1. Fisik Organoleptik
2. Kimia Proksimat & Van Soest
3. Biologis Utilitas dalam tubuh
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
1. Bisa melakukan uji kualitas makanan
2. Tahu Klasifikasi dan Komposisi Nutrien Bahan Pakan
3. Tahu Kelebihan dan Kelamahan suatu Bahan Pakan
4. Tahu bahan Pakan Konvensional dan Inkonvensional
Manfaat
1. Mampu memilih Bahan Pakan sesuai tujuan penggunaannya
2. Mampu mengantisifasi penggunaan bahan pakan beracun
3. Mampu memanfaatkan pakan inkonvensional
Sumber Bahan Makanan Ternak
Konsentrat
1. Serealia
2. Umbi-umbian
3. Kacang-kacangan
4. Buah-buahan
Hijauan
1. Rumput-rumputan
2. Leguminosa
Klasifikasi Berdasarkan Kandungan Gizi
Sumber Energi
Sumber Protein
Sumber Mineral
Sumber Vitamin
Feed Additive
Klasifikasi Berdasarkan Penggunaannya
Bahan Konvensional
(Biasa digunakan sebagai bahan pakan)
Bahan Inkonvensional
(Tidak biasa atau terobosan baru sebagai bahan
pakan)
Analisa Kualitas Bahan Pakan
Analisa Proksimat
Air
BM Abu
BK Protein Kasar
BO Lemak Kasar
BOTN SK
Karbohidrat
Beta-N
Keterangan :
BM : Bahan Makanan
BK : Bahan Kering
BO : Bahan Organik
BOTN : Bahan Organik Tanpa Nitrogen
SK : Serat Kasar
Beta-N: Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen = 100% - (air + abu + PK + lemak + SK)%
Analisa Van Soest
Bahan
Makanan
Nitrogen
Dinding sel Detergen asam Lignosellulosa (ADF)
Prinsip Dasar
Jagung 4.43
Kacang kedelai 2.52
Dedak Gandum 4.54
Glukosa 3.76
Karbohidrat 3.75-4.25
Lemak babi 9.48
Casein 5.86
Tabel 5. Kandungan energi bruto beberapa sumber protein dan lemak.
Kualitas Protein
1. Kimia
2. Biologis
Secara Kimia
1. Chemical Score
2. Essential Amino Acid Index
3. Supplementary Effect
Chemical Score
Asam amino % AA dalam protein % AA dalam protein % AA defisien
telur gandum dalam gandum
Arginine 6,4 4,2 -34
Histidine 2,1 2,1 0
Lysine 7,2 2,7 -63
Tryptophan 1,5 1,2 -20
Tyrosine 4,5 4,4 -2
Phenilalanine 6,3 5,7 -10
Cystine 2,4 1,8 -25
Methionine 4,1 2,4 -39
Cystine & Methionine 6,5 4,3 -34
Threonine 4,9 3,3 -33
Leucine 9,2 6,8 -26
Isoleucine 8 3,6 -55
Valine 7,3 4,5 -37
Asam amino yang paling defisien adalah Lysine. Chemical Score dari
protein gandum 100 – 63 = 37.
Essential Amino Acid Index
100a 100b 100c 100n
EAAI 10 .........
ae be ce ne
a–n = % asam amino dari protein yang dinilai
ae – ne = % asam amino dari protein telur
untuk memudahkannya :
Misal :
Sumber 1 : A26B28C2D34E10
Suplementasi sumber 2 : A46B18C6D20E10
Standar kebutuhan : A48, B10, C4, D32 dan E6
Campuran 1&2 (1:1) : A36B23C4D27E10
Limiting Faktor A36 : 36/48 x 100% = 75%
Sumber Protein
Palatabel Bagi Ternak
Antinutrisi : Goitrogens
Perlakuan Panas dan
Suplementasi Iodium
dapat mereduksi efek
Antinutrisi.
Bersifat Pencahar
Penggunaan Terbatas
TDN cukup tinggi
11. Bungkil Kacang Tanah
Limbah Industri Kacang Tanah
Sumber Protein Berkualitas
Antinutrisi = Kacang Tanah, lebih
rendah karena pengolahan
Bersifat Pencahar
Bulk Density : 460 – 470 g/l
Digestable Protein : 42 – 43%
TDN cukup tinggi
Komposisi kimia butir-butiran dan limbahnya (%BK)
Pucuk Tebu.
Mempunyai kandungan nutrisi yang mirip dengan
rumput gajah dengan SK ± 37%.
Bisa menggantikan rumput gajah dalam ransum
ruminansia tanpa ada efek negatif.
Ampas Tebu (baggase).
Kandungan SK tinggi ± 48%, sehingga
penggunaannya terbatas.
Bisa digunakan 25% dalam ransum ruminansia.
Tetes (Molases).
Palatabilitas cukup tinggi, baik untuk ruminansia
maupun unggas.
Kandungan karbohidratnya tinggi (48-60% dalam
bentuk gula).
Mempunyai kandungan mineral yang cukup baik.
Pada ternak ruminansia merupakan bahan
penting untuk pembuatan mineral blok.
Kaliumnya tinggi sehingga penggunaan yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan diare.
Penggunaannya pada unggas 5-6% dan
ruminansia 15%.
5. Limbah Industri Nanas.
Terdiri dari : Kulit, mahkota daun, dan
buah hati nenas sebesar 30-40%.
Pengolahan syrup terdapat limbah
tambahan yaitu ampas nenas.
Mempunyai kandungan Beta-N yang
cukup tinggi yaitu ± 64%.
Merupakan bahan makanan potensial
sebagai sumber energi terutama untuk
ruminansia.
D. Limbah Pertanian (Jerami)
Indonesia : Kaliandra
Asal : Amerika tengah
Populasinya sudah menyebar di Indonesia.
PK daun cukup tinggi : 24%.
SK relatif rendah : 24%.
Umumnya tidak mengandung racun.
Kandungan tannin cukup tinggi : 11%.
Tannin ini menyebabkan KCBK randah.
Calliandra calothyrsus
8. Gliciridia sepium ( Jacq.)
Indonesia : Gamal, Liriksidia.
Asal Amerika Tengah.
Kualitas nutrisi bervariasi.
PK sekitar 19% dan akan menurun dengan
penambahan umur tanaman.
Patabilitas kurang baik.
Mengandung antinutrisi Flavano 1-3.5% dan
phenol 3-5% bahan kering.
Sebaiknya dilayukan sebelum diberikan.
KCBK 48-77%.
Gliciridia sepium ( Jacq.)
9. Leucana leucocephala
(Lamk) de Wit
Indonesia : Klandingan, Lamtoro.
Asal : Guatemala.
PK bervariasi : 14-19%.
SK bervariasi besar : 33-66%.
Beta-N bervariasi : 35-44%.
Defesien AA bersulfur.
Kandungan Vit. C dan A biasanya tinggi.
Mengandung Galactomannan Biomedical.
Mengandung antinutrisi mimosin, berbahaya terutama
untuk monogastrik.
Leucana leucocephala (Lamk) de Wit
9. Sesbania grandiflora (L.) Poiret
1. Susu Skim
Adalah susu yang telah diambil lemaknya.
Lemak rendah berkisar 0.1-0.2%.
Banyak mengandung Vit. B12 dan riboflavin.
PK cukup tinggi : 34-35% BK.
Nilai hayati (Biological Value) sangat tinggi
sekitar 94%.
Banyak digunakan sebagai pengganti air susu
(PAS) pasca collostrum untuk anak ruminansia.
Sebagai bahan PAS untuk produksi Veal.
2. Butter Milk
1. Garam blok
2. Garam bisaa (bentuk lepas/butiran)
3. Sebagai bagian campuran mineral (mineral mix)
4. Sebagai komponen dari campuran ransum