Pengendapan
Aluvial
DIPTA ALFIAN RINALDI
FEGI FRANCISSCA R
ARISTYO RIKO E
SURYA ARDI
Pengertian Fluvial
Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di
alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan
adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang
disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang
merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai),
maupun air yang tidak terkonsentrasi ( sheet water).
proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam
yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang
mengalir di permukaan.
Proses Pembentukan Fluvial/Fluviatil
1. Proses Erosi
2. Proses Transportasi
3. Proses Sedimentasi/deposisi
Erosi
Erosi adalah lepasnya material dasar dari tebing sungai. Erosi yang
dilakukan oleh air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
Quarrying, yaitu pendongkelan batuan yang dilaluinya.
Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya.
Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai,
misalnya pada daerah cut off slope pada Meander.
Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.
Tahapana erosi
sungai
Berdasarkan arahnya, erosi dapat dibedakan menjadi :
Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi pada
daerah bagian hulu dari sungai menyebabkan terjadinya pendalaman
lembah sungai.
Erosi lateral, yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan
terjadi pada bagian hilir sungai, menyebabkan sungai bertambah
lebar .
Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan mencapai
batas dimana air sungai sudah tidak mampu mengerosi lagi
dikarenakan sudah mencapai erosion base level.
Transportasi
Dalam membahas transportasi sungai dikenal istilah :
Stream capacity : jumlah beban maksimum yang mampu diangkat oleh aliran
sungai
Stream competance : ukuran maksimum beban yang mampu diangkut oleh
aliran sungai.
Sungai mengangkut material hasil erosinya secara umum
melalui 2 mekanisme, yaitu mekanisme bed load dan
suspended load .
Mekanisme bed load : material-material tersebut terangkut sepanjang dasar
sungai, dibedakan menjadi beberapa cara, antara lain :
Traction : material yang diangkut terseret di dasar sungai.
Rolling : material terangkut dengan cara menggelinding di dasar sungai.
Saltation : material terangkut dengan cara menggelinding pada dasar sungai.
Mekanisme suspended load : material-material terangkut dengan cara melayang
dalam tubuh sungai, dibedakan menjadi :
Suspension: material diangkut secara melayang dan bercampur dengan air
sehingga menyebabkan sungai menjadi keruh.
Solution : material terangkut, larut dalam air dan membentuk larutan
kimia.
Deposisi
Proses sedimentasi yang terjadi ketika sungai tidak
mampu lagi mengangkut material yang dibawanya.
Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka
material yang berukuran kasar akan diendapkan
terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material
yang lebih halus. Ukuran material yang diendapkan
berbanding lurus dengan besarnya energi pengangkut,
sehingga semakin ke arah hillir ukuran butir material
yang diendapkan semakin halus.
DEPOSISI
Bentukan Lingkungan Fluvial
Dataran aluvial
merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses geomorfologi yang
lebih didominasi oleh tenaga eksogen yaitu iklim, curah hujan, angin, jenis
batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat proses
pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ke tempat yang lebih
rendah atau mengikuti aliran sungai. Daerah aluvial ini tertutup oleh bahan
hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah
yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh
jenis dan tekstur batuan.
Dataran alluvial menempati daerah :
-pantai
-daerah antar gunung
-dataran lembah sungai
Dataran banjir/Flood Plain
Dataran banjir berupa dataran yang luas yang berada
pada kiri kanan sungai yang terbentuk oleh sedimen
akibat limpasan banjir sungai tersebut.
Umumnya berupa pasir, lanau, dan lumpur.
Tanggul alam sungai (natural levee)