Anda di halaman 1dari 18

REAKSI KIMIA

IKATAN KIMIA
KEPOLARAN SENYAWA KOVALEN
KESTABILAN UNSUR-UNSUR KIMIA DI ALAM

Created by :
• Irfansyah
• M. Nashirul Mahasin
REAKSI KIMIA
• Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia
Definisi • Reaksi kimia adalah proses di mana suatu zat mengalami perubahan kimia
untuk membentuk zat yang berbeda.

Di mana terjadi
reaksi kimia?
Jenis-jenis Reaksi Kimia
• Reaksi kombinasi adalah reaksi di mana dua atau lebih zat bergabung
untuk membentuk zat baru. Reaksi Kombinasi juga bisa disebut reaksi
sintesis. Bentuk umum dari reaksi kombinasi adalah:A + B → AB

• Reaksi penguraian kimia merupakan reaksi kebalikan dari reaksi


pembentukan pada reaksi penguraian, senyawa terurai menjadi unsur-
unsur nya. Reaksi penguraian dapat kita cermati,reaksi penguraian
senyawa menjadi unsur-unsur, seperti ini:
Jenis-jenis Reaksi Kimia
Reaksi substitusi atau perpindahan adalah perubahan kimia dimana atom
dari satu unsur menggantikan atom unsur lain dari molekul senyawa. Unsur
yang lebih reaktif menggantikan unsur-unsur yang lain. Unsur yang
mempunyai elektropositif yang lebih tinggi menggantikan unsur yang
mempunyai elektropositif yang lebih rendah.

Hampir sama dengan reaksi substitusi. Reaksi substitusi ganda adalah


reaksi dimana ion positif dan negatif dari dua zat dalam larutan saling
dipertukarkan.
Jenis-jenis Reaksi Kimia
Redoks “reaksi Reduksi / Oksidasi” dapat berupa proses redoks yang
sederhana seperti oksidasi karbon untuk menghasilkan karbon dioksida, atau
reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana (CH4).

Asam dan basa digabungkan untuk menghasilkan garam dan air. Reaksi ini
disebut sebagai reaksi netralisasi atau hanya reaksi asam-basa.
IKATAN KIMIA
Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar
molekul dengan cara :
• Atom yang satu melepaskan elektron, sedangakan atom yang lain
menerima elektron (serah terima elektron)
• Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari
masing-masing atom yang berikatan
• Penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah
satu atom yang berikatan
Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah guna terjadi
pencapaian kestabilan suatu unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila
suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah
kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi
elektronnnya sama seperti gas mulia. Unsur gas mulia (Gol VIIIA)
mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, hanya
unsur Helium).
Jenis-jenis Ikatan Kimia
1. Ikatan ion
Ikatan ion (elektrovalen), adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya perpindahan
(serah-terima) elektron dari satu unsur ke unsur yang lain. Kedua ikatan tersebut berikatan dengan
adanya gaya elektrostatis. Unsur yang cenderung melepaskan elektron adala unsur logam
sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur nonlogam.
“Ikatan yang terbentuk apabila unsur logam melepas elektron dan diikuti dengan unsur nonlogam
yang menerima elektron”
2. Ikatan kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersamaan
oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah satu atom yang
akan berikatan untuk melepaskan elektron, yang dalam pembentukannya, masing-masing atom
mempunyai orbital pada kulit terluar yang berisi elektron tunggal. Dan kedua orbial tersebut saling
tumpang-tindih (overlap) sehingga sebuah pasangan elektron terbentuk, kemudian dipakai secara
bersama oleh kedua atom. Ikatan kovalen terbentuk oleh sesama unsur non logam.
“ikatan yang terbentuk akibat adanya pemakaian elektron bersama-sama antara unsur non logam”
1 2
Jenis-jenis Ikatan Kimia
Jenis-jenis Ikatan Kovalen

a. Berdasarkan jumlah pasangan elektronnya, ikatan kovalen dibagi menjadi :


• Ikatan kovalen tunggal, adalah ikatan kovalen yang menggunakan satu
pasang elektron. Contoh: H-Cl, H-H
• Ikatan kovalen rangkap dua, adalah ikatan kovalen yang menggunakan
dua pasang elektron. Contoh: O=O
• Ikatan kovalen rangkap tiga, adalah ikatan kovalen yang menggunakan
tiga pasang elektron. Contoh: HC CH

b. Berdasarkan kepolarannya, ikatan kovalen dibagi menjadi :


• Ikatan kovalen polar, terjadi antara dua atom dengan keelektronegatifan
berdeda (unsur yang berbeda). Contoh : ikatan H-Cl, H-F, N-H
• Ikatan kovalen nonpolar, terjadi antara dua atom dengan
keelektronegatifan sama (unsur yang sama). Contoh: ikatan H-H, O=O, Cl-Cl
Jenis-jenis Ikatan Kimia
Jenis-jenis Ikatan Kovalen
3. Ikatan kovalen koordinasi

Ikatan Kovalen Koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan
bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan
[Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya bisa
menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
“Ikatan yang terbentuk apabila pasangan elektron yang dipakai bersama hanya
berasal dari salah satu unsur yang berikatan”
Jenis-jenis Ikatan Kimia
3. Ikatan logam
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gara tarik menarik yang
terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron
yang bebas bergerak. Atom-atom logam dapat diibaratkan bola ping-pong yang terjejal rapat
satu sama lain. Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah
untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif
longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari satu atom
ke atom lain. Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi
logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak
tetap posisinya pada satu atom, tetapi senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom
lain. Elektron-elektron valensi tersebut berbaur membentuk awan elektron yang menyelimuti
ion-ion positif logam.
Jenis-jenis Ikatan Kimia
3. Ikatan nonlogam

Ikatan kimia nonlogam adalah kelompok unsur kimia yang bersifat


elektronegatif, yaitu lebih mudah menarik elektron valensi dari atom lain dari pada
melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
a. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At),
Ununseptium (Uus).
b. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe),
Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
c. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F),
Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik,
kecuali hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali.
Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80 lebih
jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi, terutama
lapisan luarnya. Pada tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara
logam dan nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan
Silikon (Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang
disebut unsur metaloid.
Kepolaran Senyawa Kovalen

Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran


senyawa. Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan
pasangan elektron ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga
membentuk dipol. Adanya dipol inilah yang menyebabkan senyawa
menjadi polar. Pada ikatan kovalen H ─ H, gaya tarik menarik inti
seimbang terhadap pasangan electron ikatan sehingga tidak terjadi
pengkutuban atau kepolaran muatan. Ikatan kovalen demikian disebut
ikatan kovalen non-polar. Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik
bersama akan lebih dekat pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya
lebih besar dibandingkan H. Hal itu menyebabkan terjadinya polarisasi
pada ikatan H – Cl. Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut
menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam

Sebagian besar unsur-unsur yang ada di alam ditemukan dalam


bentuk senyawa. Jarang sekali yang ditemukan dalam bentuk unsur
bebasnya.
1. Elektron Valensi Berhubungan dengan Sifat Unsur
Berdasarkan sifatnya, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan
menjadi tiga kelompok, yaitu unsur logam, unsur nonlogam, dan unsur
gas mulia. Unsur-unsur yang bersifat logam adalah unsur-unsur yang
termasuk golongan IA, IIA, dan IIIA (kecuali boron), IVA (kecuali
karbon dan silikon), sebagian VA (antimon dan bismut), IB, IIB, IIIB,
IVB, VB, VIB, VIIB, dan VIIIB. Unsur-unsur yang bersifat nonlogam
adalah unsur-unsur yang termasuk golongan IVA (karbon dan silikon),
sebagian VA (kecuali antimon dan bismut), VIA, dan VIIA. Adapun
unsur-unsur golongan VIIIA dinamakan gas mulia. Sifat logam,
nonlogam, dan gas mulia berhubungan dengan elektron valensi unsur.
Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam
Perhatikanlah elektron valensi beberapa unsur dalam tabel berikut.
Tabel : Sifat Logam, Nonlogam, dan Gas Mulia dari Unsur-Unsur

Elektron
Unsur Sifat Unsur
Valensi
Na 1 Logam
Mg 2 Logam
Al 3 Logam
C 4 Nonlogam
N 5 Nonlogam
S 6 Nonlogam
Cl 7 Nonlogam
He 2 Gas mulia
Ne 8 Gas mulia

Berdasarkan tabel tersebut, atom unsur yang memiliki elektron valensi 1, 2,


dan 3 tergolong ke dalam unsur logam. Atom dengan elektron valensi 4, 5, 6
dan 7 termasuk unsur nonlogam. Adapun unsur gas mulia memiliki elektron
valensi 2 dan 8.
Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam
Adapun unsur gas mulia memiliki elektron valensi 2 dan 8.
2. Susunan Elektron Valensi Unsur Digambarkan dengan Struktur Lewis
Apakah perbedaan antara unsur logam, nonlogam, dan gas mulia? Jawabannya
akan lebih mudah diketahui dengan menggambarkan susunan elektron valensi
unsur.
Susunan elektron Na
Susunan elektron Ar
Susunan elektron Cl
Susunan elektron He
Perhatikan gambar susunan elektron unsur He dan Ar. Pada kedua unsur
tersebut, setiap kulit elektron terisi penuh. Lain halnya dengan unsur Na dan Cl, kulit
terakhirnya tidak terisi penuh. Kulit ketiga atom Na hanya berisi 1 elektron,
sedangkan kulit ketiga atom Cl berisi 7 elektron. Jumlah elektron maksimum kulit
ketiga adalah 8. Jumlah elektron di kulit terluar disebut elektron valensi. Elektron
valensi unsur dapat juga digambarkan menggunakan struktur Lewis. Struktur Lewis
adalah suatu kaidah penggambaran elektron valensi unsur yang dikemukakan oleh
ahli kimia Amerika, G.N. Lewis. Dalam struktur Lewis, yang digambarkan hanya
elektron valensinya saja.
Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam
3. Unsur-Unsur Mencapai Kestabilannya dengan Cara Berikatan dengan
Unsur Lain
Dalam keadaan bebasnya, unsur natrium cenderung bermuatan positif.
Suatu atom dikatakan stabil jika semua kulitnya terisi penuh atau setengah penuh.
Dengan demikian, unsur-unsur golongan gas mulia bersifat stabil. Konfigurasi
elektron unsur golongan gas mulia disebut konfigurasi duplet (untuk helium) dan
oktet (untuk neon, argon, xenon, kripton, dan radon). Unsur-unsur gas mulia jarang
ditemukan bereaksi dengan unsur lain kecuali untuk Kr, Xe, dan Rn yang dapat
bereaksi walaupun diperlukan kondisi khusus. Berikut ini konfigurasi elektron unsur-
unsur gas mulia.
Tabel : Konfigurasi Elektron Unsur Gas mulia

Konfigurasi
Unsur Nomor Atom Elektron Valensi
Elektron
He 2 2 2
Ne 10 28 8
Ar 18 288 8
Kr 36 2 8 18 8 8
Xe 54 2 8 18 18 8 8
Rn 86 2 8 18 32 18 8 8
Kestabilan Unsur-unsur Kimia di Alam
Lanjutan...

Unsur logam dan nonlogam belum stabil. Untuk mencapai


kestabilannya, unsur logam cenderung melepaskan elektron, sedangkan
unsur nonlogam cenderung menerima elektron. Dengan melepaskan atau
menerima elektron, konfigurasi elektron unsur logam dan nonlogam sama
dengan konfigurasi elektron gas mulia yang stabil. Setelah melepaskan
elektron, unsur logam bermuatan positif. Adapun unsur nonlogam akan
bermuatan negatif setelah menerima elektron. Atom bermuatan positif dapat
berikatan dengan atom bermuatan negatif membentuk senyawa.

Anda mungkin juga menyukai