Anda di halaman 1dari 23

Oleh:

Stepanus Kukuh K (2010-041-007)


Viki Rizki Bela F (2009-041-005)
Palu merupakan perkakas yang digunakan
sebagai alat bantu untuk menancapkan paku maupun
mencabut paku.
Persyaratan teknis dari suatu palu harus memenuhi
syarat :
1. Kekerasan, lebih keras dari kekerasan paku atau benda
yang akan dipukul
2. Kekuatan, palu harus kuat menahan benturan.
3. Ketahan impak medium, mampu menyerap energi
akibat benturan yang ditimbulkan
PROPERTIES HIGH LOW
CARBON CARBON
STEEL STEEL
Dari tabel spesifikasi teknis maka dapat diperoleh kesimpulan

BAHAN PARAMETER

KEKERASAN KEKUATAN KETAHANAN IMPAK


(Hardness[HB]) (Yield Strength[Mpa]) (I. STRENGTH[Izod])
High Carbon Steel  174  375.8  6.1

Low Carbon Steel X 111 X 294.8 X 123.4

high carbon steel memenuhi persyaratan teknik untuk dijadikan raw material
pembuat palu karena sebagian besar paku terbuat dari low carbon steel.
FE3C

𝛼 (𝐹𝑒𝑟𝑟𝑖𝑡𝑒)
Untuk membuat sebuah palu digunakan proses
casting, secara khusus menggunakan teknik invesment
casting.
Investment casting merupakan teknik
pengecoran logam menggunakan media wax sebagai
pattern awalnya. Selanjutnya wax digunakan untuk
membentuk pola dari ceramic.
Material untuk pattern secara garis besar dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
- Wax ( lilin )
- Plastic ( plastik )
Wax merupakan bahan dasar yang umum yang
digunakan dalam pembuatan pattern di investment
casting. Terkadang sifat material wax harus dirubah
dengan penambahan resin, antioksidan dan plastisin.
Wax yang biasa digunakan terdapat dua macam. yaitu:
- paraffin waxes
- microcrystalline waxes
Parrafins merupakan wax (lilin) yang memiliki
titih leleh 52oC hingga 68oC.
Microcrystalline merupakan lilin yang memiliki
titik leleh lebih tinggi dari parrafins.
Plastic merupakan bahan yang sering juga dipakai
dalam pembuatan pattern pada investment casting.
Bahan yang sering digunakan adalah plastik jenis
polystyrene.
Keuntungan penggunaan polystyrene dan plastik
jenis lainnya adalah kemampuan mampu bentuknya
mempertahankan diri dari bentuk yang tipis.
Pembuatan pattern

Penyusunan pattern

Slurry coating

Pembakaran

Pouring

Shaking

Cutting

Finishing :
Grinding
Pattern terlebih dahulu dicetak dengan
menggunakan bahan lilin.
Pattern yang telah jadi disusun satu per satu
membentuk kumpulan pattern.
Pattern yang telah disusun dicelupkan dalam
“bubur” yang terbuat dari bahan keramik.
Setelah dilapisi keramik, susunan pattern
dimasukan ke dalam tungku pembakaran. Hal ini
bertujuan untuk mengeraskan keramik dan melelehkan
lilin yang terdapat di dalamnya.
Setelah keramik mengeras dan lilin dibuang,
maka cetakan siap dimasukkan material yang telah
dilelehkan.
Setelah dicetak, cetakan dikeluarkan kemudian
dipecahkan dengan cara digoyangkan sehingga hanya
tersisa palu yang baru saja dicetak
Palu yang masih tersusun karena cetakan
sebelumnya dipotong-potong untuk membuang sisa-sisa
cetakan yang tidak terpakai.
Palu yang telah dipotong-potong kemudian
dibersihkan sisa-sisa pemotongan dengan cara digerinda.
 ASM Handbook Volume 15 : Casting
 Internet : http://www.madehow.com/Volume-4/Hammer.html#b
 Internet : http://en.wikipedia.org/wiki/Hammer
 Internet : http://www.efunda.com/materials/alloys/carbon_steels/show_
carbon.cfm?ID=AISI_1020&show_prop=All&Page_Title=Low-
Carbon%20Steels
 Internet : http://www.efunda.com/materials/alloys/carbon_steels/show_
carbon.cfm?ID=AISI_1080&show_prop=all&Page_Title=AISI%201080

Anda mungkin juga menyukai