Anda di halaman 1dari 13

ALAT KELAMIN PRIA

Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris.
 a. Testis
 Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Testis berjumlah
sepasang (testes = jamak). Testis dibungkus oleh skrotum, kantong kulit di bawah perut.
Pada manusia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus
dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis
pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37°C).
 Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan
mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster
akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks
kremaster.
 Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran
testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial,
dan produksi cairan dari sel Sertoli.
 Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salah satu terletak lebih rendah
dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah
pada testis kiri dan kanan.
 Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin. Fungsi testis:
 - memproduksi sperma (spermatozoa)
 - memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
 Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian
anterior
Saluran reproduksi
 Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas
deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
 Epididimis (tempat pematangan sperma)
 Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam skrotum yang keluar dari testis.
Epididimis berjumlah sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis berfungsi sebagai
tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens
 Vas deferens (saluran sperma dari testis ke kantong sperma)
 Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vas deferens tidak menempel
pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens
berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung
semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
 Saluran ejakulasi
 Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen
dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam
uretra
URETRA
 Uretra
 Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai
saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.

 Kelenjar kelamin
 Kumpulan kelenjar aksesoris terdiri dari vesikula seminalis,
prostate, dan kelenjar bulbouretralis. Sebelum ejakulasi, kelenjar
tersebut mensekresikan mucus bening yang menetralkan setiap
urine asam yang masih tersisa dalam uretra.
 Sel-sel sperma dapat bergerak dan mungkin aktif mengadakan
metabolisme setelah mengadakan kontak dengan plasma semen.
Plasma semen mempunyai dua fungsi utama yaitu: berfungsi
sebagai media pelarut dan sebagai pengaktif bagi sperma yang
mula-mula tidak dapat bergerak serta melengkapi sel-sel dengan
substrat yang kaya akan elektrolit (natrium dan kalium klorida),
nitrogen, asam sitrat, fruktosa, asam askorbat, inositol, fosfatase
sera ergonin, dan sedikit vitamin-vitamin serta enzim-enzim.
Kelenjar aksesoris terdiri dari
Vesikula seminalis
 Vesikula seminalis atau kantung semen
(kantungmani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk
yang terletak di belakang kantung kemih. Dinding
vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang
merupakan sumber makanan bagi sperma.
 Vesikula seminalis menyumbangkan sekitar 60 % total
volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus,
gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar
energi yang digunakan oleh sperma), enzim
pengkoagulasi, asam askorbat, dan prostaglandin.

Anda mungkin juga menyukai