Anda di halaman 1dari 21

PENYIMPANGAN DALAM

KEPEMIMPINAN
KELOMPOK 3
• Suci Ramadhani / 1404103010017
• Lia Novarina / 1404103010031
• Adinda Puspa Hayati / 1404103010085
• Karmila / 1404103010046
• Btari Rizki Ardiani / 1404103010086
• Farisah Rahmatika / 1404103010013
KONSEP DAN TEORI
KEPEMIMPINAN
Pemimpin adalah Orang yang mempunyai tugas mengarahkan
dan membimbing serta memperoleh dukungan dari bawahan / staf
sehingga dapat menggerakkan roda organisasi untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan
kelompok yang terorganisir dalam usaha menentukan tujuan dan upaya
pencapaiannya.
Sebagai penanggung jawab sebuah perusahaan yang berperan
sebagai leader/ pemimpin, berkewajiban sebagai berikut :

• Mengarahkan
• Menggerakkan sesuai fungsi
• Membimbing manajemen
• Memotivasi
• Memberikan Inspirasi.
• Membujuk / Persuasi
• Mempengaruhi
James A.F Stonen
Tugas Utama seorang
pemimpin
– Pemimpin bekerja dengan orang lain
– Pemimpin adalah tanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan (akontabilitas)
– Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan
dan prioritas
– Pemimpin harus berpikir secara analitis dan
konseptual
– Manajer adalah seorang mediator
– Pemimpin adalah politisi dan diplomat
– Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Pemimpin Yang Buruk
Akan Mengakibatkan
1. Kelompok tidak mengerti apa yang harus dikerjakan.
2. Kelompok tidak termotivasi. Sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan suatu
tugas.
3. Individu tidak bekerja sebagai tim dan tidak
berinteraksi sebagai suatu kelompok.
4. Kemungkinan kelompok akan berusaha minimal
untuk menyelesaikan suatu tugas.
5. Turn over anggota kelompok akan lebih sering
karena mereka tidak mau bertahan dalam lingkungan
tersebut.
6. Individu tidak akan mengembangkan keahlian yang
diperlukan.
PEMIMPIN

spirituality sensitivity
trust
KEPEDULIAN

KEBERANIAN System
attitude thinking

6
Ayat Al-Qur’an
Mengenai Kepemimpinan
ِ ‫ُون ِبأ َ ْم ِرنَا َوأ َ ْو َح ْينَا ِإلَ ْي ِه ْم فِ ْع َل ْال َخي َْرا‬
‫ت‬ َ ‫َو َجعَ ْلنَا ُه ْم أَئِ َّمةً يَ ْهد‬
‫ين‬
َ ‫عا ِب ِد‬َ ‫الز َكا ِة َو َكانُوا لَنَا‬ َّ ‫ص ََل ِة َو ِإيتَاء‬ َّ ‫ال‬ َ َ‫َو ِإق‬
‫ام‬
‘’Kami telah menjadikan mereka itu
sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi
petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami
wahyukan kepada, mereka mengerjakan
kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan
zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu
menyembah’’(QS. Al-Anbiya (21):73)
Penyimpangan Yang Sering
Terjadi Dalam Kepemimpinan

KORUPSI
KECURANGAN
KOLUSI

NEPOTISME
KECURANGAN
(Korupsi)
korupsi adalah perbuatan yang dilakukan
dengan maksud untuk memberikan suatu
keuntungan yang tidak resmi dengan hak-hak
dari pihak lain secara salah menggunakan
jabatannya atau karakternya untuk
mendapatkan suatu keuntungan untuk dirinya
sendiri atau orang lain, berlawanan dengan
kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain.
KECURANGAN
(Kolusi)
Kolusi adalah suatu kerja sama melawan hukum antar
penyelenggara negara atau antara penyelenggara negara dan
pihak lain yang merugikan orang lain, masyarakat, atau
Negara.
Di dalam bidang studi ekonomi, kolusi terjadi di dalam
satu bidang industri disaat beberapa perusahaan saingan
bekerja sama untuk kepentingan mereka bersama.
Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur
dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam
melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan
pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar
segala urusannya menjadi lancar.
KECURANGAN
(Nepotisme)
Nepotisme adalah tindakan atau
perbuatan yang menguntungkan kepentingan
keluarganya di atas kepentingan masyarakat,
bangsa dan negara. Dengan kata lain, nepotisme
berarti lebih memilih saudara atau teman akrab
berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan
kemampuannya.
Latar Belakang Terjadinya
Penyimpangan Dalam Kepemimpinan

Sifat tamak terhadap harta benda


Ketidakjujuran
Mengagunggkan kemewahan duniawi
Kurangnya spiritual agama
Lemahnya iman
 Faktor Lingkungan
Akibat dari penyimpangan
dalam kepemimpinan

• Perusahaan yang dipimpin akan sulit untuk maju


dan berkembang
• Menimbulkan moral yang tidak baik bagi
bawahan
• Kurang dihormati oleh bawahan
• Terciptanya turunan SDM yang tidak berkualitas
• Kesejahteraan bawahan terancam
• Pengelolahan manajemen perusahan tidak
tercapai dengan maksimal
• Merugikan semua pihak
Cara Untuk Mencegah
Penyimpangan Kepemimpinan
Dalam Suatu Perusahaan
 Harus selektif dalam memilih pemimpin berdasarkan kecerdasan
fisik dan kerohanian
 Memilih pemimpin dengan kepribadian dan komitmen yang kuat
 Kejujuran menjadi prioritas utama
 Pilihlah pemimimpin yang mau mendapatkan masukan dari
bawahannya
 Ciptakan suasana kerja yang berlandaskan keakraban dan kearifan
 Pilihlah pemimpin yang bijaksana,tegas dan bertanggung jawab
 Sering melakukan evaluasi terhadap hasil kerja baik itu mingguan,
bulanan maupun tahunan
 Dalam pemilihan SDM harus benar-benar memenuhi standard
kriteria perusahaan
 Kedisiplinan, keuletan dan kegigihan dari seorang
pemimpin harus dihargai, sehingga memberikan pedoman
bagi bawahan untuk mencontoh hal-hal baik
 Menanamkan sifat kerja sama yang baik dan kekompakan
dalam suatu tim yang harus menjadi focus utama
 Selalu melakukan rehabilitas terhadap kekurangan –
kekurangan yang ada saat ini demi mewujudkan
kemajuan dan kesejahteraan perusahaan dan karyawan
 Jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan tertentu sanksi
yang diberikan harus tegas dan jelas ,Sehingga akan
memberikan dampak jera bagi pelaku selanjutnya
 Peraturan yang dibuat harus dilaksanakan sebaik mungkin
 Sanksi berlaku bagi siapa saja yang melakukan
pelanggaran baik atasan maupun bawahan
 Sanksi yang diberikan sesuai dengan penyimpangan
/pelanggaran yang dilakukan sehingga terciptanya
keadilan
Modal Utama
Dalam Kepemimpinan

1.Wajib berkata benar kepada pemimpin Meski terasa


pahit (jujur)
‫ع َم َر َع ْن‬ ِ ‫• َح َّدثَنَا أَبُو نُعَي ٍْم َح َّدثَنَا َع‬
ِ َّ ‫اص ُم ب ُْن ُم َح َّم ِد ب ِْن زَ ْي ِد ب ِْن َع ْب ِد‬
ُ ‫َللا ب ِْن‬
‫ف َما نَت َ َكلَّ ُم‬َ ‫طانِنَا فَنَقُو ُل لَ ُه ْم ِخ ََل‬ َ ‫س ْل‬
ُ ‫ع َم َر ِإنَّا نَ ْد ُخ ُل َعلَى‬ُ ‫َاس ِِلب ِْن‬ ٌ ‫أَبِي ِه قَا َل أُن‬
‫ِإ َذا خ ََر ْجنَا ِم ْن ِع ْن ِد ِه ْم قَا َل ُكنَّا نَعُ ُّد َها نِفَاقًا‬

Ada serombongan orang yang berkata kepada ibnu umar;


kalau kami bertemu dengan para pemimpin kami maka
kami pasti mengatakan sesuatu yang sama sekali berbeda
dengan apa yang kami katakan bila tidak bertemu dengan
mereka (pemimpin). Ibnu umar berkata: hal itu kami
anggap sebagai sebuah sikap munafik. (hr. Bukhori)
‫‪2. pemimpin yang adil‬‬
‫عيَ ْينَةَ َع ْن‬ ‫ان ب ُْن ُ‬ ‫س ْفيَ ُ‬‫ب َواب ُْن نُ َمي ٍْر قَالُوا َح َّدثَنَا ُ‬ ‫ش ْيبَةَ َو ُز َهي ُْر ب ُْن َح ْر ٍ‬‫• َح َّدثَنَا أَبُو بَ ْك ِر ب ُْن أَبِي َ‬
‫َللا ب ِْن َع ْم ٍرو قَا َل اب ُْن نُ َمي ٍْر َوأَبُو بَ ْك ٍر‬ ‫َار َع ْن َع ْم ِرو ب ِْن أ َ ْو ٍس َع ْن َع ْب ِد َّ ِ‬ ‫َع ْم ٍرو يَ ْعنِي ابْنَ دِين ٍ‬
‫صلَّى َّ‬
‫َللاُ َعلَ ْي ِه‬ ‫َللا َ‬‫سو ُل َّ ِ‬ ‫ث ُز َهي ٍْر قَا َل قَا َل َر ُ‬ ‫سلَّ َم َو ِفي َحدِي ِ‬ ‫صلَّى َّ‬
‫َللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫ي َ‬ ‫يَ ْبلُ ُغ ِب ِه النَّ ِب َّ‬
‫الر ْح َم ِن َع َّز َو َج َّل َو ِك ْلتَا يَ َد ْي ِه‬ ‫ور َع ْن يَ ِم ِ‬
‫ين َّ‬ ‫َللا َعلَى َمنَابِ َر ِم ْن نُ ٍ‬‫سلَّ َم ِإ َّن ْال ُم ْق ِس ِطينَ ِع ْن َد َّ ِ‬
‫َو َ‬
‫ين الَّذِينَ يَ ْع ِدلُونَ فِي ُح ْك ِم ِه ْم َوأ َ ْه ِلي ِه ْم َو َما َولُوا‬ ‫يَ ِم ٌ‬

‫‪Abdullah bin ‘amru bin al ‘ash r.a berkata: rasulullah saw bersabda:‬‬
‫‪sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak disisi allah‬‬
‫‪ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, ialah mereka yang adil dalam‬‬
‫)‪hokum terhadap keluarga dan apa saja yang diserahkan (dikuasakan‬‬
‫‪kepada mereka. (HR. Muslim).‬‬
3.Kesadaran bahwa jabatan / kekuasaan merupakan amanah
‫ْث ب ُْن‬ ُ ‫ث َح َّدثَنِي اللَّي‬ ِ ‫ْب ب ُْن اللَّ ْي‬ُ ‫شعَي‬ ُ ‫ث َح َّدثَنِي أ َ ِبي‬ ِ ‫ب ب ِْن اللَّ ْي‬ِ ‫شعَ ْي‬ ُ ‫ع ْب ُد ْال َم ِل ِك ب ُْن‬
َ ‫َح َّدثَنَا‬
‫ث ب ِْن يَ ِزي َد‬ ِ ‫ار‬ِ ‫ع ْن ْال َح‬ َ ‫ع ْم ٍرو‬َ ‫ع ْن بَ ْك ِر ب ِْن‬ َ ‫ب‬ٍ ‫س ْع ٍد َح َّدثَنِي يَ ِزي ُد ب ُْن أ َ ِبي َح ِبي‬ َ
‫َللا أ َ َِل ت َ ْست َ ْع ِملُنِي‬
ِ َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ت يَا َر‬ ُ ‫ع ْن أ َ ِبي َذ ٍ ِّر قَا َل قُ ْل‬َ ‫ع ْن اب ِْن ُح َجي َْرة َ ْاْل َ ْكبَ ِر‬ َ ‫ي‬ ِِّ ‫ْال َحض َْر ِم‬
‫يف َو ِإنَّ َها أ َ َمانَةُ َو ِإنَّ َها يَ ْو َم‬ٌ ‫ض ِع‬َ ‫علَى َم ْن ِك ِبي ث ُ َّم قَا َل يَا أَبَا َذ ٍ ِّر ِإنَّ َك‬ َ ‫ب ِبيَ ِد ِه‬َ ‫ض َر‬ َ َ‫قَا َل ف‬
‫علَ ْي ِه فِي َها‬ َ ‫ي َونَ َدا َمةٌ ِإ َِّل َم ْن أ َ َخ َذهَا ِب َح ِقِّ َها َوأ َ َّدى الَّ ِذي‬ ٌ ‫ْال ِقيَا َم ِة ِخ ْز‬
Abu dzar berkata : ya rasulallah tidakkah kau memberi
jabatan apa-apa kepadaku? Maka rasulullah memukul bahuku
sambil berkata : hai abu dzar kau seorang yang lemah, dan
jabatan itu sebagai amanat yang pada hari qiyamat hanya
akan menjadi kemenyesalan dan kehinaan. Kecuali orang yang
yang dapat menunaikan hak dan kewajibannya, dan
memenuhi tanggung jawabnya.
Hadist Mengenai
Kepemimpinan yang Buruk
‫ي‬ ِِّ ‫سبَ ِخ‬ َّ ‫ع ْن فَ ْرقَ ٍد ال‬َ ‫سى‬ َ ‫ص َدقَةُ ب ُْن ُمو‬ َ ‫ارونَ أ َ ْخبَ َرنَا‬ ُ ‫َح َّدثَنَا يَ ِزي ُد ب ُْن َه‬
‫ي‬ ِِّ ‫ع ْن النَّ ِب‬َ ُ‫ع ْنه‬ َ ُ‫َللا‬َّ ‫ي‬َ ‫ض‬ ِ ‫ق َر‬ ِّ ِ ‫ع ْن أ َ ِبي بَ ْك ٍر‬
ِ ‫الص ِ ِّدي‬ َ ‫ب‬ َّ َ ‫ع ْن ُم َّرة‬
ِ ِّ‫الط ِي‬ َ
‫ان َو َِل‬ ٌ َّ‫َب َو َِل بَ ِخي ٌل َو َِل َمن‬ ٌّ ‫سلَّ َم قَا َل َِل يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ خ‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫َللا‬َّ ‫صلَّى‬ َ
ُ‫س ِيِّ َده‬ َ َ َ َ ‫َللا َوأ‬
َ ‫طا‬ َ َّ َ َ ‫طا‬ ُ ُ‫ئ ْال َملَ َك ِة َوأ َ َّو ُل َم ْن يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ ْال َم ْمل‬
َ َ ‫وك ِإذَا أ‬ ُ ِّ‫س ِي‬
َ
Rasulullah saw bersabda: tidak akan masuk surga
orang yang suka menipu, orang yang bakhil, orang
yang suka mengungkit-ungkit kebaikan/pemberian,
dan pemimpin yang buruk. Orang yang pertama kali
masuk surga adalah budak yang taat kepada allah
dan taat kepada majikannya.
kesimpulan
1. Pemimpin akan mencerminkan maju tidaknya suatu perusahaan
2. Kepemimpinan yang buruk akan berdampak negatif bagi ruang
lingkup perusahaan baik secara sikap maupun materil
3. Penyimpangan dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh banyak
faktor baik internal berupa kepribadian dari orang itu sendiri
maupun eksternal berupa lingkungan yang memicunya untuk
berbuat curang
4. Kepemimpinan yang baik berlandaskan kejujuran,
komitmen,keadilan dan keimanan
5. Penyalahgunaan kepemimpinan tidak hanya mendapatkan
hukuman duniawi tetapi juga berlaku hukum akhirat
6. Tanggung jawab sebagai pemimpin sangat besar baik tidaknya
suatu perusahaan berada di tangan pemimpin
7. Landasan utama menjadi pemimpin yang baik adalah
keimanan,kejujuran,komitmen,ketegasan,kedisiplinan,keadilan dan
kejujuran

Anda mungkin juga menyukai