Anda di halaman 1dari 16

KARYA TULIS ILMIAH

Studi Permasalahan Kota di Gang Harapan 2 RT 004 RW 003 Kecamatan


Pontianak Timur Kota Pontianak

PROGRAM SARJANA PERENCANAAN WILAYAH KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2015
Nama
• Bella Widya Pertiwi NIM. D1091151007
• Budi Utomo NIM. D1091151004
• Dewi Kartika NIM. D1091151027
• Denny M. Hajratul NIM. D1091151003
• Gita NIM. D1091151002
• Feby Savitri NIM. D1091151008
• Santy Wahyuni NIM. D1091151017
Tujuan
• Analisis permasalahan yang ada di RT 004 / RW 003
Kelurahan Tambelan Sampit Kecamatan Pontianak
Timur Kota Pontianak
• Mengetahui apa saja permasalahan yang terjadi
• Memberi solusi dalam mengatasi permasalahan
tersebut
Kota Pontianak
Kota Pontianak Kalimantan Barat yang
berdiri tanggal 23 Oktober 1771 terdiri
dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan
Pontianak Timur, Pontianak Tenggara,
Pontianak Barat, Pontianak Kota,
Pontianak Utara dan Pontianak Selatan.
Pontianak Timur
adalah sebuah kecamatan yang
terletak di daerah ujung daratan
yang dibatasi oleh Sungai Kapuas dan
Sungai Landak. Memiliki luas wilayah
9,79 km2 terdiri dari 7 Kelurahan, 77
RW, 363 RT dan jumlah penduduk
88.905 jiwa.
RT.004 / RW.003
Jl. Tanjung Raya 1, Gg. Harapan II, RT.
004/RW 003,
Kelurahan Tambelan Sampit, Kecamatan
Pontianak Timur,
Kota Pontianak. Ialah RT yang memiliki
55 kepala keluarga , 199 warga
yang sebagian besarnya bekerja sebagai
buruh.
Gambar 2.1
Persentase Penduduk RT 004 RW 003

49%
51% Perempuan
Laki-laki

Kondisi
No Sarana Keterangan
Baik sedang Buruk
1 Musolah X - - Baik, berada di belakang
Gg. Harapan II
2 Posyandu - - X Swadaya Masyarakat
3 Tempat Sampah - - - Tidak ada

Kondisi
NO Prasarana Keterangan
Baik Sedang Buruk
Kecil dan beberapa masih menggunakan
1 Jalan - - X
kayu/papan
Rumah terlalu dekat dengan badan jalan sehingga
2 Tempat Parkir - - X
tidak ada ruang parkir
3 PDAM - - - Tidak ada

4 Listrik X - - Namun sering terjadi pemadaman listrik

5 Drainase X - - semua pengairan bermuara di parit


Tidak terjadi hal-hal yang merugikan akibat
6 Keamanan X - -
keamanan yang kurang baik
Masalah..
• Akses Jalan
• Kurangnya Air Bersih
• Sampah
• Kepadatan Penduduk
• Slam Area
Akses Jalan
 Sempit
 Jalan masih
menggunakan kayu

Gambar 4.1. Akses Jalan di RT.004/RW.003 Sangat Sempit


Gambar 4.2. Jalan Kayu
Pengajuan permohonan dari pejabat setempat
(RT) kepada PEMDA setempat untuk melakukan
perlebaran jalan sebanyak 50 cm untuk sisi kiri
dan 50 cm untuk sisi kanan jalan. Hal ini di
lakukan demi keselamatan dan kenyamanan
pengendara saat melewati jalan di Gg. Harapan
2 ini.
Kurangnya Air Bersih The
Solution
Pengajuan
permohonan kepada
Ketua RT setempat
agar pipa yang
karatan dapat segera
di perbaiki karena
masih ada beberapa
titik yang belum
Gambar 4.3. Kurangnya Air Bersih di RT.004/RW.003. Air Kurang bersih
(Kiri) dan Seorang Warga Masih Mandi dan Mencuci di Parit (Kanan) mendapat akses air
mengalir agar warga
Masyarakat menggunakan air parit yang di sedot mendapat akses air
menggunakan mesin air. Hal ini di karenakan
pipa yang dulunya digunakan untuk mengalirkan bersih dari PDAM.
air ledeng ke rumah-rumah warga telah karatan,
sehingga tidak dapat di gunakan lagi.
Sampah
Tidak ada tempat
sampah di lingkungan
RT ini. Warga yang
kurang peduli dengan
keadaan lingkungan
mereka memilih
membuang sampah di
parit atau sela tepian
antar rumah masing-
masing.
Gambar 4.3. Masalah Sampah di RT.004/RW.003. Terdapat Sampah di Sela Tepian
Rumah( Kiri) dan Sampah di Kemas ke dalam Kantong Plastik (Kanan)
Menempatkan tong sampah di tanah kosong yang
menjadi batas wilayah. Selain tong sampah, diperlukan
juga gerobak sampah seperti yang sebelumnya pernah
dibuat sebagai solusi mengatasi warga yang hendak
membuang sampah sembarangan seperti di sekitar
sungai/parit, tepian rumah, dam lain-lain. kesadaran
warga-warga terhadap sampah juga perlu di tingkatkan,
misalnya dengan penyuluhan tentang recycle sampah
atau penyuluhan yang lainnya. Selain itu dapat pula
dilakukan kerja bakti (gotong royong) yang dilakukan
setiap satu bulan sekali untuk membersihkan lingkungan
sekitar bersama-sama.
Dengan luas wilayah yang
hanya 10,26 km2 dengan Kepadatan Penduduk
lebih dari 55 rumah
terdapat di sana, maka
daerah ini tergolong
padat penduduk. Susunan
rumah warga sangat
dekat dengan pemberian
space tipis antar rumah.
Selain itu, susunan rumah
warga berada sangat
dekat dengan jalan
sehingga menimbulkan
kesan padat pada
umumnya. Lahan parkir
juga semakin sempit
sehingga orang
memarkirkan kendaraan Gambar 4.4. Jarak Antar Rumah Berdekatan di RT.004/RW.003 ( Kiri) dan Lahan
mereka dekan dengan Parkir Sempit (Kanan)

baan jalan.
Mengenai kepadatan penduduk di daerah ini, dapat
dilakukan dengan relokasi rumah penduduk. Dapat
direncanakan pengembangan kawasan perumahan
dan pemukiman baru di Pontianak Timur. Rencana
pengembangan kawasan baru disesuaikan dengan
daya tampung lahan yang ada, tingkat kepadatan
penduduk dan backlog rumah. Pembangunan
kawasan baru ini tidak terbatas pada administrasi,
namun juga memperhatikan aspek daya dukung
dan keserasian lingkungan.
Akibat yang ditimbulkan dari kepadatan
penduduk salah satunya adalah slam area. Slam Slam Area
area disebut juga sebagai lingkungan kumuh
yang tercipta baik karena faktor alam maupun
faktor binaan, seperti kapadatan penduduk.
Dalam kasus RT.004, RW.003 ini, slam area
timbul karena kepadatan penduduk. Rumah
yang tersusun sangat rapat dan sangat dekat
dengan parit maupun jalan menyebabkan
wilayah semakin terlihat penuh.
Menurut UU. No. 26 tahun 2007, letak
pemukiman yang baik setidaknya 50 meter dari
sungai kecil (parit) dan 100 meter untuk sungai
besar. Namun, di daerah ini tidak menggunakan
teori seperti ini karena tata bangunan telah
dibuat sejak dulu. Jarak rumah penduduk yang
sangat dekat dengan parit ini makin menambah
kesan kumuh di daerah RT.004/RW.003 ini.

Gambar 4.5. Sebuah Rumah Yang Berdiri di Atas Parit


Untuk mengatasi dan mengurangi slam area
di daerah ini, diupayakan kepada aparat pemerintah
pembuat undang-undang untuk membuat
peraturan tegas tentang tata pemukiman sehingga
tidak terjadi lagi pemukiman penduduk yang tepat
berada di sisi kanan dan kiri sungai dengan jarak
yang sangat sempit sekali serta tidak terdapat lagi
pemukiman yang dibangun tepat di atas parit
sehingga dapat mengurangi tingkat kekumuhan
suatu daerah.

Anda mungkin juga menyukai