Anda di halaman 1dari 15

Audit Internal :

CONTROL SELF-
ASSESSMENT

Nama : AGUSTINA ISVIANDARI


NPM : 21501082001
Akuntasi N
Control Self-Assessment
Mengapa Diperlukan?
Pada era setelah skandal Watergate di Amerika Serikat pada tahun 1970-an, banyak
perusahaan multinasional besar diperiksa untuk menentukan apakah mereka telah
menyalurkan dana secara ilegal. Kemudian segera diketahui bahwa banyak perusahaan
multinasional memiliki rekening bank rahasia yang digunakan untuk menyalurkan dana
tidak hanya ke partai-partai politik Amerika Serikat tetapi juga ke pegawai pemerintah
dalam dan luar negeri untuk mendukung perolehan kontrak berbau korupsi. Meskipun telah
ada undang-undang praktik korupsi luar negeri (Foreign Corrupt Practices Act) yang
melarang perusahaan melakukan pembayaran yang dianggap sebagai penyuapan kepada
pegawai pemerintah, tetapi lebih penting menekankan perlunya kontrol internal yang
efektif. Lima badan sponsor muncul untuk menciptakan Komisi Nasional Pemberantasan
Kecurangan dalam pelaporan keuangan antara lain :
1. American Institute of Certified Public Accountants
2. Institute of Internal Auditors
3. American Accounting Association
4. Financial Executives Institute
5. Institute of Management Accountants
• Komisi tersebut mempublikasikan temuannya yang dikenal sebagai
laporan treadway. Kontrol internal dipengaruhi oleh orang-orang pada
setiap tingkatan organisasi. Sebagai hasilnya komisi tersebut
membentuk sebuah organisasi Committee of Sponsoring Organizations
(COSO). Komite tersebut berkolaborasi dalam mengembangkan kerangka
kerja kontrol yang terintegrasi untuk membantu memusatkan perhatian
kembali pada kemampuan manajemen, auditor, dan dewan.

• Treadway dan COSO telah menemukan bahwa proses audit terlalu


sempit berfokus pada akuntansi keuangan dan mengabaikan lingkungan
kontrol yang lebih luas, lingkungan yang mewadahi keputusan manajemen
dan akuntansi. Mereka berpendapat bahwa lingkungan kontrol memiliki
dampak yang pervasif pada cara penyiapan laporan keuangan.
Perubahan-Kekuatan Pendorong
Lainnya
Pada tahun 1980 an dan 1990 an mulai terlihat suatu kekuatan
pendorong lain dan lebih besar yang bisa memaksa auditro untuk
meningkatkan pendekatan dan keahlian mereka. Masa-masa ini
merupakan era terjadinya kemunduran perusahaan yang terjadi secara
luas, perampingan, penghapusan program perusahaan untuk menerapkan
manajemen kualitas total (Total Quality Management-TQM) dan
rekayasa ulang, investasi besar-besaran dalam solusi teknologi yang
radikal dan dalam banyak kasus terjadi penghilangan proses kontrol yang
berdasarkan waktu.
Peralatan Baru Untuk Dunia Yang
Berbeda-Kontribusi Gulf Canada
Setelah mengamati reaksi Gulf Oil terhadap terungkapnya kasus watergate dan kecemasan akan
gagalnya teknik-teknik konvensional untuk mendeteksi kecurangan, audit internal Gulf Canada telah
merancang pendekatan baru yang mereka sebut Control Self Assessment (CSA).
Dalam rapat kerja CSA pada tahun 1987 muncul dua fakta mengejutkan :
Dalam rapat kerja tim, yang fasilitatornya tidak memiliki agenda yang dirahasiakan, maka orang akan
cenderung sangat jujur.
Saat orang-orang menemukan sendiri masalah mereka, merekan menjadi lebih terlibat dibandingkan
jika masalah-masalah tersebut disebutkan dalam laporan audit.
Pada rapat kerja CSA tahun kedua di Gulf Canada ditemukan lagi dua hal
yang lebih penting :

• Selama fasilitator tidak terlalu sempit menyatakan makna kontrol orang


akan mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh setiap faktor yang
signifikan yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan

• Faktor-faktor yang dinyatakan memiliki dampak terbesar berbeda dari


dan lebih luas lingkupnya dari pada hal-hal yang ditemukan dalam model
lama kontrol internal. Orang –orang sering kali mengemukakan masalah-
masalah menyangkut budaya, komunikasi, kepercayaan, etika dan
kepemimpinan.
Apa yang dimaksud Control Self-
assessment (CSA) ?
• “Control” berarti kerangka kerja terintegrasi secara luas yang
mempertimbangkan semua faktor internal utama yang mempengaruhi
pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Lingkupnya cenderung holistik atau
sistemik.

• Kata “Self” dari self assessment merupakan kriteria fundamental untuk


CSA. Kata ini membedakan CSA dari proses audit lainnya.

• Assessment adalah istilah yang lebih akurat dibandingkan pengukuran


untuk mengartikan evaluasi kontrol.
Apa yang dimaksud Control Self-
assessment (CSA) ?
CSA bisa digambarkan sebagai berikut “Sebuah proses dimana tim
karyawan dan manajemen ditingkat lokal dan eksekutif terus menerus
menjaga kesadaran semua faktor material yang cenderung mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi, sehingga memungkinkan mereka membuat
penyesuaian yang tepat. Untuk meningkatkan independensi, objektifitas dan
kualitas dalam proses tersebut serta tata kelola yang efektif maka
diharapkan auditor internal terlibat dalam proses tersebut dan bahwa
mereka secara independen melaporkan hasilnya ke manajemen senior dan
dewa
Alat dan Teknik yang Digunakan
Ada lima komponen kunci untuk rapat kerja yang sukses.

• Pertama, fasilitator akan melakukan wawancara dengan manajemen dan


partisipan lainnya sebelum pertemuan dimulai.

• Kedua, tim yang menghadiri rapat kerja tersebut membutuhkan waktu


untuk berpikir dan menggali ide-ide yang muncul. Komponen ketiga bisa
muncul bila peserta puas karena masalah mereka telah diidentifikasi dan
dibahas. Komponen keempat adalah mengembalikan dengan segera
ringkasan pembahasan dan pengumpulan suara, jika ada, ke peserta.

• Komponen kelima dan terakhir yang menentukan kesuksesan adalah


tindakan.
Implikasi bagi Karyawan,
Manajemen, Auditor, dan Dewan
• Dari sudut pandang klien, auditor CSA terutama merupakan fasilitator yang
menyediakan forum dan agenda yang berguna yang memungkinkan klien menemukan
sendiri keadaan sebenarnya dan memutuskan perubahan yang diperlukan. Independensi
dan objektivitas auditor dipandang sebagai aset yang akan membawa fokus tambahan
bagi masalah-masalah penting yang membutuhkan dukungan atau resolusi.

• Bagi manajemen senior, CSA menawarkan penelaahan sangat baik atas informasi
terbaru mengenai risiko dan peluang yang muncul.

• Bagi direksi, komisaris, komite audit, dan pihak-pihak lain dalam tata kelola
perusahaan, CSA memiliki implikasi yang signifikan. Fokus yang sempit dari profesi
audit eksternal pada pelaporan keuangan seringkali menghasilkan keterkejutan dan
memalukan bila terjadi kecurangan yang tidak diharapkan karena faktor-faktor kontrol
yang utama tidak diperiksa.
Independensi, Objektivitas, dan
Etika Fasilitator
• Meskipun CSA umumnya menyebabkan hubungan auditor/fasilitator
dengan klien menjadi lebih dekat, tetapi sangat penting untuk tetap
menjaga independensi dan objektivitas.

• Fasilitator juga harus menjaga etika mereka sendiri dalam 2 hal penting :

 Pertama penting untuk mengakui bahwa CSA tergantung pada


keterbukaan partisipan dan kejujuran mereka sendiri mengenai
individu-individu

 Kedua yang harus dipahami fasilitator adalah bahwa mereka juga


manusia dan bisa berbuat salah sehingga perlu mengelola potensi
konflik kepentingan yang ada
Hubungan antar-CSA dan Kegiatan
Audit Internal yang Lain
Berbeda dengan kegiatan audit konvensional, CSA memiliki lingkup yang
luas, mengumpulkan informasi yang material secara tepat dan interaktif,
dan menghabiskan sedikit waktu untuk verifikasi dan pelaporan. Dari sudut
pandang manajer audit, CSA merupakan metode penentuan risiko yang
cepat dan biasanya andal di tingkat makro tetapi tidak seperti beberapa
alat audit, CSA tidak dirancang untuk penyelidikan lebih dalam. Bila CSA
dilakukan secara berkesinambungan di organisasi maka CSA merupakan alat
ideal untuk mengidentifikasi risiko dan bidang-bidang bernilai tinggi yang
akan bermanfaat untuk dilakukan audit. Partisipan rapat kerja biasanya
pandai dalam mengidentifikasi bidang-bidang masalah utama.
Kualitas yang Dibutuhkan Untuk
Tim Fasilitator CSA
• Meskipun pelatihan dan teknologi bisa sangat membantu fasilitator,
namun tidak akan ada artinya jika kualitas pribadi yang penting tidak
terpenuhi. Kejujuran, empati dan menghargai orang lain jauh lebih
penting daripada teknik-teknik.

• Semua fasilitator harus memiliki sikap menghargai orang lain, memiliki


keahlian interpersonal, punya rasa ingin tahu, pendengar yang baik, dan
terdorong untuk memberikan nilai bagi klien dan organisasi. Fasilitator
terbaik juga memiliki keahlian analitis dan pembelajaran yang baik dan
cepat yang mereka gunakan untuk memahami apa yang telah dikemukakan
dan mengubahnya ke dalam kesimpulan yang bermakna bagi organisasi.
Kesulitan-Kesulitan
CSA bersifat sederhana sekaligus kompleks. Akibatnya banyak hal yang
bisa menjebak orang yang tidak waspada dan tidak berpengalaman.
Beberapa jebakan yang umum telah diidentifikasi berikut ini :

 Persiapan sebelum rapat kerja yang tidak memadai

 Tidak memberikan waktu bagi kelompok untuk bertukar pikiran


sebelum memperkenalkan agenda auditor

 Mengabaikan aspek self dalam self assessment

 Konflik kepentingan pada fasilitator

 Merusak kepercayaan kelompok


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai