Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN
gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat
akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa
penuh, tidak enak pada epigastrium, mual dan muntah. Menurut
Suratun (2010. Hal 59)
B. ANATOMI
Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian, yaitu :
Ø Kardia.
Ø Fundus.
Ø Antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter),
yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya
kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat
penting :
• Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan
lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.
• Asam klorida (HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah
protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi
dengan cara membunuh berbagai bakteri.
• Prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein)
C. KLASIFIKASI

1. Gastritis akut

Gastritis akut merupakan proses inflamasi yang bersifat akut dan


biasanya terjadi sepintas pada mukosa lambung.

2. Gastritis kronis

Gastritis kronis diartikan sebagai keadaan terdapatnya


perubahan inflamatorik yang kronis pada mukosa lambung
sehingga akhirnya terjadi atrofi mukosa dan metaplasia epitel.
D. ETIOLOGI

a. Mengkonsumsi obat obatan kimia

b. Konsumsi alkohol

c. Terapi radiasi, refluk empedu, zat zat korosif (cuka, lada)

d. Kondisi yang stressful (trauma, luka bakar, kemoterapi dan


kerusakan susunan saraf pusat)

e. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschericia coli,


salmonella dan lain lain.
E. PATHWAY
F. MANIFESTASI KLINIS
a.Gastritis akut: gambaran klinisnya gastritis akut berkisar dari
keadaan asimtomatik, nyeri abdomen yang ringan hingga nyeri
abdomen akut dengan hematemesis

b.Gastritis kronis: gastritis kronis biasanya asimtomatik, kendati


gejala nausea, vomitus atau keluhan tidak nyaman pada
abdomen atas dapat terjadi; kadang kadang, ditemukan anemia
pernisiosa yang manifes.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.Darah lengkap bertujuan untuk mengetahui adanya anemia.
b.Pemeriksaan serum vitamin B12 bertujuan untuk mengetahui
adanya defesiensi B12.
c.Analisa feses bertujuan untuk mengetahui adanya darah dalam
feses.
d.Analisa gaster bertujuan untuk mengetahui kandungan HCI
lambung.Acholohidria menunjukkan adanya gastritis atropi.
e.Test antibody serum. Bertujuan untuk mengetahui adanya
antibody sel pariental dan faktor instrinsik lambung terhadap
helicobacter pylori.
f.Endoscopy, biopsy dan pemeriksaan urin biasanya dilakukan bila
ada kecurigaan berkembangnya ulkus peptikum.
g.Sitologi bertujuan untuk mengetahui adanya keganasan sel
lambung.
H. PENATALAKSANAAN
a. Gastritis akut
Faktor utama adalah dengan menghilangkan etiologinya. Diet lambung,
dengan porsi kecil dan sering. Obat obatan ditujukan untuk mengatur
sekresi asam lambung, berupa antagonis reseptor H2, inhibitor pompa
proton, antikolinergik, dan antacid. Juga ditujukan sebagai sitoprotektor,
berupa sukralfat dan prostaglanding.
b. Gastritis kronis
Penatlaksanaa diberikan seperti pada pasien dengan sindrom dispepsia,
apa lagi jika test serologi negatif. Pertama-tama yang dilakukan adalah
mengatasi dan menghindari penyebab pada gastritis akut, kemudian
diberikan pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2/ inhibitor
pompa proton dan obat obatan prokinetik. Jika endoskopidapat dilakukan,
dilakukan terapi eradikasi kecuali jika hasil CLO, kultur dan PA ketiganya
negatif atau hasil serologi negatif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai