Anda di halaman 1dari 18

DETEKSI DINI KANKER

Artinya:
Pencegahan sekunder, mencakup pemeriksaan
(tes) pada orang-orang yang belum
mempunyai simptom-simptom penyakit untuk
menemukan penyakit yang belum terlihat atau
pada stadium praklinik.
Dasar skrining :
Diagnosis & pengobatan dpt dilakukan sblm
timbul tanda / simptom  prognosis
keberhasilan akan lebih baik.
Bila pengobatan pada stadium lanjut :
keadaan pasien lebih buruk  terapi lebih
sulit, biaya akan lebih mahal  prognosis
akan lebih buruk.
Bila pengobatan pada stadium dini /
preinvasif : keadaan pasien masih baik 
terapi lebih mudah, biaya lebih murah 
prognosis lebih baik. ( bisa sampai 100%
(sembuh total). Skrining untuk populasi besar
: skrining massal (“mass screening”)
Skrining untuk populasi besar : skrining
massal (“mass screening”)
Tujuan skrining massal (mass screening) :
menurunkan morbiditas dan mortalitas
KANKER SERVIKS UTERI
Angka kejadian di Indonesia tinggi
dan sebagian besar ditemukan pada
stadium lanjut.
Di dunia ke-5. Di Indonesia : ke- I
Karsinoma in situ meningkat dgn
puncak usia 30-34 thn.
Displasia meningkat dgn puncak
usia 20-29 thn.
Pemeriksaan penunjang pada kanker
serviks
 Tes Papanicolaou (PAP) smear : sitologi
eksfoliasi serviks.
 Kolposkopi : teropong vagina / vulva /
serviks
 Gineskopi : teropong monocular, ringan,
pembesaran 2.5 x (lebih sederhana dari
kolposkopi)
* Inspeksi serviks : visual dengan neck eyes
pada serviks (+ larutan asam asetat 3-5%)
 Servikografi
 Konisasi : biopsy bentuk kerucut, dapat
dengan pisau, kauter atau LLETS (Large
Loop Excision of the Transformation Zone).
 PAPNET : Pap Smear yang diolah untuk
screening dengan komputerisasi.
 Tes HPV-DNA (Probing) : pemeriksaan
tipe HPV dengan hibridasi DNA.

Paling Ideal : Pap Smear, jika abnormal :


dilanjutkan kolposkopi, biopsy.
Program pemeriksaan / skrining
yang dianjurkan untuk kanker
serviks (WHO) :
· 1. Skrining pada setiap wanita minimal
satu kali pada usia 35-40 tahun.
· 2. Kalau fasilitas tersedia, lakukan tiap
10 tahun pada wanita usia 35-55 tahun.
· 3. Kalau fasilitas tersedia lebih,
lakukan tiap 5 tahun pada wanita usia
35-55 tahun.
· Ideal dan optimal, lakukan tiap 3
tahun pada wanita usia 25-60 tahun.
American College of Obstetrician and
Gynecologist (ACOG), anjuran :
Pemeriksaan pd wanita yg “sexually
active”.
· Pemeriksaan pd wanita > 18 tahun.
Di negara berkembang seperti
Indonesia (dana terbatas) :
· Pemeriksaan pd wanita 35-50 tahun:
Pap smear minimal 1 kali, pd pap
abnormal, alternatif lgs terapi saja karena
biopsy / kolposkopi mahal.
Down-staging : alternatif lain deteksi dini
kanker serviks
Upaya untuk menemukan kanker serviks pada
stadium lesi prakanker / stadium invasive dini.
Tujuan upaya down staging :
Mendapatkan kanker serviks pada stadium
lebih awal.
 Pengobatan diharapkan berhasil lebih baik.
Teknik : inspeksi serviks inspeculo dan
pulasan asam asetat 3-5%, jika ada daerah
lesi akan berwarna bercak putih. Ada
kecurigaan sedikit saja, langsung dirujuk.
 Pelaksanaan harus terorganisasi dan
integrasi.
Pap Smear
Prinsip Dasar Pap Smear
Epitel permukaan selalu akan mengelupas
(eksfoliasi) dan diganti lapisan epitel di
bawahnya.
Epitel permukaan merupakan gambaran
keadaan epitel jaringan dibawahnya juga.
KANKER OVARIUM
Urutan ke 14 dunia (negara maju maupun
negara berkembang)
Di Indonesia, 1990, urutan ke 6.
Bila ditemukan stadium I : five-year-survival
rate 72,8%. Bila proses masih terbatas di
dalam panggul, 95%. Bila ditemukan pada
stadium lanjut : 8%.
Deteksi dini kanker ovarium
Dengan pemeriksaan pelvik, rektovaginal.
Kemungkinan massa pelvis adalah kanker
ovarium :
 1. Jika ukuran diameter kurang dari 5 cm,
kemungkinan 3%.
 2. Jika ukuran diameter antara 5-10 cm,
kemungkinan 19%.
 3. Jika ukuran diameter lebih dari 10 cm,
kemungkinan 97%.
Pemeriksaan ultrasonografi (tranvaginal),
color Doppler Duplex / Triplex.
Tumor marker : BRCA I, kromosom
19q21, Ca125, Ca19-9, AFP

KANKER ENDOMETRIUM
Diduga penyebab  jumlah wanita usia
lanjut makin meningkat, makanan tinggi
kalori & lemak, pemakaian estrogen
tanpa kombinasi progesterone untuk
kontrasepsi pada tahun 1960-1970.
Deteksi dini kanker endometrium :
Kanker ini didahului lesi prakanker shgg
cocok untuk diadakan program skrining.

KANKER VULVA DAN VAGINA


Kanker vagina terutama mengenai wanita
berusia > 50 tahun. Faktor resiko kanker
vulva & vagina tdk bbeda dgn kanker serviks,
terutama yaitu PHS, seperti herpes,
kondiloma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai