Anda di halaman 1dari 10

KONSEP WACANA INDIVIDU KELUARGA

MASYARAKAT BANGSA DAN NILAI


UNIVERSAL

Oleh:
Dr.-Ing. Asep Ridwan, MT.
Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknik UNTIRTA

Mobile Phone : 081316310717


22 Februari 2018 E-Mail: asep.ridwan@untirta.ac.id
Outline 2

1. Individu
2. Keluarga (batih)
3. Masyarakat
4. Bangsa
5. Pembudayaan Nilai Universal
Konsep Dasar Individu 3

• Manusia sebagai individu adalah satu kesatuan yang tidak dapat


dipisahkan antara jiwa dan raganya, pikiran dan perasaannya.

• Di samping dipengaruhi oleh jiwa raganya manusia juga


dipengaruhi oleh lingkungan geografi tempat ia tinggal

• Manusia adalah monodualis, yaitu mahkluk individu sekaligus


makhluk sosial

• Manusia menjadi makhluk sosial, yaitu manusia yang saling


tolong menolong maupun saling memperjuangkan nasibnya

• Sebagai tindak lanjut manusia membentuk keluarga.


Keluarga 4

• Keluarga (nuclear family) adalah kelompok kecil yang terdiri dari


ayahibu dan anak-anak (belum dewasa) yang membentuk
kesatuan (Mitchell, 1970: 77)

• Relasi dalam keluarga diatur sesuai ajaran agama dan budaya.


Suami menjadi pemimpin bagi isteri.

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka(laki-laki) atas sebahagian yang
lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah
yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang
kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka.
Kemudian jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari
jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar. (Qs. An-Nisa’ [4]: 34)
4
Keluarga (Lanjutan) 5

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain


Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-
baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-dua- nya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekalikali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu mem-
bentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka per- kataan yang mulia. Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucap- kanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana
mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Qs. Al-Isra’ [17]: 23-24)

• Dalam masyarakat Banten, konsep keluarga lebih luas dari sekedar


“keluarga inti”. Keluarga juga berarti kekerabat- an (kinship family/extended
family) yang terdiri lebih dari satu keluarga inti, meliputi kakek dan nenek,
paman dan bibi, dan seterusnya.
• Sumber nilai wong Banten,
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutu- kan-Nya dengan
sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga- banggakan diri
(Qs. An-Nisa’ [4]: 36)
5
Masyarakat 6

o Manusia sebagai makhluk sosial tentu ingin hidup


bermasyarakat
o Empat kriteria yang harus dipenuhi agar suatu
kumpulan orang dapat disebut masyara- kat, yaitu
(1) memiliki kemampuan bertahan melebihi masa hidup
(seorang) individu;
(2) rekrutmen seluruh anggotanya melalui reproduksi;
(3) kesetiaan pada suatu sistem tindakan bersama; dan
(4) adanya sistem tindakan utama yang ber- sifat
swasembada (Marion Levy).

• Kumpulan wong Banten sebagai warga suatu kelompok


kekerabatan tidak disebut masyarakat Banten
melainkan komunitas wong Banten

6
Masyarakat (Lanjutan) 7

o Dalam Islam, masyarakat tidak dibentuk berdasarkan


wilayah dan ras tertentu. Islam mengakui keragaman suku,
adat istiadat, kebudayaan, dan bertempat tinggal di banyak
wilayah
o Masyarakat Islam dibentuk atas dasar iman dan
pengabdian kepada Allah Ta’ala. Alat perekatnya adalah
Al-Qur’an dan konstitusi di wilayah masing-masing
o Kumpulan wong Banten sebagai warga suatu kelompok
kekerabatan tidak disebut masyarakat Banten melainkan
komunitas wong Banten.
o Dalam masyarakat Islam, Al-Qur’an menjadi konstitusi
yang berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur dan
mengendalikan kepentingan antar inidividu atau kelompok
yang tidak jarang menimbulkan konflik. Konflik
diselesaikan melalui musyawarah dan penegakan hukum
berdasarkan Al Qur’an, disertai semangat persaudaraan
Islam (ukhuwwah Islamiyah).
7
Bangsa 8

o Masyarakat yang membentuk bangsa meliputi


berbagai suku, adat istiadat, kebudayaan, agama
serta berdiam di suatu wilayah yang terdiri atas
beribu-ribu pulau. Selanjut- nya, suatu bangsa
mempunyai kepentingan yang sama dengan individu,
keluarga maupun masyarakat yaitu tetap eksis dan
sejahtera.
o Bangsa yang beradab mencintai tanah airnya dalam
taman sari keluarga besar bangsa-bangsa
o Inilah visi kepeloporan masyarakat Banten sebagai
bangsa Indonesia, yakni: menjalankan politik bebas
aktif dalam rangka membebaskan dunia dari
penjajahan dan kemiskinan serta menciptakan
kemakmuran universal dan mewujudkan perdamaian
dunia berdasarkan keadilan sosial.
8
Globalisasi dan Pembudayaan Nilai 9

o Globalisasi membawa banyak pengaruh pada ke-


budayaan manusia dan bangsa di dunia.
o Globalisasi dalam batasan tertentu tidak lagi
mempersoalkan nasional-global, tetapi menghadapkan
dialektika kesadaran lokal-global.
o Kebudayaan global telah menekan budaya lokal sampai
ke sudut yang paling sempit.
o Tarik menarik antara budaya lokal-global akan se-
imbang apabila, budaya lokal secara terus menerus
diinter- nalisasikan dalam keluarga dan pemerintah
turun tangan dengan modal dan teknologi sebagai
sarana internalisasi ke- arifan budaya lokal Banten

9
Globalisasi dan Pembudayaan Nilai (Lanjutan) 10

o Dalam rangka menciptakan masyarakat dan bangsa


yang beradab dalam pergaulan antar keluarga besar
bangsa- bangsa di dunia, maka setiap individu sebagai
anggota masyarakat harus memahami dan
memperaktekkan nilai- nilai universal kemanusiaan
o Nilai- nilai universal tsb:
1. Keadilan,
2. Pengabdian,
3. Cinta Kasih,
4. Keindahan,
5. Penderitaan,
6. Kegelisahan
7. Tanggung Jawab,

1
0

Anda mungkin juga menyukai