PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT SELURUH INDONESIA RS Mitra Keluarga • Memiliki Izin Operasional sejak …. • Belum terakreditasi • Belum bekerjasama dengan BPJS (masih ada persyaratan yg belum lengkap). Tetapi telah menerima pasien BPJS di IGD dan menagihkan pembayaran ke BPJS sesuai ketentuan (telah 27 kali/kasus penagihan, 24 kasus telah dibayar BPJS) • Kebijakan RS: pembayaran uang muka bisa sampa 1x24 jam • Ruang dan pelayanan ICU tersedia pada saat kasus Pasien D • SPO belum lengkap Penanganan Pasien D • Pasien D lahir prematur, sempat dirawat inap di RSUD Cengkareng, (katanya memiliki penyakit kongenital PDA), kemudian beberapa kali rawat jalan di RSUD tersebut (data riwayat medis lengkap belum diperoleh) • Pasien datang dengan keadaan sesak nafas, dibawa ke IGD, dilakukan pertolongan medis, termasuk pemberian bantuan pernafasan, oksigen, dll (data medis lengkap belum diperoleh), informed consent ada, konsul SpA. • RS tidak meminta uang muka pelayanan tersebut. • Skor Pediatric Logistic Organ Dysfunction = 30, dengan Predicted Death Rate 79,6% Penanganan Pasien D • Untuk kepentingan penanganan lanjutan dibutuhkan PICU. (Pemindahan ke PICU dilakukan apabila keadaan telah stabil/transferabel) • Untuk itu RS meminta pasien mengurus administrasi, termasuk mengurus uang muka. Karena pasien adalah pasien BPJS maka akan dipindah ke RS yg sudah bekerjasama dengan BPJS. • Saat akan dipindah, keadaan memburuk hingga kemudian meninggal. Perlu kelengkapan data medis untuk bisa menyimpulkannya KODEKI • Pasal 2 • Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan profesional secara independen, dan mempertahankan perilaku profesional dalam ukuran yang tertinggi. • Pasal 3 • Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi. KODEKI • Pasal 8 • Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia. • Pasal 17 • Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya. KODERSI • Pasal 3 Rumah sakit harus mengutamakan pelayanan yang baik dan bermutu secara berkesinambungan serta tidak mendahulukan urusan biaya. • Pasal 17 Rumah sakit harus mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi yang berlaku. ANALISIS ETIK • Apakah dalam membuat keputusan medis dokter dipengaruhi oleh pertimbangan non medis yang merugikan kepentingan pasien? • Apakah terdapat kebijakan RS yang tidak mendahulukan kepentingan pasien, terutama pasien darurat medis? • Apakah dokter dan RS telah melakukan pertolongan medis yang diperlukan pada keadaan darurat medis pasien? • Bagaimana komunikasi dokter-ortupasien • RS tahu bahwa pasien adalah pasien BPJS dan keadaan ini adalah darurat medis, mengapa tidak ditangani saja? ANALISIS MEDIS • Apakah pemeriksaan medis awal dan initial assessment pada pasien sudah benar? • Apakah Diagnosis dan Tindakan sudah benar? • Apakah benar Pasien membutuhkan tindakan medis yang hanya bisa dilakukan di PICU/ICU? Apakah benar diharapkan PICU akan dapat memperbaiki keadaan pasien (kriteria masuk ke ICU)? • Apakah pada saat itu pasien sudah transferable ke ICU RS tsb? Dan apakah pasien tranferable ke RS lain? • ADMISSION CRITERIA • The Intensive Care Unit is an expensive resource area and should be reserved for patients with reversible medical conditions with a reasonable prospect of substantial recovery. • Acute respiratory failure requiring ventilatory support (RR>60/m)
• Patients who are generally not appropriate for ICU admission
• Irreversible brain damage • End stage cardiac, respiratory and liver disease with no options for transplant • Metastatic cancer unresponsive to chemotherapy and/or radiotherapy • Brain dead non-organ donors • Patients with non-traumatic coma leading to a persistent vegetative state
NAICU/ Management Protocol/ Admission Discharge and Triage /August 2006
• TRIAGE • Due to the limited number of ICU beds, triaging may be necessary. The following factors will be taken into consideration in triaging: • Diagnosis • Severity of illness • Age and functional status • Co-morbid disease • Physiological reserve • Prognosis • Availability of suitable treatment • Response to treatment to date • Recent cardiopulmonary arrest • Anticipated quality of life HUKUM • Pasal 29 UURS Kewajiban RS huruf f • melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan; HUKUM • Pasal 32 UU Kes • (1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. • (2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka HUKUM • Pasal 190 UU Kes • (1) Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). • (2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian, pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). ANALISIS HUKUM • Pasal 190 UU KES sudah tidak relevan karena RS telah melakukan pertolongan pertama hingga setidaknya 5 jam pertama (ketentuan pasal 32 UU Kes telah dipenuhi). • Demikian pula RS telah memenuhi kewajiban RS berupa fungsi sosial RS (Pasal 29 UURS huruf f)
• Ketepatan penanganan klinis terhadap Pasien D memerlukan