Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK REAKSI KIMIA I

Disusun Oleh :

• Namiroh (3335160046)
• Rosita Legia Putri (3335160009)
• Qurro’atul Aini (3335160085)

Kelas : C

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Outline Materi

DASAR-DASAR KINETIKA

TERMODINAMIKA REAKSI KIMIA

REAKSI ELEMENTER
DASAR-DASAR KINETIKA
Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi secara
kuantitatif termasuk di dalamnya mempelajari :
• Pengukuran laju reaksi dan variable-variable pada laju reaksi
yaitu konsentrasi, suhu, dan tekanan terutama untuk reaksi
yang lambat, dimana waktu reaksi mempengaruhi besarnya
konversi
• Mekanisme reaksi
KLASIFIKASI REAKSI
Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan reaksi kimia. Dalam teknik
reaksi kimia yang paling sering digunakan didasarkan pada jumlah dan tipe
fase yang terlibat, dibagi menjadi 2 yaitu sistem homogen dan heterogen.
a) Reaksi homogen
♦ Yakni sistem reaksi dengan fase tunggal.
♦ Berupa reaksi homogen fase gas atau reaksi homogen fase cair.
♦ Reaksi terjadi di seluruh bagian fase

b) Reaksi heterogen
♦ Yakni sistem reaksi yang mengandung lebih dari 1 (satu) fase.
♦ Reaksi terjadi di permukaan antar fase
♦ Contoh: sistem gas-padat, gas-cair, cair-padat, gas-cair-padat
ASPEK KINETIK
1. DEFINISI KECEPATAN REAKSI
Definisi dari kecepatan reaksi yaitu untuk spesies yang terlibat dalam
sistem reaksi baik sebagai reaktan maupun sebagai produk. sistem
mungkin memiliki fase tunggal atau multiphase, mungkin memiliki densitas
yang tetap atau densitas yang berubah-ubah sebagai hasil reaksi dan
mungkin memiliki properti yang sama atau bervariasi seperti (ρ, CA, T, P)
bergantung dengan posisi pada waktu tertentu.
Kecepatan reaksi ekstensif yang bergantung pada A, RA, adalah laju
pembentukan A yang diamati :
Kecepatan reaksi intensif rA, adalah kecepatan yang mengacu pada normalizing quantity
(NQ) tertentu seperti volume sistem reaksi atau massa katalis.

……………………………… (1)
Kecepatan, RA atau rA seperti yang didefinisikan adalah negative jika A
terkonsumsi dan positif jika A terbentuk.

Jika laju perubahan jumlah mol komponen ini disebabkan oleh reaksinya adalah
dNi /dt, maka kecepatan reaksi dalam berbagai bentuknya didefinisikan sebagai
berikut :
Berdasarkan satuan volume fluida reaksi:
………………………………………………..(2)
Berdasarkan satuan massa padatan (dalam sistem fluida-padat :

……………………………………..(3)
Berdasarkan satuan luas permukaan interfasial dalam sistem dua-fluida (atau,
berdasarkan satuan luas permukaan padatan dalam sistem gas-padat):

……………………………………………..(4)
Berdasarkan satuan volume padatan (dalam sistem gas-padat):

....................................................(5)
Berdasarkan satuan volume reaktor:
………………………………………(6)
Dalam sistem reaksi homogen, volume fluida dalam reaktor sama dengan
volume reaktor atau :
V = Vr
Dengan demikian, hubungan antara kecepatan reaksi ekstensif dan intensif:

Atau
TERMODINAMIKA REAKSI KIMIA
Termodinamika memberikan dua informasi penting yang dibutuhkan
dalam desain, yaitu panas yang dibebaskan selama reaksi dan
kemungkinan konversi maksimum. Reaksi kimia selalu menyertai
pembebasan atau penyerapan panas, yang besarnya harus diketahui
untuk desain yang tepat. Tinjau reaksinya
Positive, Endothermic
aA rR + sS, ∆Hr
Negative, Exothermic
Panas reaksi pada suhu T adalah panas yang dipindahkan dari lingkungan
ke sistem reaksi saat mol A berkurang untuk membentuk mol r dari R dan
mol s dari S, dengan sistem yang diukur pada suhu dan tekanan yang sama
sebelum dan sesudah reaksi. Dengan panas reaksi yang diketahui atau
diperkirakan dari data termokimia, besarnya efek panas selama reaksi
dapat dihitung.
Termodinamika juga memungkinkan perhitungan konstanta
kesetimbangan K dari energi bebas standar G°, dari zat reaksi. Untuk reaksi
yang diberikan
∆G° = rGR° + sGs° − aGA° = −RT ln K
Dengan konstanta kesetimbangan yang diketahui, hasil maksimum yang
diharapkan dari produk reaksi dapat diperkirakan.
Reaksi Elementer
Reaksi Elementer adalah suatu reaksi
kimia dimana satu atau lebih spesi kimia
bereaksi langsung untuk membentuk
produk dalam satu tahap reaksi tunggal
dan dengan satu keadaan transisi.

Reaksi elementer adalah reaksi dimana


persamaan laju reaksi sesuai dengan
persamaan stoikiometrinya.
Klasifikasi Reaksi Elementer
• Reaksi Elementer Unimolekuler
A produk
Satu molekul A terdisosiasi atau mengalami isomerisasi untuk menghasilkan produk.
sehingga laju reaksi sebanding dengan konsentrasi spesi A :

• Reaksi Elementer Biomolekular


A+B Produk
Dua atom/ molekul, misal A dan B bereaksi bersama akan menghasilkan produk.
Sehingga laju reaksi pada suhu konstan akan sebanding dengan perkalian konsentrasi spesi A
dan B.

• Reaksi Elementer Termolekuler


Reaksi termolekuler sangat jarang terjadi , dimana tiga molekul bertumbukan secara bersamaan
kemungkinan terjadinnya tumbukan frekuensinya sangat kecil.
KEMOLEKULAN DAN ORDE REAKSI

Molekulitas reaksi elementer adalah jumlah molekul yang terlibat dalam


reaksi, dan memiliki nilai satu, dua atau bahkan tiga. Perhatikan bahwa
molekul hanya mengacu pada reaksi elementer.
Seringkali kita menemukan bahwa hasil reaksi yang melibatkan zat
A,B,C,..D, dapat didekati dengan cara berikut :

Dimana
CA, CB ≡ konsentrasi reaktan A, B
a, b ≡ orde atau tingkat reaksi terhadap A, B
k ≡ konstanta atau tetapan kecepatan reaksi
REPRESENTASI REAKSI ELEMENTER
Kita bisa menggunakan nilai yang setara dengan konsentrasi misalnya
dalam hal ini yaitu tekanan parsial seperti berikut

Apapun ukuran yang kita gunakan, orde tidak berubah, namun hal itu
akan mempengaruhi nilai k.
Reaksi elementer sering ditunjukkan oleh persamaan yang
menunjukkan molekularitas dan konstanta laju. Sebagai contoh,

…………………………………………….(7)
,

Mewakili reaksi irreversible biomolekuler orde kedua dengan nilai k konstan,


menyatakan bahwa laju reaksi adalah

Tidak diperbolehkan menulis persamaan 7 seperti berikut

Adapun untuk mencari nilainya dapat dituliskan sebagai berikut

Dengan demikian, kita harus berhati-hati untuk membedakan antara satu


persamaan tertentu yang mewakili reaksi elementer dan banyak
kemungkinan representasi stoikiometri. Sehingga diperlukan untuk
menentukan komponen dalam reaksi dimana konstanta laju dijadikan acuan.
Perhatikan reaksi berikut :

Jika laju diukur dalam satuan B, persamaan lajunya adalah

Jika mengacu pada D, maka persamaan lajunya adalah

Atau jika mengacu pada produk T, maka

Tapi, jika dilihat dari stoikiometrinya

Sehingga,

Anda mungkin juga menyukai