksi yang timbul akibat penurunan sistem imun
• Timbulnya IO berkaitan dengan status imun
pasien, semakin rendah CD4 seseorang semakin
besar kemungkinan seseorang mendapat IO.
• IO yang tersering dijumpai di Indonesia adalah:
TB, kandidiasis oral, diare, Pneumocystis
Pneumonia (PCP), Pruritic Papular Eruption (PPE)
• Sistem Pernafasan
 Pneumonia
 TB
 Sinusitis
• Sistem saraf pusat
 Toxoplasmosis
 Demensia complex
 Lympoma
• Meningitis
• Sistem saraf perifer
 Sindrom guilain-barr
• Sistem gastrointestinal
Candidiasis esophagus
Hepatitis
Kolesistisis
Kolangitis
Diare
• Athritis
• Candidiasis oral
• Kulit
Herpes zoster
Dermatitis Seboroik
Psoariasis
Moluscum contagiosum
Pioderma
Diagnosis
• Dari Anamnesis, perlu digali factor resiko HIV
AIDS, Berikut ini mencantumkan, daftar tilik
riwayat penyakit pasien dengan tersangaka
ODHA
- Penjaja seks laki-laki atau perempuan

- Pengguna napza suntik (dahulu atau sekarang)

- Laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama laki-laki (LSL) dan transgender (waria)

- Pernah berhubungan seks tanpa pelindung dengan penjaja seks komersial

- Pernah atau sedang mengidap penyakit infeksi menular seksual (IMS)

- Pernah mendapatkan transfusi darah atau resipient produk darah

- Suntikan, tato, tindik, dengan menggunakan alat non steril.

Depkes RI 2007
Depkes RI 2007
• Tes antibodi HIV
Pemeriksaan mengguanakan strategi 3
menggunakan reagen tes cepat atau dengan
ELISA, pemeriksaan pertama (A1) digunakan tes
dengan sensitifitas tinggi (>99%), sedang untuk
pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3)
menggunakan tes dengan spesifisitas tinggi
(>99%)
Antibodi biasanya baru dapat terdeteksi dalam
waktu 2 minggu hingga 3 bulan setelah terinfeksi
HIV yang disebut masa jendela.
• Pemeriksaan CD4 dan CD8
TATALAKSANA
Tatalaksana IO sebelum memulai
terapi ARV
ARV lini pertama
ARV lini kedua

• Yang disediakan gratis oleh pemerintah adalah


TDF atau AZT + 3TC + LPV/r

Anda mungkin juga menyukai