Anda di halaman 1dari 21

MASALAH KEBIDANAN

TENTANG PMS

Dosen Pembimbing: Dewi Susanti, SKM, M.Kes


Nama Anggota: Elfi Diani
Nada Ayu Nisrina
Ranita Fitri
Vivi Oknalia
Pengertian PMS
adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.
Menurut the Centers for Disease Control (CDC)
terdapat lebih dari 15 juta kasus PMS dilaporkan per
tahun. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun)
adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi
untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah
dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS
yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi
resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama.
PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin,
seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut
sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya
bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin,
herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah
pernah dikenal sebagai penyebab kematian.
MACAM-MACAM PMS
1) KLAMIDIA
klamidia adalah PMS yang sangat berbahaya dan biasanya
tidak menunjukkan gejala; 75% dari perempuan dan 25% dari pria
yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala sama sekali. Adalah
infeksi yang disebabkan oleh kuman Chlamydia trachomatis dan
dapat diobati.

Cara Penularan:
A. Hubungan seks vaginal dan anal. Kuman ini menyerang sel pada
selaput lendir :
Uretra, vagina, serviks dan endometrium
Saluran tuba fallopi
 Anus dan rektum
 Kelopak mata
 Tenggorokan (insiden jarang)
 Pengobatan:
Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Namun pengobatan
tersebut tidak dapat menghilangkan kerusakan yang timbul sebelum
pengobatan dilakukan.

 Pencegahan:
Tidak melakukan hubungan seksual secara vaginal maupun anal
dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara pencegahan
yang 100% efektif. Kondom dapat mengurangi tetapi
tidak dapat menghilangkan sama sekali risiko tertular penyakit ini.
2) GONORE
Infeksi akut yang disebabkan bakteri neiserria gonorrhoe
(gonococcus) berbentuk menyerupai kacang buncis, hanya tumbuh pada
membran yang lembab dan hangat, antara lain : anus dan genetalia.
Penyebabnya adalah kuman Neisseria Gonorrhoea, disebut juga
gonokokus, berbentuk diplokokus.

Cara penularan:
 Infeksi gonorrhoe terjadi melalui kontak fisik (seksual) secara
langsung tanpa pemakaian “pelindung” dan mengabaikan seks yang
aman. Hubungan seks vaginal, anal dan oral.
 Kuman ini menyerang selaput lendir dari :
 Vagina, saluran kencing dan daerah rahim/ leher rahim.
 Saluran tuba fallopi.
 Anus dan rektum.
 Kelopak mata.
 Tenggorokan.
 Tanda dan Gejala:
Walaupun beberapa kasus tidak menunjukkan gejala, jika gejala
muncul, sering hanya ringan dan muncul dalam 2-10 hari setelah
terpapar. Gejala-gejala meliputi discharge dari penis, vagina, atau
rektum dan rasa panas atau gatal saat buang air kecil.
Lelaki:
 keluar cairan putih kekuning-kuningan melalui penis.
 terasa panas dan nyeri pada waktu kencing.
 sering buang air kecil.
 terjadi pembengkakan pada pelir (testis).
Perempuan:
 pengeluaran cairan vagina tidak seperti biasa.
 panas dan nyeri saat kencing. Keluhan dan gejala terkadang
 belum tampak meskipun sudah menular ke saluran tuba fallopi.
Pengobatan:
 Infeksi dapat disembuhkan dengan antibiotik. namun tidak
dapat menghilangkan kerusakan yang timbul
sebelumpengobatan dilakukan.

Pencegahan:
 Tidak melakukan hubungan seksual baik vaginal, anal dan oral
dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara yang
efektif untuk pencegahan.
3) HEPATITIS B (HBV)
Memiliki masa inkubasi antara 45-160 hari dan mengenai pada
seluruh usia. Gejala yang muncul meliputi: lelah, kerongkongan
terasa pahit, sakit kepala, diare, nafsu makan menurun, oto pegal-
pegal dan sakit perut, demam tinggi serta vomitus.

Cara Penularan:
Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; memakai jarum
suntik bergantian; perlukaan kulit karena alat-alat medis dan
kedokteran gigi; melalui transfusi darah.

Gejala:
Sekitar sepertiga penderita HBV tidak menunjukkan gejala. Gejala
yang muncul meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemah,
kehilangan nafsu makan, muntah dan diare. Gejalagejala yang
ditimbulkan karena gangguan di hati meliputi air kencing berwarna
gelap, nyeri perut, kulit menguning dan mata pucat.
Pengobatan:
 Belum ada pengobatan. Kebanyakan infeksi bersih dengan
sendirinya dalam 4-8 minggu. Beberapa orang menjadi terinfeksi
secara kronis.

Pencegahan:
 Tidak melakukan hubungan seks dengan orang yang terinfeksi
khususnya seks anal, di mana cairan tubuh, darah, air mani dan
secret vagina paling mungkin dipertukarkan adalah satu satunya
cara pencegahan yang efektif mencegah penularan virus hepatitis
B melalui hubungan seks.
4) HERPES GENETAL (HSV-2)
Adalah infeksi akut pada genetalia dengan gejala khas berupa
vesikel.

Cara Penularan:
 Herpes menyebar melalui kontak seksual antar kulit dengan
bagian-bagian tubuh yang terinfeksi saat melakukan hubungan
seks vaginal, anal atau oral. Virus sejenis dengan strain lain yaitu
Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1) umumnya menular lewat kontak
non-seksual dan umumnya menyebabkan luka di bibir. Namun,
HSV-1 dapat juga menular lewat hubungan seks oral dan dapat
menyebabkan infeksi alat kelamin.
Tanda dan Gejala-gejala:
 Gejala-gejala biasanya sangat ringan dan mungkin meliputi
rasa gatal atau terbakar; rasa nyeri di kaki, pantat atau
daerah kelamin; atau keputihan. Bintil-bintil berair atau
luka terbuka yang terasa nyeri juga mungkin terjadi,
biasanya di daerah kelamin, pantat, anus dan paha,
walaupun dapat juga terjadi di bagian tubuh yang lain.
Luka-luka tersebut akan sembuh dalam beberapa minggu
tetapi dapat muncul kembali.

 Pengobatan: Belum ada pengobatan untuk penyakit ini.


Obat anti virus biasanya efektif dalam mengurangi
frekuensi dan durasi (lamanya) timbul gejala karena
infeksi HSV-2.
 Pencegahan:
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral
dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara
pencegahan yang efektif mencegah penularan virus herpes
genital melalui hubungan seks. Kondom dapat mengurangi
risiko tetapi tidak dapat samasekali menghilangkan risiko
tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Walaupun
memakai kondom saat melakukan hubungan seks, masih ada
kemungkinan untuk tertular penyakit ini yaitu melalui
adanya luka di daerah kelamin
5) HIV/AIDS
Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang
hidup di dalam darah manusia, tidak dalam darah setiap
orang tetapi hanya dalam darah seseorang yang terinfeksi.
HIV tidak membedakan usia, warna kulit, orientasi seksual,
agama, kebangsaan ataupun faktor pembeda lainnya.

Cara Penularan:
 Hubungan seks vaginal, oral dan khususnya anal; darah
atau produk darah yang terinfeksi
 Memakai jarum suntik bergantian pada pengguna narkoba;
dan dari ibu yang terinfeksi kepada janin dalam
kandungannya, saat persalinan, atau saat menyusui.
Gejala-gejala:
Beberapa orang tidak mengalami gejala saat terinfeksi
pertama kali. Sementara yang lainnya mengalami gejala
seperti :flu, demam, kehilangan nafsu makan, berat badan
turun, lemah dan pembengkakan saluran getah bening.
Gejala-gejala tersebut biasanya menghilang dalam seminggu
sampai sebulan, dan virus tetap ada dalam kondisi tidak
aktif (dormant) selama beberapa tahun. Namun, virus
tersebut secara terus menerus melemahkan sistem
kekebalan, menyebabkan orang yang terinfeksi semakin
tidak dapat bertahan terhadap infeksiinfeksi oportunistik.
6) HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV)
Cara Penularan:
Hubungan seksual vaginal, anal atau oral.

Gejala-gejala:
Tonjolan yang tidak sakit, kutil yang menyerupai bunga kol
tumbuh di dalam atau pada kelamin, anus dan tenggorokan.

Pengobatan:
Tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Kutil dapat
dihilangkan dengan cara-cara kimia, pembekuan, terapi laser
atau bedah.

Pencegahan:
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal, anal dan oral
dengan orang yang terinfeksi adalah satu-satunya cara
pencegahan yang efektif mencegah penularan. Kondom
hampir tidak berfungsi sama sekali dalam mencegah
penularan irus ini melalui hubungan seks.
7) SIFILIS
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Treponema Pallidum,
bersifat kronik dan sistematik. Nama lain adalah Lues
venereal atau raja singa.

Cara Penularan:
Cara penularan yang paling umum adalah hubungan seks
vaginal, anal atau oral. Namun, penyakit ini juga dapat
ditularkan melalui hubungan non-seksual jika ulkus atau
lapisan mukosa yang disebabkan oleh sifilis kontak dengan
lapisan kulit yang tidak utuh dengan orang yang tidak
terinfeksi.

Gejala-gejala:
Pada fase awal, penyakit ini menimbulkan luka yang tidak
terasa sakit atau "chancres" yang biasanya muncul di
daerah kelamin tetapi dapat juga muncul di bagian tubuh
yang lain, jika tidak diobati penyakit akan berkembang ke
fase berikutnya yang dapat meliputi adanya gejala ruam
kulit, demam, luka pada tenggorokan, rambut rontok dan
pembengkakan kelenjar di seluruh tubuh.
Pengobatan:
Penyakit ini dapat diobati dengan penisilin; namun,
kerusakan pada organ tubuh yang telah terjadi tidak dapat
diperbaiki.

Pencegahan:
Kondom dapat mengurangi tetapi tidak menghilangkan risiko
tertular penyakit ini melalui hubungan seks. Masih ada
kemungkinan tertular sifilis walaupun memakai kondom yaitu
melalui luka yang ada di daerah kelamin. Usaha untuk
mencegah kontak non-seksual dengan luka, ruam atau lapisan
bermukosa karena adanya sifilis juga perlu dilakukan.
8) TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis adalah PMS yang disebabkan oleh
parasitTricho monas vaginalis.

Cara Penularan:
Trikomoniasis menular melalui kontak seksual.
Trichomonas vaginalis dapat bertahan hidup pada benda-
benda seperti baju-baju yang dicuci, dan dapat menular
dengan pinjam meminjam pakaian tersebut.

Gejala-gejala:
1. Pada perempuan biasa terjadi keputihan yang banyak,
berbusa, dan berwarna kuning-hijau. Kesulitan atau rasa
sakit pada saat buang air kecil dan atau saat
berhubungan seksual juga sering terjadi. Mungkin
terdapat juga nyeri vagina dan gatal atau mungkin tidak
ada gejala sama sekali.
2. Pada laki-laki mungkin akan terjadi radang pada saluran
kencing, kelenjar, atau kulup dan/atau luka pada penis,
namun pada laki-laki umumnya tidak ada gejala.

Pengobatan:
Penyakit ini dapat disembuhkan. Pasangan seks juga harus
diobati.

Pencegahan:
Tidak melakukan hubungan seks secara vaginal engan orang
yang terinfeksi adalah satu-satu cara pencegahan yang
efektif mencegah penularan trikomoniasis melaluI hubungan
seksual.
Hindari untuk tidak saling pinjam meminjam handuk atau
pakaian dengan orang lain untuk mencegah penularan non-
seksual dari penyakit ini.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai