Anda di halaman 1dari 26

KESEHATAN

LINGKUNGAN

By SUSILOWATI,S.Kep., Ns
DEFINISI
• Kesehatan lingkungan merupakan suatu
disiplin ilmu dan seni untuk
memperoleh keseimbangan antara
lingkungan dengan manusia, dan juga
merupakan ilmu dan seni mengelola
lingkungan agar bisa menciptakan
kondisi lingkungan yang bersih, sehat,
nyaman dan aman serta terhindar dari
berbagai macam penyakit
Definisi Ilmu Kesehatan Lingkungan
• Slamet Riyadi
• ilmu kesehatan lingkungan ialah bagian
integral dari ilmu kesehatan masyarakat
yang khusus mempelajari dan menangani
tentang hubungan manusia dengan
lingkungannya untuk mencapai
keseimbangan ekologi dan bertujuan
untuk membina dan meningkatkan
derajat maupun kehidupan sehat yang
optimal.
Lanjutan
• WHO (World Health Organization):
kesehatan lingkungan ialah suatu
keseimbangan ekologi yang harus
tercipta diantara manusia dengan
lingkungannya agar bisa menjamin
keadaan sehat dari manusia.
Lanjutan

• HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan


Lingkungan Indonesia):
Kesehatan lingkungan ialah suatu kondisi
lingkungan yang dapat menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dengan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia
Tujuan KESLING
• Melakukan korelasi, memperkecil
terjadinya bahaya dari lingkungan
terhadapa kesehatan serta
kesejahteraan hidup manusia.
• Untuk pencegahan, dengan cara
mengefisienkan pengaturan berbagai
sumber lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan hidup
manusia serta untuk mencegah dari
bahaya penyakit.

Ruang Lingkup Kesling
Menurut WHO ruang lingkup kesehatan dibagi
menjadi tujuh belas, yaitu:
1. Penyediaan air minum
2. Pengelolaan air buangan dan pengendalian
pencemaran
3. Pembuangan sampah padat
LANJUTAN
4. Pengendalian vektor. (pengendalian vektor ialah
segala macam usaha yang dilakukan untuk
menurunkan atau mengurangi populasi vektor dengan
maksud mencegah atau memberantas penyakit yang
ditularkan vektor atau gangguan yang diakibatkan
vektor.)
5. Pencegahan atau pengendalian pencemaran tanah
oleh eksreta manusia. (yang dimaksud ekskreta adalah
seluruh zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan
yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh)
6. Higiene makanan termasuk juga susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
Lanjutan
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan.
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan
keadaan epidemik atau wabah, bencan alam dan
migrasi penduduk.
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk
menjamin lingkungan
SANITASI PERUMAHAN
Perumahan menurut WHO merupakan struktur fisik
dimana orang menggunakannya untuk berlindung.
Lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga semua
fasilitas dan pelayanan yang diperlukan dan perlengkapan
yang digunakan untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk individu dan keluarga.
Sanitasi perumahan adalah keadaan lingkungan yang
sehat yang dapat mencegah factor penyebab yang
membahayakan penghuninya. Aspek sanitasi perumahan
dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti sarana
jalan, saluran air kotor, tempat sampah, sumber air
bersih, lampu jalan, lapangan tempat bermain anak-anak,
sekolah, tempat ibadah, balai pertemuan pusat kesehatan
masyarakat dan bebas dari banjir.
Kriteria Rumah Sehat (WHO 1974)
1) Harus dapat melindungi dari hujan, panas,
dingin dan berfungsi sebagai tempat istirahat.
2) Mempunyai tempat – tempat untuk tidur,
masak, mandi, mencuci, kakus, dan kamar
mandi
3) Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan
bebas dari pencemaran
4) Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya
5) Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan
dapat melindungi penghuninya dari gempa,
keruntuhan dan penyakit menular
6) Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga
yang serasi
Fasilitas Sanitasi Perumahan
1. Penyediaan Air Bersih
Standar – standar kelayakan air minum yang berlaku di
Indonesia menurut Permenkes RI
No.01/Birhubmas/I/1975
– Standar fisik :suhu,warna,bau,rasa,kekeruhan
– Standar biologis : kuman parasit,pathogen,
bakteri golongan koli (sebagai patokan
adanya pencemaran tinja)
– Standar kimia : PH, jumlah zat padat, dan
bahan kimia lain
– Standar radioaktif : radioaktif yang mungkin
ada dalam air.
LANJUTAN

• Pemeriksaan air yang lengkap untuk memenuhi


standar air minum yang sehat terdiri atas :
• Survei saniter (sanitary survey)
• Pengambilan sampel (sampling)
• Pemeriksaan laboratorium yang meliputi
pemeriksaan fisik,kimiawi,bakteriologis,virologis,
biologis, radiologis.
Lanjutan
• Pada pemeriksaan fisik variabel yang akan diperiksa
adalah turbiditas (kekeruhan), warna, bau dan rasa.
• Pada pemeriksaan kimia ditentukan oleh kandungan
bahan –bahan kimia didalamnya.
WHO membagi 4 kelompok komponen bahan-bahan kimia
dalam air yaitu:
1. Bahan – bahan toksik seperti arsenik (0,05),cadmium
(0,005), sianida (0,05), timbal (0,05), merkuri (0,001),
selenium (0,01)
2. Subtansi yang dapat menimbulkan bahaya untuk
kesehatan misalnya Fluorida, nitrat, dan Polyuclear
Aromatic Hydrocarbon.
LANJUTAN
• Batasan aman Fluorida adalah 0,5 – 0,8 mg/l
bila berlebihan dalam air dapat menimbulkan
fluorosis kumulatif yang berupa kerusakan
tulang rangka pada anak dan orang dewasa.
Apabila konsetrasinya < 0,5 mg/l dapat
meningkatkan insidensi penyakit karies gigi pada
masyarakat. Pada substansi nitrat bila
konsentrasi >45 mg/l dapat membahayakan
anak- anak dan menimbulkan
metahemoglobinemia infantil sedangkan
Polynuclear Aromatic Hydrocarbon dapat bersifat
karsinogenik.
LANJUTAN

3. Bahan-bahan yang mempengaruhi potabilitas


air.
4. Bahan kimia sebagai indicator pencemaran
misalnya klorida,amonia bebas, amonia
albuminoid, nitrit, nitrat, oxygen adsorbed,
dissolved oxygen.
LANJUTAN

• Pada pemeriksaan bakteriologis adalah


pemeriksaan yang paling baik dan sensitif untuk
mendeteksi kontaminasi air oleh kotoran
manusia. Mikroorganisme yang sering diperiksa
adalah organisme koliform, streptokokus tinja,
clostridium perfringens dan clostridium welchii.
LANJUTAN

• Pada pemeriksaan virologis dikatakan bahwa


sumber air yang kaya bahan organik sementara
klorine bebasnyatidak dapat membebaskan diri
walaupun koliformnya tidak ditemukan maka air
perlu dilakukan pemeriksaan virologist. Jenis
virus yang resisten terhadap dosis klorinasi
adalah virus polio dan virus hepatitis.
LANJUTAN

• Pada pemeriksaan biologis dilakukan


pemeriksaan pada plankton yang dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak enak pada air
minum. misalnya alga, fungi, protozoa, udang
dan cacing halus.
• Sedangkan pada pemeriksaan radiologis
pencemaran pada sumber air dapat diketahui
melalui metode radio-chemical analysis.
MEKANISME PENULARAN PENYAKIT
YG BERHUB. DG AIR
1. Waterborn mechanism
Kuman pathogen dalam air yang dapat menyebabkan
penyakit manusia ditularkan kepada manusia melalui
mulut atau system pencernaan. Contohnya kolera,
tifoid,hepatitis viral,disentri basiler, dan poliomyelitis.
2. Waterwashed mechanism
Pada mekanisme ini terdapat 3 cara penularannya
yaitu infeksi melalui alat pencernaaan seperti diare
pada anak-anak, infeksi melalui kulit dan mata seperti
scabies dan trakoma, penularan melalui binatang
pengerat seperti leptospirosis.
LANJUTAN
3. Water-based mechanism
Penyakit yang ditularkan memiliki agens penyebab
yang menjalani sebagian siklus hidupnya didalam
vector / intermediate host yang hidup dalam air
contohnya penyakit akibat Dracunculus medinensis
(infeksi krn cacing gelang)
4. Water- related insect vector mechanism
Penularan melalui gigitan seranggayang
berkembang biak didalam air. Contohnya filariasis,
malaria, dengue dan yellow fever.
Persyaratan bangunan air minum

• Sumur merupakan sumber utama persediaan air


bersih bagi penduduk yang tinggal dipedesaan
ataupun di perkotaan Indonesia. Secara teknis
terdapat 2 jenis sumur yaitu:
1. Sumur dangkal (shallow well)
2. Sumur dalam (deep well)
Persyaratan bangunan air minum

Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah


memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari
kontaminasi air kotor.
Persyaratan untuk membuat sumur sanitasi:
1. Lokasi
Sumur harus berjarak 15 meter dan terletak lebih
tinggi dari sumber pencemaran seperti kakus,
kandang ternak, tempat sampah.
Persyaratan bangunan air minum
2. Dinding sumur
Harus dilapisi dengan batu yg disemen dan pelapisan
dinding paling tidak sedalam 6 m dari permukaan
tanah.
3. Dinding parapet
Merupakan dinding yg membatasi mulut sumur dan
harus dibuat setinggi 70-75 cm dari permukaan air
tanah.
4. Lantai kaki lima
Harus terbuat dari semen dan lebar lebih kurang 1 m
keseluruh jurusan melingkari sumur dan kemiringan
sekitar 10 derajat ketempat pembuangan air/
drainase.
Persyaratan bangunan air minum

5. Drainase
Dibuat menyambung dengan parit agar tidak
terjadi genangan air disekitar sumur.
6. Tutup sumur
Sebaiknya ditutup dengan penutup yang terbuat
dari batu terutama pada sumur umum untuk
mencegah kontaminasi langsung.
7. Pompa tangan/listrik
Harus dilengkapi dengan pompa tangan/ listrik

Anda mungkin juga menyukai