Anda di halaman 1dari 18

Oleh:

Ircham Cahya Rizqita, S.Ak.


lembaga perbankan yang dijalankan dengan prinsip
syariah. Dalam setiap aktivitas usahanya, bank syariah selalu
menggunakan hukum-hukum islam yang tercantum di dalam
Al-Qur’an dan Hadist. Berbeda dengan bank konvensional
yang mengandalkan sistem bunga, bank syariah lebih
mengutamakan sistem bagi hasil, sistem sewa, dan sistem jual
beli yang tidak menggunakan sistem riba sama sekali.
Bank syariah muncul di Indonesia
pada awal tahun 1990-an.
Pendiri bank syariah dilakukan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Pada tanggal 18-20 Agustus 1990
a. Pembiayaan berdasar kan prinsip bagi hasil (Mudharabah)
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan
modal (musharakah)
c. Prinsip jual Beli barang dengan memperoleh
keutungan (Murabahah)
d. Prinsip pembiayaan barang modal berdasarkan
sewa murni tanpa pilihan (ijarah)

e. Prinsip pemilihan pemindahan kepemilikan atas


barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak
lain (Ijarah wa Iqtina)
Sistem Operasional Bank Syariah

1. Sistem penghipunan dana


a. Sumber dana
b. Titipan (Al-wadiah)
c. Investasi (Mudharabah)

2. Sistem Penyaluran dana


a. Equity Financing ( Kebutuhan Permodalan)
b. Debt Financing (Kebutuhan Pembiayaan)
1. Sistem penghipunan dana
a. Sumber Dana > dana Modal, Dana titipan,
Masyarakat, Dana dari ZIS ( Zakat Infak
Zhadaqah)
b.Al – Wadiah (Titipan) > Al -Wadiah
merupakan titipan murni yang setiap saat
dapat diambil jika pemiliknya
menghendaki.
Ada 2 jenis Alwadiah
1. Wadiah Yad Al-Amanah 2. Wadiah Yad Adh-Dhomah

a. Harta atau benda yg dititipkan


a. Harta atau benda yang
tidak boleh dimanfaatkan dan tdk
dititipkan diperbolehkan
digunakan oleh penerima titipan
untuk dimanfaatkan oleh
b. Penerima titipan (bank) hanya
penyimpan
berfungsi sebagai penerima
amanah yang bertugas dan
b. Apabila ada hasil dari
berkewajiban untuk menjaga
pemanfaatan benda
barang yang dititipkan tanpa
titipan, maka hasil tersebut
mengambil manfaatnya
menjadi hak dari
c. Sebagai kompensasi, penerima
penyimpanan
titipan diperkenankan untuk
membebankan biaya (Fee) kepada
yang menitipkan.
c. Investasi ( Mudharabah)

Mudharabah Muthlalqah Mudharabah Muqayyadah


Dalam prinsip ini hal utama yang Pada jenis akad ini, shahibul
menjadi cirinya adalah pemilik dana maal memberikan batasan atas
tidak memberikan batasan-batasan dana yang diinvestasikannya.
atas dana yang diinvestasikannya atau Pengelola dana hanya bisa
dengan kata lain, pengelola dana di mengelola dana tersebut sesuai
beri wewenang penuh mengelola dengan batasan jenis usaha,
tanpa terikat waktu, tempat, jenis, tempat, dan waktu tertentu
usaha, dan jenis pelayanannya. Aplikasi saja.
perbankan yang sesuai dengan akad ini
adalah tabungan dan deposito
berjangka.
1. Al-Mudharabah pada pelaksanaan
deposit nasabah, maka nasabah
sebagai penyandang dana bertindak
sebagai shahibul maal dan bank
sebagai mudharib (pengelola dana).
Sedangkan pada skim pembiayaan,
Equity Financing bank bertindak sebagai shahibul maal
dan pengelola usaha bertindak
sebagai mudharib.
Sistem 2. Al-Musyarakah adalah akad antara
dua orang atau lebih dengan
Penyaluran menyertakan modal dan dengan
Dana Bank keuntungan dibagi sesama mereka
Syariah menurut porsi yang disepakati.

Debt Financing adalah dalam teori meliputi objek-objek


berupa pertukaran antara barang dengan
barang (barter), barang dengan uang,
uang dengan barang, dan uang dengan
uang.
Produk dari penyaluran dana

Produk dari Penghimpunan dana

Produk jasa
Dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yang dibedakan berdasar tujuan
penggunaannya;

1. transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang,


dilakukan dengan prinsip jual beli
2. transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa
dilakukan dengan prinsip sewa
3. transaksi pembiayaan untuk usaha kerja sama yang ditujukan guna
mendapat sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.
3 jenis jual beli yang di jadikan dasar dalam pembiayaan
modal kerja dan investasi dalam perbankan syariah yaitu :

 Bai’ al-Murabahah
kegiatan jual beli pada harga pokok dengan
tambahan keuntungan yang disepakati. Dalam hal
ini penjual harus terlebih dulu memberitahukan
harga pokok yang ia beli ditambah keuntungan yang
diinginkannya.
Lanjutan…

 Bai’ as-Salam
pembelian barang yang diserahkan kemudian
hari,sedangkan pembayaran dilakukan di muka. Prinsip
yang
Bai’ harus dianut adalah harus diketahui terlebih dulu
al-istishna
jenis, kualitas dan jumlah barang dan hukum awal
Menyerupai salam, namun pembayaran dapat dilakukan oleh
pembayaran harus dalam bentuk uang.
bank dalam beberapa termin pembayaran. Skim istishna
dalam Bank Syariah, umum dilakukan untuk pembiayaan
manufaktur dan konstruksi. Spesifikasi barang pesanan harus
jelas, seperti: jenis, ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual
dicantumkan dalam akad istishna dan tak boleh berubah
selama berlakunya akad
Pengertian Al-Ijarah adalah akad
pemindahan hak guna atas barang Atau jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti
dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu
sendiri. Dalam praktiknya kegiatan ini dilakukan
oleh perusahaan leasing, baik untuk kegiatan
operating lease maupun financial lease.
2. Al- Mudharabah
1. Al-Musyarakah
akad kerja sama antara dua pihak, di mana pihak
kerjasama
pertamaantara
menyediakan
kedua pihak
seluruh
atau lebih
modal
untuk
dansuatu
pihak
usaha
laintertentu
menjadidimana
pengelola.
masingKeuntungan
- masing pihak
dibagi
memberikan
menurut kontribusi dana dengan keuntungan
dan kesepakatan
resiko ditanggung
yang dituangkan
bersama sesuai
dalam dengan
kontrak.
kesepakatan.
Apabila rugi maka akan ditanggung pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat dari kelalaian si
pengelola. Apabila kerugian diakibatkan kelalaian
pengelola, maka si pengelolalah yang
bertanggung jawab.
Produk penghimpunan dana dibank syariah
dapat berupa giro, tabungan, dan deposito.
Prinsip operasional syariah yang diterapkan
dalam penghimpunan dana masyarakat adalah
Al-wadi’ah dan Almudharabah.
a) Al-Sharf (jual beli valuta asing)

Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan


dengan prinsip Sharf, sepanjang dilakukan pada
waktu yang sama (spot). Bank mengambil
keuntungan dari jual beli valuta asing ini.

b) Al-Ijarah (Sewa)

Jenis kegiatan Ijarah antara lain penyewaan kotak


simpanan (safe deposit box) dan jasa tata-laksana
administrasi dokumen (custodian). Bank
mendapat imbalan sewa dari jasa tersebut.
No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
1 Falsafah Tidak berdasarkan bunga, Berdasarkan bunga
spekulasi, dan
ketidakjelasan.
2 Operasionalisasi -Dana masyarakat berupa - Dana masyarakat
titipan dan investasi yang berupa simpanan yang
baru akan mendapatkan harus dibayar bunganya
hasil jika diusahakan pada saat jatuh tempo.
terlebih dahulu. - Penyaluran pada
sektor yang
-penyaluran pada usaha menguntungkan aspek
yang halal dan halal tidak menjadi
menguntungkan. pertimbangan utama.
3 Aspek Sosial Dinyatakan secara Tidak diketahui secara
eksplisit dan tegas yang tegas.
tertuang di dalam misi
dan visi.
4 Organisasi Harus memiliki Dewan Tidak memili Dewan
Pengawas Syariah. Pengawas Syariah.

Anda mungkin juga menyukai