Anda di halaman 1dari 21

BAB II

BIOMEKANIKA
BIOMEKANIKA
Penggunaan Fisika di Kesehatan :
1. Faal Fisika : untuk menentukan fungsi tubuh
meliputi kesehatan dan penyakit.
2. Pengetahuan tentang benda yang digunakan dlm
kesehatan seperti ultrasonik, laser, radiasi, ll.
PENGUKURAN.
Membandingkan kuantitas.
Besaran pokok dan turunan dan SATUAN
Proses pengukuran.
1. Pengukuran berulang : nilai pernafasan rata-rata
2. Pengukuran sekali : Potensial aksi pada sel saraf
Faal positif dan negatif
●Faal Positif
Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan
menderita suatu penyakit padahal tidak
●Faal negatif

Error yang terjadi dimana penderita dinyatakan tidak


sakit padahal menderita suatu penyakit
Untuk menghindari :
1. Dalam pengambilan pengukuran
2. Pengulangan pengukuran
3. Penggunaan alat yang dapat dipercaya
4. Kalibrasi terhadap alat.
Skema dasar Pengukuran
Ketelitian dan kebenaran

Data-data lain

Proses Pengukuran Faal positif atau negatif


Pengertian Biomekanika
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu
aplikasi mekanika pada system biologi.
Biomekanika merupakan kombinasi antara
disiplin ilmu mekanika terapan dan ilmu-ilmu
biologi dan fisiologi.
Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan
hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam
biomekanika prinsip-prinsip mekanika dipakai
dalam penyusunan konsep, analisis, desain
dan pengembangan peralatan dan sistem
dalam biologi dan kedoteran.
Hukum Dasar

●Hukum Newton pertama ( Kelembaman )


Dipakai untuk mengukur suatu
pengamatan
●Hukum Newton kedua

F=m·a
●Hukum Newton ketiga

( aksi reaksi )
Ilustrasi Hukum I Newton

Benda yang bergerak akan


selamanya bergerak jika tidak ada
gaya luar yang bekerja
Ilustarasi hukum II newton

Hal ini menunjukan bahwa gaya


berbanding lurus dan searah dengan
percepatan
Ilustrasi hukum III newton

Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda maka


benda tersebut juga memberikan gaya yang
besarnya sama tetapi berlawanan arah
ada tubuh
●Gaya-Gaya Pada tubuh di bagi dua yaitu :
1. Gaya pada tubuh ➔ dapat kita ketahui ex
menabrak meja.
2. Gaya dalam tubuh ➔ tidak diketahui ex Gaya otot.
Dasar asal mula gaya adalah gaya gravitasi, tarik-
menarik antara 2 benda, misalkan berat badan, ex
terjadinya varises.
Gaya pada tubuh ada 2 tipe :

1. Gaya pada tubuh dalam keadaan


statis.
Isometri (statis) adalah gaya otot
yang dikeluarkan tanpa menghasilkan
suatu kerja. Hal ini terjadi karena
gerakan otot tersebut terlambat dalam
suatu sistem kerja. Misalnya :
mengangkat beban yang terlalu berat.
2. Gaya pada tubuh dalam keadaan dinamis.
● Isotonis (dinamis) adalah memanjang atau
memendeknya otot dengan menghasilkan suatu
kerja dimana gaya dikeluarkan dan menghasilkan
suatu kerja. Hal ini dikategorikan menjadi dua
bagian :
● a. Konsentris : memendeknya otot sambil tetap

menahan suatu tegangan. Misalnya : mengangkat


beban.
● b. Eksentris : memanjang otot sambil tetap

menahan suatu tegangan dan gerakannya


berlawanan dengan tegangannya. Misalnya :
meletakkan kembali setelah mengangkat.
Kemampuan manusia untuk melakukan
pengangkatan secara manual/manual material
handing (MMH) diperoleh dengan menggunakan
pendekatan epidemi medis, psikologis dan
pendekatan administrative
Gaya pada tubuh Dalam keadaan
Dinamis
Sistem tulang dan otot berfungsi sebagai
pengumpil.
Ada 3 kelas sistem pengumpil :
a. Klas pertama
Titik tumpuan terletak diantara gaya
berat dan otot

W = gaya berat
M = gaya otot
M
b. Klas kedua
Gaya berat diantara titik tumpu dan gaya otot. M
M W W

c. Klas ketiga
Gaya otot terletak diantara titik tumpuan dan gaya berat

M M

W
W
Keuntungan mekanik
Perbandingan antara gaya otot dan gaya
berat
Iw IM

Gaya berat (W) Gaya otot (M)

Keuntungan Mekanik =
Penggunaan Klinik
● Traksi leher

Arah tarik Arah tarik


katrol otot

w
Traksi tulang

Berat pemberat 1/7 kali BB


Traksi kulit

Berat pemberat 1/10 kali BB hanya untuk anak-anak dibawah 12 tahun


Pusat Gravitasi tubuh
●Penentuan pusat gravitasi suatu benda
1. Menggantungkan obyek pd titik berbeda.
2. Berdiri diatas papan yg kedua ujungnya timbangan.

W W
1 2

x
L
Keseimbangan
● Keseimbangan stabil
1. Pusat gravitasinya naik jika diberi gaya.
2. Muncul gaya pemulih yang menyebabkan kembali
kekeadaan semula.
3. Tenaga potensial bertambah
● Keseimbangan Labil
1. Pusat gravitasinya turun jika diberi gaya.
2. Posisi benda akan mengalami perubahan.
3. Tenaga potensial berkurang
● Keseimbangan NOrmal
1. Pusat gravitasinya tidak berubah jika diberi gaya.
2. Tenaga potensial bertambah

Anda mungkin juga menyukai