Anda di halaman 1dari 18

PROBLEM SOLVING METHOD AND

PROBLEM BASED LEARNING

Oleh :
Diani Ayu Wandira
Lia Nur Hidayah
Nuril Shinta R D
Pinky Kusuma N
PROBLEM SOLVING METHOD
Pengertian Problem Solving

 Problem solving merupakan suatu pendekatan pembelajaran


dimana peserta didik mengerjakan permasalahan yang outentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri.
 Modul sains berbasis problem solving method adalah salah satu jenis bahan
ajar yang digunakan untuk membantu guru sains dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar sains, baik di kelas maupun di laboratorium yang
isinya menyangkut masalah-masalah sains yang harus dipecahkan oleh siswa
secara sistematis dan terarah.

 Guru sains berperan sebagai aktor yang akan melaksanakan rancangan model
pembelajaran dan mengevaluasi model modul bersama dengan peneliti
secara kolaboratif
Metode penelitian

(1) survei pendahuluan,


(2) perencanaan model yang akan dikembangkan,
(3) mengadakan uji coba produk,
(4) pengembangan produk,
(5) tes validasi, dan
(6) sosialisasi dan implementasi hasil penelitian (produk).
Tiga Tahapan Utama
 Need assessment dengan menganalisis kebutuhan-kebutuhan. Tujuan:
i. Mengidentifikasi pelaksanaan proses pembelajaran di laboratorium saat
inioleh guru sains SMP/MTs.
ii. Mengidentifikasi sarana prasarana (media) yang digunakan dalam proses
belajar mengajar sains SMP/MTs.
iii. Mengidentifikasi model pembelajaran di laboratorium yang digunakan
saat ini.
iv. Mengidentifikasi dampak implementasi model pembelajaran di
laboratorium.
v. Mengidentifikasi model sistem evaluasi yang digunakan dalam menilai
keterampilan (performance) dalam bereksperimen di laboratorium.
 Pengembangan dari hasil penelitian tahap pertama. Langkah-langkah:
i. Menyusun panduan pelaksanaan proses pembelajaran di laboratorium saat ini oleh
guru sains SMP/MTs.
ii. Menyusun panduan model modul (LKS eksperimen dan LKS non eksperimen berbasis
problem solving method).
iii. Menyusun panduan model sistem evaluasi dalam eksperimen di laboratorium.
iv. Validasi ketiga produk tersebut diatas dengan melibatkan para ekspert seperti ahli R
& D, belajar dan pembelajaran, dan ahli desain (rancangan), sehingga ketiga produk
tersebut memiliki validitas isi (content validity) yang bisa dipertanggung jawabkan.
 Pentahapan dalam melaksanakan uji coba (eksperimen). Tentang:
(1) Panduan pelaksanaan proses pembelajaran di laboratorium saat ini oleh guru sains
SMP/MTs;
(2) Panduan model modul (LKS eksperimen dan LKS non ekasperimen berbasisproblem
solving method); dan
(3) Panduan model sistem evaluasi dalam eksperimen di laboratorium.
Kelebihan penerapan metode problem
solving dalam pembelajaran sains

 Siswa lebih kreatif dalam mengembangkan dirinya,


 Kegiatan pembelajaran sains menjadi lebih menarik,
 Siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri,
 Mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru sains, dan
 Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
sains yang harus dikuasainya
PROBLEM BASED
LEARNING
Problem Based Learning
 Suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi kuliah atau
materi pelajaran.

 Landasan teori PBM adalah kolaborativisme


 PBM memiliki gagasan bahwa pembelajaran dapat dicapai jika kegiatan pendidikan
dipusatkan pada tugas-tugas atau permasalahan yang otentik, relevan, dan dipresentasikan
dalam suatu konteks
Karaktakter PBM
Learning is
student-
centered

Authentic
Teachers act problems form
as the organizing
facilitators focus for
learning

Learning
occurs in New information is
small groups acquired through
self-directed
learning
Fase-Fase Model PBL
Fase-Fase Perilaku Guru
Fase 1: Guru menyamoaikan tujuan pembelajaran,
Memberikan orientasi tentang permasalahannya mendeskripsikan berbagai kebuuthan penting dan
kepada peserta didik memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam
kegiatan mengatasi masalah
Fase 2: Guru membantu peserta didik mendifinisiakn dan
Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti mengorganisasikan tugas-tugas belajar terkait
dengan permasalahnnya
Fase 3: Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan
Membantu investigasi mandiri dan kelompok informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen,
dan mencari penjelasan dan solusi
Fase 4: Guru membantu peserta didik dalam merencanakan
Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya dan menyiapkan karya yang sesuai
Fase 5: Guru membantu peserta diidik melakukan reflesi
Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi
masalah
Langkah-langkah PBL menurut Barret (2005)

Siswa diberi permasalahan oleh guru

Siswa melakukan diskusi dalam kelompok kecil

Siswa melakukan kajian secara independen berkaitan dengan masalah yang harus
diselesaikan.

Siswa kembali kepada kelompok PBM semula untuk melakukan tukar informasi

Siswa menyajikan solusi yang mereka temukan

Siswa dibantu oleh guru melakukan evaluasi berkaitan dengan seluruh kegiatan
pembelajaran.
Langkah-langkah PBL menurut Barret (2005)
Penilaian PBL

Prinsip dalam PBL


1. Konten
2. Proses Pembelajaran
3. Kesamaan

Oleh karena itu, menurut Waters and McCracken penilaian yang dilakukan harus
dapat :
a) Menyajikan situasi secara otentik
b) Menyajikan data secara berulang-ulang
c) Memberikan peluang pada siswa untuk dapat mengevaluasi dan merefleksi
pemahaman dan kemampuannya sendiri
d) Menyajikan laporan perkembangan kegiatan siswa.
Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan :
 Siswa memiliki kemampuan membangun pengetahuannya
sendiri melalui aktivitas belajar
 Mengurangi beban siswa dengan menghafal atau
menyimpan informasi
 Siswa terbiasa menggunakan sumber-sumber pengetahuan

Kelemahan :
 PBM kurang cocok untuk diterapkan di sekolah dasar
 PBM biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit
 Membutuhkan kemampuan tinggi dari guru
SEKIAN 
SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai