Anda di halaman 1dari 42

KEHAMILAN, PERSALINAN

DAN NIFAS NORMAL


Pembimbing: dr. Widyastuti, SpOg

Febianza Mawaddah Putri Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Obstetri & Ginekologi
Ahmad Sofyan RSUP Fatmawati - FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Anatomi Genitalia Ekstena
Anatomi Genitalia Interna
Pada hari ke-4 terbentuk
blastocyst, bagian dalamnya
inner cell mast dan bagian
luarnya trofoblast. Trofoblas
berperan untuk implantasi,
produksi hormon kehamilan, Trofoblas menghasilkan
proteksi imunitas janin, hCG, suatu hormon yang
peningkatan aliran darah memastikan bahwa
maternal ke dalam plasenta, endometrium akan
dan kelahiran bayi.
menerima (reseptif) dalam
proses implantasi embrio.
• Diferensiasi trofoblas:
1) Sinsisiotrofoblas ->
menghasilkan
hormon
2) Trofoblas jangkar
ekstravili yang
menempel pada
endometrium
3) Trofoblas yang invasif

• Invasi trofoblas diatur oleh pengaturan


kadar hCG
• Trofoblas berdiferensiasi dalam sel-sel
jangkar yang menghasilkan protein
perekat plasenta yaitu
trophouteronectin.
• Kelainan pada proses nidasi -> sindrom
preeklamsia, mola hidatidosa,
koriokarsinoma
• Setelah nidasi, mulaiah
diferensiasi sel-sel blastokista
• Sel-sel yang lebih kecil
membentuk entoderm dan yolk
sac, sedangkan sel-sel yang lebih
besar membentuk ruang amnion
• Terbentuk embrional plate yang
berada di antara 2 ruangan yakni
amnion dan yolk sac.
• Embrional plate selanjutnya
menjadi 3 lapisan yakni
ektoderm, mesoderm, dan
entoderm
• Mesoblas antara ruang amnion
dan embrio menjadi padat
dinamakan body stalk dan
merupakan hubungan antara
embrio dan dinding trofoblas
• Body stalk menjadi tali pusat
• Di dalam tali pusat terdapat
pembuluh-pembuluh yang
dinamakan vascular stalk
• Bagian luar tali pusat berasal dari
lapisan amnion yang didalamnya
terdapat selei Wharton yang
berfungsi melindungi 2 arteria
umbilikalis dan 1 vena umbilikalis
di dalam tali pusat.
• Kedua arteri dan satu vena
tersebut menghubungkan sistem
KV janin dan plasenta.
• Plasentasi berlangsung 12-18 mgg
Masa mudigah (embrio)
Embrio berkembang mulai minggu 3 hasil konsepsi sampai minggu ke 8

Minggu 3:lempeng mudigah terbentuk, kantung khorion mencapai 1cm, terbentuk ruang intervili (mengandung

darah ibu dan vili dengan mesoderm angioblastik khorionik)

Minggu 4:kantung khorion mencapai 2-3 cm, embrio 4-5 mm, jantung terbentuk, tonjolan kaki tangan mulai tampak,

amnion mulai meliputi body stalk yang akan jadi tali pusat

Minggu 6:panjang 22-24 mm, tangan sudah tampak

Janin
mulai minggu 8, panjang 4 cm

Minggu ke 12 CRL 6-7 cm, pusat pertulangan, jari tangan, kaki kuku dan bakal rambut telah terbentuk. Genitalia

eksterna mulai menunjukkan perbedaan pria atau perempuan.

Minggu ke 16 CRL 12 cm, berat 10 gram, dapat dilihat genitalia eksterna.

Minggu ke 20 berat janin 300 gram; kulit janin tidak begitu bening dan tampak lanugo halus dan beberapa helai

rambut.

Minggu ke 24 berat janin 630 gram, kulit tampak keriput, sudah ada lemak dibawah kulit. Kepala masih relatif besar;

sudah tampak alis dan bulu mata. Terjadi perkembangan kanalikuler paru, jika lahir, belum mampu bernafas dg baik

Minggu ke 28 CRL 25 cm, berat 1100 gram. Kulit masih merah dan diseliputi vernix caseosa. Membran yang meliputi

pupil baru saja menghilang dari mata.

Minggu 32 CRL 28 cm, berat janin 1800 gram. Kulit masih merah dan keriput. Jika lahir, umumnya bayi dapat hidup.

Minggu 36 CRL 32 cm, dan berat 2500 gram. Karena lemak subkutan yang cukup, bayi lebih kuat dan tidak tampak

keriput.

Minggu 40 Janin telah berkembang sempurna, CRL 36 cm, panjang 50 cm dan rata-rata berat 3400 gram.
Fisiologi Plasenta Fisiologi cairan amnion

Implantasi plasenta dimulai setelah nidasi


• Pada awal kehamilan: cairan amnion diproduksi oleh sel amnion, difusi
Terdapat 2 sistem sirkulasi: Mekanisme transfer zat:
tali pusat, kulit janin. Pada kehamilan lanjut: dari urin dan cairan paru
• sirkulasi uteroplasental • Difusi sederhana: O2, CO2, air, • Ginjal janin mulai produksi urin sejak 12 minggu, pada minggu 18
(maternal) elektrolit produksi 7–14 ml/hari
• Setelah 20 minggu: kornifikasi kulit fetus menghambat difusi
• sirkulasi fetoplasental • Difusi terfasilitasi: glukosa
• Volume cairan amnion meningkat 10 ml/minggu (minggu 8), 60
Dipisahkan oleh placental barrier: • Transfer aktif: asam amino, ml/minggu (minggu 21) lalu menurun dan menetap pada minggu 33
sinsitiotrofoblas, sitotrofoblas, vitamin • Komposisi: sel deskuamasi, vernix, lanugo, sekresi lain

membrana basalis, stroma vili, • Pinositosis: IgG, fosfolipid


endotel kapiler janin
FASE TRANSISI
Sirkulasi Janin Terjadi 3 perubahan besar sesaat setelah lahir :

• cairan alveoli diserap oleh jaringan paru dan alveoli akan berisi
Sirkulasi bayi terdiri udara
dari 3 fase :
• arteri dan vena umbilikalis akan menutup dan dijepit
• Fase intrauterin
• pembuluh darah paru relaksasi sehingga tahanan berkurang
• Fase transisi
(bersamaan dg peningkatan tekanan darah sistemik), aliran
• Fase dewasa
darah ke paru meningkat - ke duktus arteriosus menurun

FASE INTRAUTERIN Terjadi penutupan foramen ovale

Seluruh O2 diberikan Perubahan arus darah duktus dipengaruhi kadar O2 dan PG.
melalui plasenta, paru Duktus arteriosus menutup scr fungsional 10-96 jam
belum berfungsi setelah lahir dan scr anatomis pada minggu 2-3,
Alveoli masih terisi membentuk ligamentum arteriosum
cairan, arteriol paru
Arteri umbilikalis obliterasi 3-4 hari setelah lahir, menjadi
kontriksi sehingga PO2
ligamentum umbilikalis. Vena umbilikalis membentuk
rendah
ligamentum teres.
PERSALINAN NORMAL
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan

(37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa

komplikasi baik pada ibu dan janin


KALA I
Fase laten


1. Dimulai sejak awal kontraksi  penipisan &
pembukaan serviks ( bertahap)
2. Pembukaan serviks <4cm  8 jam
Fase Aktif
1. Frekuensi & lama kontraksi meningkat
( adekuat  3-4x/10 menit)
2. Pembukaan serviks >4cm -10cm (kecepatan
>1cm/jam
3. Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Fase-fase tersebut dijumpai pada primigravida. Pada
Fase aktif di bagi lagi menjadi 3 fase multigravida pun terjadi demikian, akan tetapi fase laten,
• Fase akselerasi: dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm fase aktif, dan fase deselerasi terjadi lebih pendek.
tadi menjadi 4 cm
• Fase dilatasi maksimal: dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm, menjadi 9 cm
• Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali.
Dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi
lengkap.
KALA II
Kenali tanda dan gejala ( Kala II )
• Ibu merasa ingin mengedan bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
• Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan
pada rektum atau vagina
• Perineum menonjol
• Vulva-Vagina dan sfingter ani membuka
• Pengeluaran lendir + darah meningkat

Periksa dalam
– Pembukaan serviks telah lengkap
– Kepala bayi terlihat di introitus vagina
KALA III
Batasan : dimulai setelah bayi lahir dan berakhir
dengan lahirnya plasenta
Terdiri dari 2 fase, yaitu: (1) fase pelepasan uri,
(2) fase pengeluaran uri.
Tanda-tanda pelepasan plasenta :
• Uterus menjadi bundar dan lebih kaku
• Keluar darah yang banyak (±250 cc) dan
tiba-tiba
• Memanjangnya bagian tali pusat yang lahir
• Naiknya fundus uteri karena naiknya rahim di
dalam abdomen sehingga lebih mudah
digerakkan. Partial placental abruption with
adhered clot.
KALA IV Temperature
tubuh tiap Pantau 2-3x
• Lakukan masase uterus jam dalam 15 menit
pertama
untuk merangsang uterus
berkontraksi baik dan kuat Tekanan Tinggi
Darah, Nadi fundus uteri
• Evaluasi tinggi fundus uteri
• Perkiraan kehilangan darah Pantau Tiap 15 menit
secara keseluruhan dalam 1 jam
Selama 2 jam
• Periksa kemungkinan post partum
perdarahan dari robekan
perineum Masase Kandung
uterus Kemih
• Evaluasi keadaan ibu Tiap 30 menit
dalam jam kedua
selama 2 jam post partum
• Dokumentasikan semua Nilai
perarahan
temuan persalinan pada
partograf
Tidak ada
Plasenta dan
perdarahan Kandung
7 Baik Kontraksi
uterus baik
pervaginam
atau alat
selaput
ketuban
lahir lengkap
kemih
kosong
Luka sudah
tejahit baik
Ibu baik Bayi baik

genital lain
NIFAS
• Darah yang keluar dari rahim setelah melahirkan.
• Dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42
hari)
• Masa nifas adalah suat priode dalam minggu minggu pertama setelah
kelahiran. Lamanya priode tidak pasti, berkisal 4-6minggu
3 Tahapan Masa Nifas
1. Peurperium dini : Masa kepulihan, yakni saat ibu diperbolehkan berdiri
dan berjalan – jalan
2. Peurperium intermedial: masa kepulihan menyeluruh dari organ organ
genetalia yang lamanya 6 – 8 minggu
3. Remote peurperium : waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna, terutama selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu,
berbulan-bulan atau tahunan
Tujuan Asuhan Nifas
• Menjaga kesehatan ibu dan bayi
• Melakukan skrining, deteksi masalah, pengobatan dan rujukan pada komplikasi
• Edukasi perawatan kesehatan diri, istirahat, nutrisi, KB, menyusui, imunisasi.

Pada masa ini seorang ibu memerlukan :


• informasi dan konseling tentang:
 Perawatan bayi dan pemberian ASI
 Kesehatan ibu, higienis dan masa penyembuhan
 Seksual
 Kontrasepsi
 Nutrisi
• Dukungan dari :
 Petugas kesehatan dan keluarga
Involusi traktus reproduksi
Vagina dan
perineum

Uterus
Pasca Payudara
Kehamilan

Perubahan
sistem
tubuh
Vagina dan Perinium
• Vagina : Pada minggu ke 3 vagina mengecil dan timbul vugue
(lipatan – lipatan atau kerutan – kerutan)
• Perineum : terjadi robekan perineum hampir pada semua persalinan
pertama dan tidak jarang juga pada persalinan berikutnya.
Uterus
Waktu Tinggi Fundus Uteri Berat
Bayi baru lahir Sepusat 1000 gr
Placenta lahir 2 jari dibawah pusat 750 gr
1 minggu Pertengahan pusat simpisis 500 gr
2 minggu Tidak teraba diatas simpisis 350 gr
6 minggu Bertambah kecil 50 gr
8 minggu Normal 30 gr
Lochea
Cairan yang keluar dari uterus dan luka jalan lahir dari vagina dalam masa
nifas yang terdiri dari jaringan- jaringan mati.

Macam- macam lochea yaitu :


1. Lochea rubra : Berwarna merah, terdapat pada hari 1 sampai 2 pospartum
2. Lochea sanguinolenta : Berwarna merah kekuningan, terdapat pada hari
ke 3 sampai ke 7.
3. Lochea serosa : Berwarna kekuningan, tidak ada darah lagi, terdapat pada
hari ke 7 sampai 14.
4. Lochea alba : Berwarna putih, keluar setelah 2 minggu postpartum.
5. Lochea purulenta : Keluar bila terjadi infeksi cairan seperti nanah dan
berbau.
Saluran kemih
• Pasca partum kandung kemih mengalami peningkatan kapasitas dan tidak
sensitif terhadap tekanan intravesica → overdistensi, pengosongan tidak
sempurna, residu urin berlebihan
• Ureter yang berdilatasi dan pelvis renal kembali semula dalam 2-8 minggu
pasca pelahiran
Peritoneum dan dinding abdomen
• Ligamen rotundum dan latum memerlukan waktu lama
untuk kembali pulih setelah peregangan
• Ruptur serat elastik kulit dan distensi lama → dinding
abdomen lunak dan flaksid
• Dinding abdomen kembali semula, kecuali striae putih
Payudara dan laktasi
Keuntungan IMD:
• Merangsang produksi ASI
• Meningkatkan efek menghisap, pemberian ASI dini 
pengaruh positif bagi kesehatan bayi
• Promosi kekebalan pasif segera kepada bayi
• Pengeluaran oksitosin  kontraksi uterus
Kontraindikasi menyusui
• Pada wanita yang menggunakan narkoba atau alkohol,
• Mempunyai bayi dengan galaktosemia,
• Terinfeksi HIV,
• Tb aktif tanpa pengobatan,
• Menjalani pengobatan kanker payudara
Komplikasi
Faktor predisposisi infeksi genital:
Faktor predisposisi infeksi genital:
• •persalinan macet
persalinan macet
Komplikasi pasca
• •ketuban
ketubanpecah dinidini
pecah
persalinan :
• infeksi saluran kemih • •pemeriksaan
pemeriksaandalam yang terlalu
dalam yang sering
terlalu
sering
dan genital • pemantauan janin intravaginal
• pemantauan janin intravaginal
• retensio urin • bedah sesar
• bedah sesar
• inkontinensia Penyebab utama: E.coli, streptococci,
Penyebab utama: E.coli,
streptococci,
anaerobic microorganisms seperti
bacteroides,
anaerobicdan gonococci.
microorganisms seperti
bacteroides, dan gonococci.
Edukasi Pada Ibu
Edukasi Pada Ibu
Edukasi Pada Ibu
Daftar Pustaka
• Adrian G. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohatdjo; 2002.

• Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan. Ed.3. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2005

• Cunningham, FG, Paul CM, Norman FG. Williams Obstetrics. 23th ed. USA: Prentice Hall
International; 2012

• Tortora GJ, Derrickson B. Principle of Anatomy and Physiology. USA: John Wilwy and Sons; 2009.

• Sherwood L. Human Physiology: From Cells to systems Seventh Edition. Canada; 2007.

Anda mungkin juga menyukai