TELEKOMUNIKASI
LINGKUP
SIFAT
- RESISTANSI
- INDUKTANSI
- CAPASITANSI
- REAKTANSI
- KONDUKTANSI
- IMPEDANSI
- ADMITANSI
- SUSEPTANSI
MODEL RANGKAIAN DASAR
ELEKTRONIKA TELEKOMUIKASI
- Penguat
- Isolator
- Filter
- Stabilizer
- Switcing
- Modulator dan demodulator
KOMPONEN ELEKTRONIKA
Komponen Pasif
Resistor, Induktor dan Capasitor
Komponen Aktif
Dioda, Tansistor, FET, JFET, MOSFET, IC, Mikron,
GAIN, ATTENUATION,
DAN DECIBEL
Ap A1 A2 A3 5 2 17 170
Pout 3
Ap dim ana Pout Ap Pin , Pout 170(40 10 ) 6.8 W
Pin
4. Sebuah penguat dua tahap memilki daya input sebesar 25 mWsar dan
daya keluar sebesar 1.5 mW. Penguat pertama memeliki gain 3, berapa
besar gain untuk pengutsn kedua?
R2
R1=200W
Vout Vin
R1 R2
R2 100
R2=100W A 0.3333
R1 R2 300
n
250
A1 AT A1 A2 0,25(4) 1
(750 250)
R1=750W
250
Vout = Vin A1 0,25
1000
A2 = 4
R2=250W
AT = A1 A2 A3 A4 = (0.1)(10)(0.3)(15) = 4.5
CONTOH SOAL
Sebuah pembagi tegangan diperlihatkan pada gambar g. 2-5 memeilki nilai sbb R1 =
10 kW and R2 = 470 W.
b. Berapa amplifier gain yang dibutuhkan offset the loss untuk ll gain of 1 ?
AT = A1A2
Dimana A1 adalah attenuation dan A2 amplifier gain
1
1 0.045 A2 A2 22.3
0.045
Catatan
Untuk menentukan gain pada offset the loss untuk unity gain,
attenuation: A2 = 1/A1
CONTOH SOAL
Vout
dB 20 log (1) Dengan mengubah angka di atas
Vin menjadi decibel (dB) akan
membuatnya terkesan menjadi
I out
dB 20 log (2) lebih kecil dan mudah digunakan.
I in
Pout
dB 10 log (3)
Pin
Note that when the circuit has gain, the decibel figure is
positive. If the gain is less than 1, which means that there
is an attenuation, the decibel figure is negative.
gain or redaman total:
AT = A1 + A2 + A3
AT = 15 – 20 + 35 = 30 dB
Pout dB P
Antilog: dB 10 log dan log out
Pin 10 Pin
maka
Pout dB
anti log 10 dB 10
Pin 10
N 10 y dan y 10 log 10 N
dB gain or attenuation
Ratio (daya/tegangan)
power voltage
0.000001 - 60 - 120
0.00001 - 50 - 100
0.0001 - 40 - 80
0.001 - 30 - 60
0.01 - 20 - 40
0.1 - 10 - 20
0.5 -3 -6
1 0 0
2 3 6
10 10 20
100 20 40
1000 30 60
10000 40 80
100000 50 100
1000000 60 120
Contoh soal
1. A power amplifier with a 40 dB gain has an output power of 100 W.
What is the input power?
Pout dB Pout
dB 10 log log
Pin 10 Pin
40 Pout Pout
log anti log 4
10 Pin Pin
Pout Pout 100
10 4 Pin 10 mW
Pin 10,000 10,000
2. A power amplifier has a gain of 60 dB. If the input voltage is 50mV,
what is the output voltage?
Vout dB V
dB 20 log log out
Vin 20 Vin
Vout Vout
3 log 103 1000
Vin Vin
Vout 1000 Vin Vout 1000(5 10 6 ) 50 mV
dBm dan dBm
dBm adalah ratio logaritmik dengan acuan 1 mW untuk daya
dBm adalah ratio logaritmik dengan acuan 1 mVolt untuk
tegangan
Px Vx
dBm 10 log dan dBm 20 log
1 mW 1 mV
Contoh:
1. Nyatakan 20 dBm dalam watt. Daya = 100 mW
2. Nyatakan 40 dBm dalam volt. Tegangan = 100 mV
1 1
L 2 2 dan C 2 2
4 f C 4 f L
Contoh:
Reactansi induktif dari sebuah coil (lilitan) 40 mH pada 18 MHz adalah
X L 2fL
X L 6.28(18 10 6 )( 40 10 6 ) 4522 W
Capacitor C pada frekuensi tinggi
Contoh:
Capasitive-Reactance dari sebuah kapasitor 100 pF pada 2
MHz adalah:
1 1
1 f dan C
XC 2X C C 2fX C
2 f C
1
XC 12
796.2W
6.28(2 10 )(100 10 )
6
Resistor R pada frekuensi tinggi
Z R2 ( X L X C )2 X L X C
1
X L 2fL dan XC
Saat XL sama dengan
XC, dikatakan sebagai
2fC
keadaan RESONANSI 1 1
2fL maka fr
2fC 2 LC
Pada frekuensi yang
sangat rendah,
reaktansi kapasitif
jauh lebih besar
daripada reaktansi
induktif; karena itu
arus di dalam
rangkaian sangatlah
kecil karena tingginya
impedansi.
Pada saat itu, karena rangkaian lebih bersifat kapasitif, maka arus
mendahului tegangan hampir 900. Saat frekuensi semakin tinggi, XC
menurun dan XL makin besar. Saat nilai reaktansi keduanya mendekati
satu sama lain, maka arus makin besar. Pada saat XC = XL , keduanya
saling menghilangkan dan impedansi rangkaian menjadi sebesar nilai
resistansinya, arus menjadi maksimum. Saat frekuensi terus makin
tinggi, XL menjadi lebih besar daripada XC, rangkaian menjadi lebih
induktif. Impedansi rangkaian makin besar dan arus makin kecil, dst.
Daerah frekuensi
sempit dimana arus
pada rangkaian
adalah yang
terbesar disebut
bandwidth. Daerah
ini diperlihatkan
pada gambar di
samping.
Batas atas dan bawah dari bandwidth ditentukan oleh dua frekuensi cutoff yang
diberi label f1 dan f2. Kedua frekuensi cutoff ini terjadi ketika besar arus adalah
70,7% dari arus maksimum. Level arus di dua titik dimana besarnya 70,7% tadi
disebut sebagai half-power points.
f r 28 106
BW 400,000 Hz 400 kHz
Q 70
fr
Q
Formula-2 BW
hasil otak-atik
f r f1 f 2
f1 f 2
fr
2
BW BW
f1 f r dan f2 fr
2 2
Rangkaian resonansi seri dengan bermacam
respon frekuensi (amati BW dan Q)
Rangkaian resonansi Paralel
Rangkaian Equivalen-nya
Contoh soal
Berikutnya . . . . .
Filter
FILTER
LPF (Low Pass Filter)
menggunakan sebuah induktor
Sebuah BPF bisa disusun dari LPF yang diseri dengan HPF dimana f1
adalah frekuensi cutoff dari HPF dan f2 adalah frekuensi cutoff dari LPF
Seberapa bagus Filter yang kita perlukan?
SAW filter
Berikutnya lagi . . . . . .
FOURIER
Teori Fourier
Mengenal HARMONISA
Frek = f
Frek = 2f
Frek = 3f
Frek = 4f
Sinyal Persegi/kotak tersusun dari harmonisa ganjil sinusoidal
Beberapa sinyal dengan frekuensi-2 penyusunnya
Hubungan antara domain waktu dan frekuensi
Aplikasi teori Fourier
0.35
BW
tr