Seminar
“HEMOVIGILANCE DALAM PELAYANAN DARAH”
MISI
5
PENGAWASAN PRA-PEMASARAN DAN
PASCA-PEMASARAN
PHARMACOVIGILANCE
(WHO 2002)
Pharmakon
(Greek) = Medical The science and activities relating to the
Substances detection, assessment, understanding and
prevention of adverse effects or any other
drug-related problem
8
BADAN POM
BAGAIMANA CARA MELAPORKAN?
2.Informasi
Efek Samping
4.Informasi
Pelapor
3.Informasi
Obat
10 10
JENIS KEJADIAN TIDAK DIINGINKAN DAN ATAU EFEK
SAMPING OBAT
SERIUS
Kematian
Mengancam jiwa
Perawatan di RS
Perpanjangan Perawatan di RS
Menimbulkan kecacatan
Kelainan bawaan sejak lahir
Tambahan: Clinically medical important
11
Pharmacovigilance Processes on Risk – Benefit
Assessment :
Risk Management approaches
The blood transfusion service should maintain close links with the
hospitals (hospital blood bank, transfusion safety officers, transfusion
committee, treating clinicians) they serve, and the blood transfusion
service should provide assistance to hospitals in the investigation of
adverse events.
HAEMOVIGILANCE IN CLINICAL TRANSFUSION
(Hospital)
The haemovigilance system should address the detection, identification,
documentation and reporting of adverse events occurring in the hospital,
including the following:
errors in the collection and testing of blood samples;
errors in the identification of patients;
inappropriate use of blood products (e.g. accidental overtransfusion);
incorrect blood product transfused;
significant deviations from protocols;
near misses;
adverse reactions associated with the transfusion of blood products.
HAEMOVIGILANCE IN CLINICAL TRANSFUSION
(Hospital)
The system should include root cause analysis and corrective and
preventive actions as part of a continuing improvement cycle.
Bab 2 Personalia
Butir 2.3.e :
Kepala UTD dan Pusat Plasmaferesis bertanggungjawab untuk menjamin
ketersediaan sistem manajemen mutu dan sistem hemovigilans di UTD dan
Pusat Plasmaferesis
Glosarium :
Sistem Hemovigilans adalah sistem yang menjamin ketertelusuran dan
pemberitahuan tentang kejadian dan reaksi serius yang tidak diinginkan
PERATURAN KEPALA BADAN POM RI NO. 10 TAHUN 2017 TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK DI UNIT
TRANSFUSI DARAH DAN PUSAT PLASMAFERESIS
LOOK - BACK
1.39 Sistem tertulis tersedia untuk melaksanakan prosedur look-back. Proses ini
hendaklah dapat menelusur kembali produk yang diambil dari donor ke resipien
akhir dan dari resipien kembali ke donor, dan sebaiknya menggunakan
database komputer.
1.40 SPO tersebut hendaklah diikuti apabila ditentukan secara retrospektif bahwa
donasi darah atau plasma semestinya disisihkan dari pengolahan, misal, kantong
diambil dari donor yang ditolak karena hasil pemeriksaan virusnya reaktif,
berperilaku risiko tinggi atau risiko lain terkait dengan penyakit menular (look-back
donor).
PERATURAN KEPALA BADAN POM RI NO. 10 TAHUN 2017 TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK DI UNIT
TRANSFUSI DARAH DAN PUSAT PLASMAFERESIS
LOOK - BACK
Bila donor telah dikonfirmasi memiliki penyakit yang menular melalui produk darah atau memiliki
1.41
perilaku risiko tinggi, donor hendaklah dikeluarkan secara permanen dari donasi darah selanjutnya.
Semua kantong darah dari donor tersebut hendaklah ditelusuri dan tidak digunakan atau dibuat lebih
lanjut, kecuali telah kedaluwarsa dan telah dimusnahkan. Bila kantong darah donor telah digunakan
atau diproses lebih lanjut, hendaklah tersedia prosedur untuk menetapkan tindakan yang tepat.
Notifikasi dan konseling terhadap donor direkomendasikan untuk tujuan kesehatan donor dan
keamanan suplai darah.
1.42 Hendaklah tersedia proses untuk menyelidiki laporan dugaan reaksi transfusi pada resipien, untuk
mengidentifikasi potensi keterlibatan donor (look-back resipien). Donor yang terlibat dalam
penularan penyakit atau membahayakan resipien hendaklah tidak diperbolehkan untuk melakukan
donasi darah lagi. Semua kantong darah lain dari donor yang terlibat hendaklah ditelusuri dan
komponen darahnya dikeluarkan dan ditarik dari penyimpanan, walaupun belum melewati tanggal
daluwarsa.
PERATURAN KEPALA BADAN POM RI NO. 10 TAHUN 2017 TENTANG
PENERAPAN PEDOMAN CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK DI UNIT
TRANSFUSI DARAH DAN PUSAT PLASMAFERESIS
LOOK - BACK
1.43 Semua informasi pascadonasi darah hendaklah dicatat dan dijaga. Hendaklah
tersedia sistem untuk melakukan tindakan yang tepat dan cepat untuk
mengeluarkan produk yang belum kedaluwarsa dari distribusi untuk menjamin
keamanan resipien
1.44 Para resipien produk yang teridentifikasi dalam proses look-back hendaklah
diberi nasihat tentang risiko ketertularan penyakit dari produk yang berpotensi
terkontaminasi dan hendaklah ditawarkan untuk dilakukan pengujian terhadap
penanda penyakit, konsultasi dan perawatan medis, jika ada indikasi.
Mengenai plasma yang digunakan untuk fraksionasi, pabrik fraksionasi plasma
hendaklah diberitahukan bila ada kasus look-back.
INITIATION OF HAEMOVIGILANCE SYSTEM IN
INDONESIA
IMPLEMENTATION
DISSEMINATION
FINALIZATION
PUBLIC
CONSULTATION
DRAFTING
HAEMOVIGILANCE
GMP REGULATION GUIDELINE
Email: pv-center@pom.go.id
Subsite: http://e-meso.pom.go.id