Anda di halaman 1dari 39

Tutorial Klinik Pneumothoraks

Pembimbing : dr. Pratiknyo

Agy Faqih D
DEFINISI

Udara terkumpul dalam cavum pleura yang


mengakibatkan kolaps pada paru akibat rupture/
robekan pada pleura parietal/ viceral
EPIDEMIOLOGI

•Laki-laki : perempuan = 5:1


•Pneumotoraks lebih sering ditemukan pada
hemitoraks kanan daripada hemitoraks kiri
•2,4 - 17,8 per 100.000 penduduk per tahun
ETIOLOGI
Perforation visceral pleura
Perforasio dinding dada & parietal pleura/ esophageal
fistula / perforated abdominal viscus
Trauma tajam/tumpul
Tekanan daerah paru
Asma
Tuberkulosis
COPD
Fibrosis kistik
KLASIFIKASI
BERDASARKANPENYEBAB
1.Pneumotoraks spontan : terjadi tiba-tiba, tanpa ada penyebab
Spontan Primer
 tanpa didahului oleh trauma dan tanpa adanya riwayat penyakit paru.
 memiliki penyakit paru subklinik, seperti “bleb” pleura yg hanya bisa dideteksi
melalui CT-scan
 Pasien biasanya berusia 18-40 th, tinggi, kurus dan biasanya perokok.

Spontan sekunder
Berhubungan dengan penyakit paru (PPOK, pneumonia, TB paru, asma bronkial)
2. Pneumotoraks traumatik
 penetrasi maupun bukan yg menyebabkan
robeknya pleura, dinding dada atau paru (fraktur
costae, luka tusuk, luka tembak, trauma tumpul
atau kontusio)
 Bukan iatrogenik
 Iatrogenik
BERDASARKAN LOKALISASI

(a)Pneumotoraks parietalis (perifer)


(b) Pneumotoraks mediastinalis
(c) Pneumotoraks basalis
BERDASARKAN TINGKAT KOLAPSNYA
JARINGAN PARU

(a) Pneumotoraks totalis, apabila seluruh


jaringan paru dari satu hemitoraks
mengalami kolaps.

(b) Pneumotoraks parsialis, apabila jaringan


paru yang kolaps hanya sebagian
BERDASARKAN JENIS KEBOCORAN
PLEURA
(a) Pneumotoraks ventil (Tension)
•Di mana fistelnya berfungsi sbg ventil shg udara dpt
masuk ke dlm rongga pleura tetapi tdk dpt ke luar
kembali (1 arah)tekanan udara di dalam rongga
pleura makin lama makin tinggi  mendorong
mediastinum ke arah kontralateral
(b) Pneumotoraks terbuka
•rongga pleura mempunyai hubungan terbuka dgn
bronkus atau dengan dunia luar secara persisten
(ditandai dgn gelembung udara persisten saat
drainase dada; tekanan di dalam rongga pleura
sama dgn tekanan di udara bebas
(c) Pneumotoraks tertutup
•Tekanan udara di rongga pleura sedikit lebih tinggi
dibandingkan tekanan pleura pada sisi hemitoraks
kontralateral tetapi tekanannya masih lebih rendah
dari tek.atmosfer & secara perlahan terjadi resolusi
& tidak perlu terapi
PATOGENESIS
Pneumotoraks spontan terjadi oleh karena pecahnya
bleb/kista kecil yg diameternya tidak lebih dari 1 -2 cm
yg berada di bawah permukaan pleura viseralis &
sering ditemukan di daerah apeks lobus superior &
inferior.

Terbentuknya bleb ini oleh karena adanya


perembesan udara dr alveoli yg dindingnya ruptur
melalui jaringan intersisial ke lapisan jaringan ikat yg
berada di bawah pleura viseralis
Sebab pecahnya dinding alveolus ini belum diketahui dgn pasti,
diduga ada dua faktor sebagai penyebabnya.

1) Faktor infeksi atau radang paru.


 m’bntk jar.parut pd dinding alveoli yg akan mjdi titik lemah

2) Tekanan intra alveolar yg tinggi akibat batuk atau


mengejan.
Dengan pecahnya bleb yg terdapat di bawah pleura viseralis,
maka udara akan masuk ke dlm rongga pleura & terbentuklah
fistula bronkopleura. Fistula ini dapat terbuka terus, dapat
tertutup & dpt berfungsi sbg ventil
primer sekunder
Tertembak
luka tajam kecelakaan

Trauma
tajam/tumpul Spontan

Masuknya udara ke
rongga pleura

Tekanan intra pleura


meningkat
Terganggu faal Tekanan intrathoraks
pernapasan meningkat

Paru tidak
mengembang Tekanan rongga thoraks tidak lebih
secara adekuat rendah dari tek. atmosfer

Kolaps (atelektasis) Venous return berkurang

Sesak napas PCO2 meningkat

Asidosis respiratorik
Nadi, RR meningkat
MANIFESTASI KLINIS

•Sesak napas
•Nyeri dada
•Batuk-batuk
•Tidak menunjukkan gejala
PEMERIKSAAN FISIK
Takikardi
Hipotensi
PARU
Inspeksi : Pencembungan sisi yang sakit, Bag. sakit gerakannya tertinggal
Palpasi : Ruang antar iga normal/ melebar, Fremitus suara melemah atau menghilang
pada sisi yang sakit. Tahanan dari vena jugularis di sekitar leher (Tension pneumothorax).
Perkusi : Hipersonor & tidak menggetar
Auskultasi : Pada bagian yang sakit, suara napas melemah sampai menghilang, Suara
vokal melemah dan tidak menggetar serta bronkofoni negative,Suara amforik bila ada
fistel.
Sianosis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
GAMBARAN RADIOLOGIS

Tepi paru : garis putih tipis pada tepi paru, pleura


viseral
Pergeseran mediastinum : jika terjadi pneumotoraks
tension
Parsial : paru kolaps berwarna hitam dgn garis kolaps
berwarna abu-abu
Total : paru kolaps nampak seperti massa warna putih &
menempel pada hillus
•Pneumotoraks luas akan menekan jaringan paru ke arah
hilus atau paru menjadi kolaps di daerah hilus &
mendorong mediastinum ke arah kontralateral

•Sela iga menjadi lebar


KIRCHER & SWARTEL

A.B–a.b
A.B X 100% = LUAS PNEUMOTORAK
Figure 22-9. Left-sided pneumothorax (arrows). Note the shift of the heart and mediastinum to
the right away from the tension pneumothorax.
Figure 22-10. A, Development of a small tension pneumothorax in the lower part of the right lung
(arrow). B, The same pneumothorax 30 minutes later. Note the shift of the heart and mediastinum to
the left away from the tension pneumothorax. Also note the depression of the right hemidiaphragm
(arrow).
TERAPI

Observasi & pemberian tambahan O2 apabila luas


pneumotoraks <15% dari hemitoraks.

jika fistel dari alveloli ke rongga pleura sudah menutup


udara dlm rongga pleura akan diresorbsi.

Observasi dalam beberapa hari-minggu dgn foto toraks


serial setiap 12-24 jam selama 2 hari. Pasien unilateral,
kecil -> rawat jalan -> 2-3 hari follow up
Aspirasi sederhana dgn jarum & pemasangan tube
torakostomi dengan atau tanpa pleurodesis, merupakan
tindakan awal pneumotoraks >15% dgn tujuan
dekompresi.
1. Menusukkan jarum melalui dinding dada sampai masuk
rongga pleura, sehingga tekanan + keluar melalui
jarum
2. Membuat hubungan dgn udara luar melalui saluran
kontraventil :
a. Jarum infus set ditusukkan ke dinding dada sampai masuk rongga
pleura -> ujunganya dipotong & dimasukkan ke botol berisi air ->
buka klem -> timbul gelembung2 udara
b. Jarum abbocath no.14 ditusukkan ke rongga pleura & mandrin
dicabut -> hubungkan dgn infus set -> seperti a.
c. WSD : pipa khusus yg steril dimasukkan ke rongga pleura dgn
perantara trokar atau klem penjepit -> insisi kulit ICS 6 di linea
aksilaris media atau ICS 2 linea mid klavikula -> pipa dihubungkan
dgn pipa yg lebih panjang & dgn pipa kaca dimasukkan ke dalam air
di botol -> paru sudah mengembangsblm dicabut jepit pipa selama
24 jam. Pemasangan WSD dgn sistem 2 atau 3 botol.
Torakoskopi dengan pleurodesis & penanganan terhadap
adanya bleb atau bulla (reseksi)

Torakotomi jika torakoskopi gagal atau jika bleb di apeks


paru

Anda mungkin juga menyukai