Anda di halaman 1dari 22

VALIDASI

Istilah Validasi pertama kali dicetuskan oleh Dr.


Bernard T. Loftus, Direktur Food and Drug
Administration (FDA) Amerika Serikat pada akhir
tahun 1970-an, sebagai bagian penting dari
upaya untuk meningkatkan mutu produk
industri farmasi.
Pengertian Validasi
Validasi adalah suatu tindakan pembuktian, artinya
validasi merupakan suatu pekerjaan “dokumentasi”.
Validasi merupakan bagian dari program Penjaminan
Mutu (Quality Assurance) sebagai upaya untuk
memberikan jaminan terhadap khasiat (efficacy),
kualitas (quality) dan keamanan (safety) produk-produk
industri farmasi.
Validasi dalam industri farmasi
• pelaksanaan validasi di industri farmasi terbagi
menjadi 3 (tiga), yaitu:
• Pre Validation, terdiri dari Kualifikasi Mesin,
Peralatan dan Sarana Penunjang, serta Validasi
Metode Analisa.
• Process Validation, terdiri dari: Validasi Proses
Produksi dan Validasi Pengemasan, dan Validasi
pembersihan.
• Post Validation, terdiri dari : Periodic Review,
Change Control dan Revalidasi.
Validasi dalam industri farmasi
Validasi mencakup paling tidak 4 (empat) bidang
utama dalam industri farmasi, yaitu Hardware, terdiri
dari instrument, peralatan produksi dan sarana
penunjang; Software, berupa seluruh dokumen dan
sistem/mekanisme kerja dalam industri farmasi;
Metode Analisa; dan Kesesuaian sistem.
VALIDASI MESIN DAN PERALATAN
(Hardware)

• Validasi untuk mesin, peralatan produksi dan sarana


penunjang disebut dengan kualifikasi
• merupakan langkah pertama (first step) dalam pelaksanaan
validasi di industri farmasi.
• Merupakan awal dari seluruh kegiatan validasi di industri
farmasi
• Validasi metode analisa, validasi proses produksi, validasi
proses pengemasan, serta validasi pembersihan tidak bisa
dilakukan TANPA melakukan kualifikasi mesin, peralatan
produksi serta sarana penunjang terlebih dahulu.
VALIDASI MESIN DAN PERALATAN
(Hardware)

Validasi/kualifikasi mesin, peralatan produksi dan sarana


penunjang terdiri dari 4 tingkatan, yaitu :
1. Kualifikasi Desain (Design Qualification/DQ).
2. Kualifikasi Instalasi (Installation Qualification/IQ).
3. Kualifikasi Operasional (Operational Qualification/OQ).
4. Kualifikasi Kinerja (Performance Qualification/PQ).
1.Design Qualification (DQ)

Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa


sistem atau peralatan atau bangunan yang akan
dipasang atau dibangun (rancang bangun) sesuai
dengan ketentuan atau spesifikasi yang diatur dalam
ketentuan CPOB yang berlaku
Sasaran/target dari pelaksanaan DQ
1.Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan yang akan
dipasang atau dibangun (rancang bangun) sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam CPOB (GMP complience).

2. Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan yang akan


dipasang atau dibangun (rancang bangun) memperhatikan aspek aspek
keamanan dan kemudahan operasional (HAZOPs – Hazard and Operation
Studies).

3. Memastikan bahwa sistem atau peralatan atau bangunan, telah dilengkapi


dengan modul desain, gambar teknis dan spesifikasi produk secara
lengkap.

4. Khusus untuk bangunan industri farmasi, rancang bangun/Rencana Induk


Pembangunan (RIP) sudah mendapat persetujuan dari Badan POM.
2.Installation Qualification (IQ)

Untuk menjamin dan mendokumentasikan bahwa sistem atau


peralatan yang diinstalasi sesuai dengan spesifikasi yang tertera
pada dokumen pembelian, manual alat yang bersangkutan dan
pemasangannya dilakukan memenuhi spesifikasi yang telah
ditetapkan
Sasaran/target dari pelaksanaan IQ

1. Memastikan bahwa sistem atau peralatan telah dipasang


sesuai rencana desain yang telah ditentukan (GMP
complience).

2. Memastikan bahwa bahan dan konstruksi peralatan telah


sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan (jenis baja
anti karat, kemudahan pembersihan, dan lain-lain).

3. Memastikan ketersediaan perlengkapan pengawasan (alat


kontrol) dan pemantauan (monitor) sesuai dengan
penggunaannya.
Sasaran/target dari pelaksanaan IQ

4. Memastikan sistem atau peralatan aman dioperasikan serta


tersedia sistem atau peralatan pengaman yang sesuai.

5. Memastikan bahwa sistem penunjang, misalnya listrik, air,


udara, dan lain-lain telah tersedia dalam kualitas dan
kuantitas yang memadai sesuai dengan penggunaannya.

6. Memastikan bahwa kondisi instalasi dan sistem penunjang


telah tersedia dan terpasang dengan benar
3.Operational Qualification (OQ)

Menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau


peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi)
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Sasaran/target dari pelaksanaan OQ
1. Memastikan bahwa sistem atau peralatan bekerja sesuai rencana
desain dan spesifikasi.

2. Memastikan bahwa kapasitas mesin atau peralatan secara actual


dan operasional telah sesuai dengan rencana design yang telah
ditentukan.

3. Memastikan bahwa parameter operasi yang berdampak terhadap


kualitas produk akhir telah bekerja sesuai dengan rancangan
design yang telah ditentukan.

4. Memastikan bahwa langkah operasi (urutan tata cara kerja)


berdasarkan petunjuk operasional, telah sesuai dengan waktu dan
peristiwa dalam operasi secara berurutan
4.Performance Qualification (PQ)

Menjamin & mendokumentasikan bahwa sistem atau


peralatan yang telah diinstalasi bekerja (beroperasi)
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dengan cara
menjalankan sistem sesuai dengan tujuan penggunaan.
Sasaran/target dari pelaksanaan PQ
1. Memastikan bahwa sistem atau peralatan yang
digunakan bekerja sesuai dengan yang diharapkan
dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

2. Pada umumnya pelaksanaan dilakukan dengan


Placebo.

3. Selanjutnya dengan menggunakan produk (obat) dan


pada kondisi produksi normal.

4. Dilakukan 3 kali secara berurutan


Validasi Proses produksi
(Software)

bertujuan untuk: (1) memberikan dokumentasi secara tertulis


bahwa prosedur produksi yang berlaku dan digunakan dalam
proses produksi rutin (batch processing record), senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan secara terus – menerus, (2)
mengidentifikasi dan mengurangi problem (masalah) yang terjadi
selama proses produksi dan memperkecil kemungkinan terjadinya
proses ulang, (3) meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses
produksi
Validasi Proses produksi

Validasi proses produksi (terutama untuk produk baru) hanya bisa


dilaksanakan, jika hal-hal berikut telah dilaksakan, yaitu :

a. Kualifikasi mesin dan peralatan produksi (IQ/OQ).

b. Kualifikasi sarana penunjang (AHU, Water system, dan lain-lain).

c. Validasi metode analisa.


Validasi Metode Analisa
Tujuan Validasi Metode Analisa adalah untuk
membuktikan bahwa semua Metoda Analisa
(cara/prosedur pengujian) yang digunakan dalam
pengujian maupun pengawasan mutu, senantiasa
mencapai hasil yang diinginkan secara konsisten (terus-
menerus).
Cakupan (Ruang Lingkup)

• Validasi Metode Analisa dilakukan untuk SEMUA


metoda analisa yang digunakan untuk pengawasan
kegiatan produksi.

• Dilakukan dengan semua peralatan yang telah


dikalibrasi dan diuji kesesuaian sistemnya (alat dan
sistem sudah dikualifikasi).

• Menggunakan bahan baku pembanding yang sudah


dibakukan dan disimpan ditempat yang sesuai.
Penentuan Parameter Uji

1.Metode Analisa Adopsi (verifikasi)


• Metode analisa adopsi adalah metode analisa dimana
prosedur pengujian diambil/diadopsi dari kepustakaan/
dokumen resmi, seperti Farmakope Indonesia (FI), United
State Pharmacope (USP), British Pharmacope (BP), dan lain-
lain.

• Parameter yang diuji adalah Akurasi dan Presisi.


Penentuan Parameter Uji

2. Metode Analisa Eksplorasi atau Modifikasi


• Metode analisa eksplorasi atau modifikasi adalah medote
analisa dimana prosedur pengujiannya tidak terdapat dalam
buku/kepustakaan/dokumen resmi. Metode ini bisa berasal
dari eksplorasi yang dilakukan oleh Bagian Pengembangan
Produk (R&D) atau modifikasi dari prosedur yang sudah ada di
buku-buku resmi.

• parameter yang harus diuji, yaitu selektifitas/spesifitas,


linearitas, akurasi, presisi, Limit of detection, limit of
quantition, dan robustness

Anda mungkin juga menyukai