Anda di halaman 1dari 20

KEJANG DEMAM

PPM RSCM 254


DEFINISI
• bangkitan kejang
• T > 38°C
• disebabkan proses ekstrakranial
KLASIFIKASI
• kejang demam sederhana
• Umum
• singkat kurang dari 15 menit, dan hanya satu kali dalam 24 jam.
• kejang demam kompleks
• Fokal
• Lebih dari 15 menit atau berulang dalam 24 jam.
ANAMNESIS
• jenis kejang
• Kesadaran
• lama kejang
• suhu sebelum/saat kejang
• Frekuensi & interval
• kondisi anak pasca kejang.
• Tidak ada riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
ETIOLOGI ekstrakranial
• gangguan elektrolit (muntah/diare),
• sesak (hipoksia),
• asupan kurang (hipoglikemia)

• FR
• Riwayat kelahiran,
• perkembangan,
• kejang demam dalam keluarga,
• epilepsi dalam keluarga (tiga generasi)
PF
• Kesadaran,
• suhu tubuh,
• tanda rangsang meningeal,
• tanda peningkatan tekanan intrakranial
• UUB membonjol
• Muntah proyektil
• Sakit kepala
• kesadaran menurun,
• paresis saraf otak,
• edema papil
• tanda infeksi di luar SSP
• Otitis media akut,
• ISPA,
• ISK,
• gastroenteritis akut
PF NEURO
• Umumnya tidak dijumpai adanya kelainan neurologis, termasuk tidak
ada kelumpuhan nervi kranialis.
DASAR DIAGNOSA
• Kejang didahului oleh demam
• Pasca-kejang anak sadar kecuali kejang lebih dari 15 menit
PP
• kejang
• gula darah,
• elektrolit serum.
• mencari penyebab demam
• darah perifer lengkap,
• urinalisis, feses,
• biakan darah atau urin
• Lumbal pungsi
• CT scan atau MRI kepala
Faktor risiko berulangnya kejang demam
• Riwayat kejang demam dalam keluarga
• Usia kurang dari 12 bulan
• Temperatur yang rendah saat kejang
• Interval waktu yang pendek antara kejang dan demam
Faktor risiko kemungkinan menjadi epilepsi
• Gangguan neurodevelopmental yang jelas sebelum kejang pertama
• Kejang demam kompleks
• Riwayat epilepsi dalam keluarga
• Tatalaksana Akut (algoritma)
• Antipiretik
• asetaminofen 10–15 mg/kg/hari setiap 4–6 jam
• Pemberian obat antikonvulsan intermiten
• diazepam dengan dosis 0,3 mg/kg/kali, sebanyak 3x sehari, dosis maksimum
diazepam 7,5 mg/kali. Obat diazepam intermiten diberikan selama 48 jam
pertama demam.
• Pemberian obat antikonvulsan rumat
• asam valproat 15–40 mg/kg/hari dibagi 2 dosis selama satu tahun, kemudian
dihentikan secara bertahap selama 1-3 bulan.
RUJUK
• Kejang demam kompleks
• Hiperpireksia
• Kejang demam pertama
• Usia di bawah 6 bulan
• Dijumpai kelainan neurologis setelah kejang
STATUS EPILEPTIKUS
PPM RSCM 298
DEFINISI
• Status epileptiikus adalah kejang yang berlangsung lebih dari 30
menit atau kejang berulang selama lebih dari 30 menit tanpa
pemulihan kesadaran diantara 2 serangan kejang
TAHAPAN TERAPI
• (1)Terminasi status epileptikus,
• (2) Mencegah terjadinya kejang berulang,
• (3) Managemen komplikasi
DIAZEPAM
tidak perlu diencerkan

Pemberian rumatan
sesuai pemberian awal
kejang bisa berhenti

FENITOIN
diencerkan NaCl 0,9%,
10 mg/1 cc NaCL 0,9%.

12-24
jam
RUMATAN
fenitoin atau fenobarbital
10 mg/kg
RUMATAN
• Indikasi pengobatan rumat:
• Kejang fokal
• Kejang lama >15 menit
• Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang,
misalnya palsi serebral, hidrosefalus, hemiparesis.

• Obat  asam valproat 15–40 mg/kg/hari dibagi 2 dosis atau


fenobarbital 3–5 mg/kg/hari, dibagi 1-2 dosis selama SATU TAHUN,
kemudian dihentikan secara bertahap selama 1-3 bulan.
INTERMITEN
• Pemberian obat antikonvulsan intermiten, dengan FR
• Kelainan neurologis berat
• Berulang 3 kali dalam 6 bulan atau 4 kali dalam setahun
• Usia <6 bulan
• Bila kejang terjadi pada suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi
• Kejang demam sebelumnya terjadi saat suhu tubuh naik dengan cepat

• Obat  diazepam 0,3 mg/kg/kali, sebanyak 3x sehari, dosis


maksimum diazepam 7,5 mg/kali. Obat diazepam intermiten
diberikan selama 48 jam pertama demam.
• ESO : ataksia, iritabel, serta sedasi.

Anda mungkin juga menyukai