Anda di halaman 1dari 24

Oleh :

Rizka Kurnia Dewi (150810301049)


Heldyanita Subhan (1508103010467)
Ferilatul Masruroh (150810301087)
Muhammad Riyadi (150810301094)
Pengertian Konsinyasi
“suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang
memiliki barang menyerahkan sejumlah barang
kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan
memberikan komisi (tertentu).”
KONSINYA
SI

CONSIGNE/ CONSIGNOR/
KOMISIONER PENGAMANA
T
Alasan-alasan Komisioner
menerima perjanjian konsinyasi
 Komisioner dilindungi dari kemungkinan risiko gagal
untuk memasarkan barang-barang / produk tersebut
atau keharusan menjual dengan rugi.
 Risiko rusaknya barang dan adanya fluktuasi harga
dapat dihindarkan.
 Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi, sebab
adanya barang-barang konsinyasi yang diterima atau
dititipkan oleh pengamanat.
Komisioner (Terpisah)
Transaksi-transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah
sehingga pendapatan dan laba dari konsinyasi
ditentukan secara terpisah dari laba (rugi) dari
kegiatan penjualan reguler.
TRANSAKSI CONTOH JURNAL
TRANSAKSI

PENERIMAAN Menerima barang Barang komisi 10.000.000


BARANG OLEH komisi dari PT. Jaya, Persediaan 10.000.000
KOMISIONER berupa 100 buah
DARI pesawat TV untuk
PENGAMANAT dijual dengan harga
@Rp100.000,-
BARANG Dijual 100 pesawat TV Piutang Dagang 10.000.000
KONSINYASI dengan harga Barang komisi 10.000.000
TERJUAL @Rp 100.000,- komisi
pennjualan atas
barang-barang
tersebut 25%
PEMBAYARAN Dibayar ongkos Barang komisi 50.000
UNTUK angkut lokal untuk Kas 50.000
ONGKOS 100 buah TV sebesar
ANGKUT Rp50.000
PENERIMAAN Menerima pelunasan Kas 10.000.000
PIUTANG DARI piutang dari pelangan Piutang dagang
PELANGGAN atas penjualan 100 10.000.000
buah TV

PERHITUNGAN Menghitung komisi atas Barag komisi 2.500.000


KOMISI YANG penjualan 100 buah TV Pendapatan komisi 2.500.000
DIPEROLEH (25% x Rp10.000.000)
OLEH
KOMISIONER

PENGERIMAN Mengirim hasil Barang komisi 7.500.000


HASIL perhitungan penjualan Kas 7.500.000
PENJUALAN 100 buah TV kepada PT
KEPADA Jaya Jakarta
PENGAMANAT (Rp10.000.000 –
Rp2.500.000)
Hak-hak Komisioner

1. Mendapat komisi dan penggantian biaya yang dikeluarkan

2. Memberikan jaminan terhadap barang yang dijual

 3. Memberikan syarat pembayaran kepada pelanggan


Kewajiban-kewajiban Komisioner
1. Melindungi keamanan dan
keselamatan barang

2. Mematuhi dan memnjual barang


sesuai dengan perjanjian

3. Mengelola secara terpisah baik segi fisik


maupun administrasi atas barang konsinyasi

4. Membuat laporan secara periodik


sesuai di perjanjian.
Komisioner Tidak Terpisah
Konsinyasi tidak dicatat secara terpisah
dari transaksi-transaksi penjualan reguler
dari perusahaan komisioner. Sehingga
tidak dibedakan antara laba konsinyasi
dengan laba dari penjualan reguler
TRANSAKSI CONTOH TRANSAKSI JURNAL

BARANG DIJUAL 100 TV DENGAN PIUTANG DAGANG 10.000.000


KONSINYASI HARGA @100.000, KOMISI PENJUALAN
TERJUAL PENJUALAN 25% 10.000.000
PEMBELIAN 7.5000.000
HUTANG PT JAYA
7.5000.000
PEMBAYARA DIBAYAR ONGKOS ANGKUT HUTANG PT JAYA 50.000
N ONGKOS 100 TV SEBESAR 50.000 KAS 50.000
ANGKUT
PENERIMAA PENERIMAAN PIUTANG 100 TV KAS 10.000.000
N PIUTANG PIUTANG DAGANG
DARI 10.000.000
PELANGGAN
PERHITUNG MENGHITUNG KOMISI ATAS -
AN KOMISI PENJUALAN 100 TV
YANG (25%X10.000.000=2.500.000)
DIPEROLEH
KOMISIONER
PENGIRIMAN MENGIRIM HASIL HUTANG PT JAYA 7.450.000
HASIL PERHITUNGAN PEJUALAN 100 KAS
Consignor adalah pihak yang menyerahkan barang
(pemilik) kepada pihak tertentu untuk dijualkan
dengan memberikan komisi tertentu.
Keuntungan Penjualan konsinyasi
bagi Pemilik Produk
 Produk bisa dipasarkan leluasa di toko yang sudah
memiliki pelanggan.
 Tidak perlu berjualan langsung ke konsumen.
 Lebih bisa fokus mengelola kualitas produk.
Contoh
 Fa Baru (Consignee) berusaha dibidang perdagangan
elektronik. Khusus untuk pesawat TV mengadakan kerjasama
dengan PT Jaya (Consignor). Dengan ketentuan Fa baru
diberikan komisi 25% dari penjualan. Ongkos angkut lokal
ditanggung pihak consignor. Harga jual Rp.100.000 setiap
pesawat TV.
Pencatatan pada Buku Pengamanat dicatat secara Terpisah

Metode Perpetual Metode Phisik

(1) Pengiriman 100 buah pesawat TV kepada


Fa, Baru Semarang, harga pokok Rp.60.000
per buah.
Barang-Barang Konsinyasi Rp.6000.000 Barang-Barang Konsinyasi Rp.6000.000
Persediaan Produk jadi Rp.6000.000 Pengiriman Barang Konsinyasi Rp.6000.000

(2) Dibayar Ongkos Angkut Pengiriman sebesar


Rp.40.000.000
Barang-Barang Konsinyasi Rp.40.000 Barang-Barang Konsinyasi Rp.40.000
Kas Rp.40.000 Kas Rp.40.000
(3) Diterima Perhitungan Penjualan atas 100
buah pesawat TV dari Fa Baru
(a)Mencatat Hasil Penjualan
Piutang Dagang Rp.7.450.000 Piutang Dagang Rp.7.450.000
Penjualan konsinyasi Rp.7.450.000 Penjualan Konsinyasi Rp.7.450.000

(b) Mencatat Harga Pokok Penjualan


HPP Konsinyasi Rp.6000.000 HPP Konsinyasi Rp.6000.000
Biaya Penjualan Konsinyasi Rp.40.000 Biaya Penjualan konsinyasi Rp.40.000
Barang Konsinyasi Rp.6.040.000 Barang Konsinyasi Rp.6.040.000

(4) Diterima uang sebesar Rp.7.450.000dari Fa


Baru Semarang sebagai penyelesaian atas
penjualan 100 buh pesawat TV
Kas Rp.7.450.000 Kas Rp.7.450.000
Piutang dagang Rp.7.450.000 Piutang dagang Rp.7.450.000

(5) Menutup kas saldo rekening pengiriman


barang-barang konsinyasi ke rugi-Laba
- Pengiriman barang konsinyasi Rp.6000.000
Rugi-Laba Rp.6000.000
Metode perpetual

Metode pencatatan
yang dapat dipakai oleh
pengamanat
(consignor) secara
tidak terpisah

Metode phisik
Metode Perperctual dan Metode
Fisisk

Metode Perpetual
 Sistem dimana setiap persediaan yang masuk dan keluar
dicatat di pembukuan
 Dalam penjurnalan, metode perpetual melakukan
pencatatan aktivitas keluar masuk persediaan dan hpp
ketika transaksi penjualan

Metode Fisik
 Dilakukan dengan menghitung jumlah persedian di akhir
suatu periode untuk melakukan pembukuan
 Metode fisik saat transaksi penjualan tidak mencatat hpp
Contoh :
Fa Baru (consignee) berusaha dibidang perdagangan
elektronik. Khusus untuk pesawat TV mengadakan
kerjasama dengan PT Jaya (consignor). Dengan
ketentuan, Fa Baru diberikan komisi 25% dari
penjualan. Ongkos angkut lokal ditanggung pihak
consignor. Harga jual Rp 100.000 setiap pesawat TV.
Metode perpetual
1. Pengiriman 100 buah pesawat tv kepada Fa. Baru Semarang, harga pokok Rp.
60.000 per buah
Barang-barang konsinyasi (Fa. Baru) Rp. 6.000.000
pesediaan produk jadi Rp.
6.000.000
2. Dibayar ongkos angkut pengiriman sebesar Rp. 40.000
Ongkos angkut penjualan Rp 40.000
kas Rp. 40.000

3. Diterima perhitungan penjualan atas 100 buah pesawat tv dari Fa Baru


a. mencatat hasil penjualan piutang
piutang dagang (Fa.Baru) Rp. 7.450.000
hasil penjualan Rp.
7.450.000
b. Mencatat harga pokok penjualan
harga pokok penjualan Rp. 6.000.000
barang-barang konsinyasi (Fa Baru) Rp.
6.000.000
4. Menghapus saldo rekening pengiriman. Barang-barang konsinyasi, pada
akhir periode tukun buku untuk barang-barang yang telah terjual
-

5. Diterima uang sebesar : Rp. 7.450.000 dari Fa. Baru Semarang, sebagi
penyelesaian atas penjualan 100 buah pesawat tv
kas Rp. 7.450.000
piutang dagang (Fa. Baru) Rp. 7.450.000
Metode phisik

1. Pengiriman 100 buah pesawat tv kepada Fa. Baru Semarang, harga pokok Rp.
60.000 per buah
barang-barang komisi (Fa. Baru) Rp. 6.000.000
pengiriman barang-barang konsinyasi Rp.
6.000.000

2. Dibayar ongkos angkut pengiriman sebesar Rp. 40.000


Ongkos angkut penjualan
ongkos angkut penjualan Rp. 40.000
kas Rp.
40.000

3. Diterima perhitungan penjualan atas 100 buah pesawat tv dari Fa Baru


piutang dagang (Fa. Baru) Rp. 7.450.000
hasil penjualan Rp.
7.450.000
4. Menghapus saldo rekening pengiriman. Barang-barang konsinyasi, pada
akhir periode tukun buku untuk barang-barang yang telah terjual
pengiriman barang-barang konsinyasi Rp. 6.000.000
barang-barang konsinyasi Rp.
6.000.000

5. Diterima uang sebesar : Rp. 7.450.000 dari Fa. Baru Semarang, sebagi
penyelesaian atas penjualan 100 buah pesawat tv
kas Rp. 7.450.000
piutang dagang Rp.
7.450.000
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai