Anda di halaman 1dari 18

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN

Pembangunan Nasional pada masa ORDE BARU berpedoman pada


TRILOGI PEMBANGUNAN dan DELAPAN JALUR PEMERATAAN.

Trilogy Pembangunan terdiri dari :

• Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya


menuju kepada terciptanya keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
• Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
• Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
DELAPAN JALUR PEMERATAAN

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat ,


khususnya pangan sandang dan perumahan

2. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan


dan layanan kesehatan

3. Pemerataan Pembagian pendapatan

4. Pemerataan kesempatan kerja

5. Pemerataan kesempatan berusaha

6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam


pembangunan khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita
7. Pemerataan Penyebaran Pembangunan keseluruh
tanah air

8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan


REALISASI
PEMBANGUNAN

JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG

PELITA/ REPELITA
TUJUAN PELITA SECARA
UMUM

1. Meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan


kesejahteraan masyarakat

2. Meletakan landasan yang kuat untuk Pelita


berikutnya
PELITA / REPELITA

1. Pelita I ( 1 April 1969 – 31 Maret 1974 )


Titik berat : sektor pertanian dan industri yang
menunjang sektor pertanian
Sasaran :
Pangan, sandang, perbaikan sarana, perumahan
rakyat, perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan
rohani
Keberhasilan :
1. Produksi beras mengalami kenaikan 4 %
2. Banyak berdiri industri pupuk, semen dan tektil
3. Perbaikan jalan raya
4. Banyak dibangun pusat pusat tenaga listrik
5. Semakin majunya sektor pendidikan
2. PELITA II ( 1 April 1974 – 31 Maret 1979 )
Titik berat : sektor pertanian dan industri yang
menunjang sektor pertanian yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan
baku
Sasaran :
Pangan, sandang, perbaikan sarana, perumahan
rakyat, perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan
rakyat

Keberhasilan :
1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi 7 %
2. Perbaikan irigasi
3. Kenaikan produksi industri
4. Jalan dan Jembatan direhabilisasi
3. PELITA 3 ( 1 April 1979 – 31 Maret 1984 )
Titik berat : sektor pertanian dan industri yang
menunjang sektor pertanian mengolah
bahan baku menjadi barang jadi
Sasaran :
Trilogi Pembanunan

Keberhasilan :
1. Pemerataan pembagian kerja, kesempatan kerja
2. Memperoleh keadilan
3. Pemenuhan kebutuhan perumahan, sandang dan
pangan
4. PELITA IV ( 1 April 1984 - 31 Maret 1989 )
Titik berat : sektor pertanian menuju swasembada
pangan dan meningkatkan industri yang dapat
menghasilkan mesin industri sendiri

SASARAN: Mewujudkan swasembada pangan

Keberhasilan :
1. Tahun 1984 Indonesia berhasil mewujudkan
swasembada beras. Mendapat penghargaan dari
FAO
2. Program KB dan rumah untuk keluarga
3. Masyarakat berada pada masa transisi, mulai
mempersiapkan diri mencapai pertumbuhan atas
kekuatan sendiri ( SELF SUSTAINABLE GROWTH )
5. PELITA V ( 1 April 1989 - 31 Maret 1994 )
Titik Berat : sektor pertanian dan industri untuk
memantapkan swasembada pangan dan
meningkatkan produksi pertanian serta
menghasilkan barang ekspor

Sasaran :
Memantabkan dan memaksimalkan hasil yang
dicapai dalam Pelita IV

Keberhasilan :
Indonesia berada pada tahap pra lepas landas,
dimana perkembangan ekonominya dititi beratkan
pada produksi pertanian dan industri
6. PELITA VI ( 1 April 1994 – 31 Maret 1999 )
Titik berat : sektor ekonomi yang berkaitan dengan
industri dan pertanian serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia sebagai pendukungnya
Sasaran :
tinggal landas dari negara agraris menuju negara
industri, dari negara berkembang menuju negara
maju
Hasil :
gagal karena terjadi krisis moneter yang melanda
Asia Tenggara termasuk Indonesia sehingga
menyebabkan jatuhnya pemerintahan Orba
TUJUAN PEMBANGUNAN
NASIONAL

Mewujudkan masyarakat adil dan


makmur, materiil spirituil berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945
FAKTOR DOMINAN
Untuk mencapai Pembangunan
Nasional

1. Demografi dan sosial budaya

2. Geografi, hidrografi, geologi dan topografi

3. Klimatologi

4. Flaura Fauna

5. Kemungkinan pengembangan
MODAL DASAR
PEMBANGUNANASIONAL

1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia


2. Kedudukan bangsa Indonesia yang strategis
3. Sumber kekayaan alam yang terdapat didarat dan di laut
4. Jumlah penduduk yang besar, dapat menjadi tenaga yang efektip
dan merupakan modal dasar pembangunan
5. Modal rohaniah dan mental yaiyu ketakwaan dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya bangsa Indonesia yang
beragam
7. Potensi efektif bangsa
8. ABRI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan
sosial yang tumbuh dari rakyat untuk menegakkan kemerdekaan
bangsa dan negara
ASAS PEMBANGUNAN

1. MANFAAT
Pembangunan harus dapat dimanfaatkan sebesar
besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan
kesejahteraan rakyat dan pembangunan negara

2. DEMOKRASI
Penyelesaian masalah nasional hendaknya dengan jalan
permusyawaratan untuk mencapai mufakat

3. USAHA BERSAMA DAN KEKELUARGAAN


Usaha untuk mencapai citc cita dan aspirasi bangsa
harus merupakan usaha bersama dari bangsa dan
seluruh rakyat yang dilakukan secara gotong royong
dan dijiwai semangat kekeluargaan
4. ADIL DAN MERATA
Hasil hasil materiil dan spirituil yang dicapai dalam
pembangunan nasional harus dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia
5. PERIKEHIDUPAN DALAM KESEIMBANGAN
Pembangunan yang dilaksanakan harus
memperhatikan keseimbangan antar berbagai
kepentingan
6. KESADARAN HUKUM
Setiap WNI harus selalu taat dan sadar pada hukum
dan negara untuk berkewajiban menegakkan dan
menjamin kepastian hukum

7. KEPERCAYAAN PADA DIRI SENDIRI


Pembangunan nasional harus berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan kekuatan sendiri
serta bersendikan pada kepribadian Indonesia
DAMPAK POSITIP
PEMBANGUNAN

1. Peningkatan kesejahteraan rakyat


2. Menurunnya angka kematian
3. Menurunnya angka kemiskinan
4. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan terutama
di tingkat dasar
5. Pertumbuhan penduduk terkendali / KB
6. Sukses swasembada pangan, transmigrasi, GNOTA,
memerangi buta aksara
7. Barang non migas mempunyai daya saing lebih kuat
dipasaran internasional
8. Stabilitas keamanan terjamin
DAMPAK NEGATIP
PEMBANGUNAN

1. Terjadi pencemaran lingkungan hidup dan sumber


daya alam
2. Tidak meratanya pembangunan antar daerah
3. Terjadi kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat
4. Terciptanya kelompok terpinggirkan / marginalisasi
sosial
5. Menimbulkan konglomerarasi dalam bisnis erat
dengan KKN
6. Kehidupan demokrasi tidak berkembang
7. Banyak terjadi pelanggaran HAM
8. Penggunaan kekerasan untuk menciptakan
keamanan

Anda mungkin juga menyukai