Anda di halaman 1dari 29

Kebijakan Pemerintah dibidang Praktik Keperawatan

Komunitas
MASALAH KEBIJAKAN

 Masalah kebijakan, adalah nilai, kebutuhan atau kesempatan


yang belum terpenuhi, tetapi dapat diindentifikasikan dan
dicapai melalui tindakan publik. Tingkat kepelikan masalah
tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang
paling penting.
ELEMEN SISTEM KEBIJAKAN

1) Kebijakan publik, merupakan serangkaian pilihan yang


dibuat atau tidak dibuat oleh badan atau kantor pemerintah,
dipengaruhi atau mempengaruhi lingkungan kebijakan dan
kebijakan publik.
2) Pelaku kebijakan, adalah kelompok masyarakat, organisasi
profensi, partai politik, berbagai badan pemerintah, wakil
rakyat, dan analis kebijakan yang dipengaruhi atau
mempengaruhi pelaku kebijakan dan kebijakan publik.
3) Lingkungan kebijakan, yakni suasana tertentu tempat
kejadian di sekitar isu kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh pelaku kebijakan dan kebijakan publik.
Pemberdayaan Masyarakat

 Pemberdayaan masyarakat pada prinsipnya menumbuhkan


kemampuan masyarakat dari dalam masyarakat itu sendiri.
Pemberdayaan masyarakat bukan sesuatu yang ditanamkan
dari luar. Pemberdayaan masyarakat adalah proses
memampukan masyarakat dari oleh dan untuk masyarakat itu
sendiri, berdasarkan kemampuan sendiri.
1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi
70,6 tahun;
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per
1.000 kelahiran hidup;
3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307
menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup; dan
4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari
25,8% menjadi 20,0%.
NURSING CENTER

Pengelolaan terpadu dalam pelayanan, pendidikan dan


penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh
potensi yang ada secara optimal.

Merupakan bagian yg tidak dapat dipisahkan dari kegiatan


pokok puskesmas
Tujuan umum NC

Meningkatnya kemampuan dan kemandirian masyarakat


dalam mengatasi masalah keperawatan dan kesehatan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Tujuan khusus
1. Tersedianya data-data tentang individu, keluarga, klp
khusus dan masyarakat yang memerlukan tindakan
keperawatan
2. Terlayaninya masalah kep individu, keluarga, klp khusus
dan masy
3. Terlaksananya tindak lanjut masalah kep pada individu,
kelg, kelp khusus dan masy
4. Terlaksananya penelitian keperawatan
5. Terlaksananya penyebaran informasi ttg kep
6. Meningkatnya koord dan peran serta lintas sektor dan
lintas program dalam pengelolaan dan pelaksanaan
sentra kep.
Sasaran

1. Individu  tidak sehat & risti


2. Keluarga  rawan & ada indv tdk sehat
3. Kelompok khusus  rawan kesh (panti, LP/rutan,
pontren, sekolah, dll)
4. Masyarakat  punya mas kesh, rentan
Kegiatan NC di dalam gedung

1. Melakukan identifikasi thd klien yg datang


2. Menerima rujukan
3. Melakukan pengkajian
4. Menetapkan masalah kesehatan
5. Melakukan intervensi dan evaluasi
6. Menetapkan tindak lanjut
7. mendokumentasikan
Kegiatan NC di luar gedung

1. Pelayanan kep tindak lanjut di rumah termasuk pembinaan


thd keluarga
2. Pelayanan thd kasus resti di rumah termasuk pembinaan
thd kelgnya
3. Pembinaan kesehatan pd keluarga rawan
4. Pembinaan keseh pd kelompok khusus
5. Pembinaan masy rawan
6. Melakukan evaluasi
7. Melakukan dokumentasi
Contoh perawatan di dalam gedung

1. ROM aktif dan pasif


2. Senam lansia
3. Cara perawatan enuresis pada lansia
4. Lansia dg kebutuhan spesifik:
a. Nafas dalam

b. Batuk efektif

c. Modifikasi nebulizer sederhana

d. Fibrasi dan perkusi


Ketenagaan yang terlibat dalam kegiatan NC

 Koordinator : PJ. Perkesmas di PKM


 Pelaksana :
1. Petugas puskesmas (semua perawat yang ada di
puskesmas)
2. Tenaga dari pendidikan keperawatan yang ada di wilayah
(Poltekes/akper, stikes, dll)
Sarana yang diperlukan untuk operasional NC

1. Format isian (proses keperawatan)


2. Map family folder
3. Buku register
4. Media penyuluhan dan konseling (lembar balik, poster,
leaflet, audiovisual)
5. PHN kit
6. Rak family folder
7. Format rujukan
8. Komputer
Alur Yan NC di dalam gedung

Klien Pendaftaran

BP
KIA/IMMUNISASI
GIGI
SELEKSI

NURSING CENTRE
Direct Care
Konseling OBAT Pulang
HE
SELEKSI

Follow up care Tidak perlu


Alur Yan NC di luar gedung

Bidan Desa Pembinaan


Masyarakat Keluarga
Perawat

Mahasiswa Pengkajian Intervensi Nursing Center


PENGERTIAN DESA SIAGA

 Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki


kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk
mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan
secara mandiri dalam rangka mewujudkan Desa Sehat.
LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN DESA SIAGA

1. Undang Undang Dasar tahun 1945, pasal 28 H ayat 1.


2. Undang Undang Nomor 4 tahun 1984 Tentang wabah
penyakit menular
3. Undang Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
4. Undang Undang Nomor 23 tahun 2003 tentang
perlindungan anak
5. Undang Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah
6. Undang Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
Pern¬bangunan Keuangan antara Pusat dan pemerintah
Daerah
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 574/Menkes/SK/
V/2000 Tentang Pembangunan Kesehatan menuju
Indonesia Sehat 2010.
8. KEPMENDAGRI No.9 tahun 2001 tentang Kader
Pember¬dayaan masyarakat.
KRITERIA DESA SIAGA

Kriteria dari Desa Siaga adalah sebagai berikut :


1. Memiliki sarana pelayanan kesehatan dasar (bagi yang
tidak memiliki akses ke Puskesmas/Pustu, dikembangkan
Pos Kesehatan Desa)
2. Memiliki berbagai UKBM sesuai dengan kebutuhan
masyarakat setempat (misalnya Posyandu, Pos/Warung
Obat Desa dan lain-lain)
3. Memiliki system pembiayaan kesehatan berbasis
masyarakat.
4. Memiliki system pengamatan (surveilans) penyakit dan faktor-
faktor resiko yang berbasis masyarakat.
5. Memiliki system kesiapsiagaan dan penanggulangan
kegawatdaruratan dan bencana berbasis masyarakat.
6. Masyarakatnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
SASARAN PENGEMBANGAN
DESA SIAGA

1. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan


mampu melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap
terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
2. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap
perubahan perilaku individu dan keluarga atau dapat
menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku
tersebut, seperti tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama,
tokoh perempuan dan pemuda, kader desa, serta petugas
kesehatan.
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberikan dukungan
kebijakan, peraturan perundang-undangan, dana, tenaga,
sarana, dan lain-lain, seperti Kepala Desa, Camat, para
pejabat terkait, swasta, para donator, dan stakeholders
lainnya.
JENIS UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT
(UKBM)

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)


merupakan jenis UKBM yang paling memasyarakatkan saat
ini. Gerakan Posyandu ini telah berkembang dengan pesat
secara nasional sejak dari tahun 1982. Saat ini telah popular
di lingkungan Desa dan RW diseluruh Indonesia.
Pondok Bersalin Desa (Polindes)
merupakan salah satu peran serta masyarakat dalam
menyediakan tempat pertolongan persalinan pelayanan dan
kesehatan ibu dan kesehatan anak lainnya.
Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)
Dilapangan POD dapat berdiri sendiri atau menjadi salah
satu kegiatan dari UKBM yang ada. Gambaran situasi POD
mirip dengan posyandu dimana bentuk pelayanannya
menyediakan obat bebas dan obat khusus untuk keperluan
beberapa Program Kesehatan.

Pos Gizi (Pos Timbang)


kegiatan pada Pos Gizi ini apabila setelah diberikan PMT
anak masih menderita Kekurangan Energi Protein (KEP)
maka, makanan tambahan terus dilanjutkan sampai anak
pulih dan segera diperiksakan ke Puskesmas (dirujuk).
Pos KB Desa
untuk menjamin kelancaran program berupa peningkatan
jumlah akseptor baru dan akseptor aktif, ditingkat desa
telah dikembangkan Pos KB Desa (PKBD) yang biasanya
dijalankan oleh kader KB atau petugas KB ditingkat
kecamatan.
Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
kegiatan oleh Poskestren adalah tidak jauh berbeda dengan
Pos Obat Desa namun pos ini khusus ditujukan bagi para
santri dan atau masyarakat disekitar pesantren yang seperti
diketahui cukup menjamur di lingkungan perkotaan maupun
pedesaan.
Saka Bakti Husada (SBH)
wadah pengembang minat, pengetahuan dan ketrampilan
dibidang kesehatan bagi generasi muda khususnya
anggota Gerakan Pramuka untuk membaktikan dirinya
kepada masyarakat dilingkungan sekitar.
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan
pekerja yang diselenggarakan oleh masyarakat pekerja
yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dalam
meningkatkan produktivitas kerja.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai