PTERYGIUM
PTERYGIUM
ANATOMI
Belum jelas.
Iklim panas
UV
Lingkungan kering dan berdebu.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi
3% Australia
23% orang kulit hitam di AS
15% di Tibet, China
18% di Mongolia, China
30% di Jepang
EPIDEMIOLOGI
Pedesaan
Usia tua
Laki – laki
Pekerjaan di luar ruangan
PATOLOGI
Jaringan subkonjungtiva
↓
degenerasi dan proliferasi
↓
jaringan granulasi yang bervaskular di bawah epitel
↓
menuju kornea
Bagian pterygium:
Body
Head
“Cap”
Tipe pterygium:
Pterygium progresif
Pterygium regresif
GEJALA KLINIS
1. Terapi Konservatif
Penyuluhan pada pasien
Kacamata anti UV
Pemberian air mata buatan/topical lubricating
drops
TERAPI
2. Terapi Operatif
a) Teknik bare sclera
Metode pertama : anestesi lokal, kepala pterygium diambil
dengan forceps dan dipisahkan dari permukaan kornea dengan pisau
bedah, sisanya dipotong dengan gunting bedah
Metode kedua : diseksi bagian bawah dari pterygium
menggunakan spatula kmudian badan pterygium di tarik menggunakan
forceps dan bagian kepala di potong dari kornea
TERAPI
3. Terapi Adjuvant
a) beta irradiasi : penyinaran sinar beta ke bare sclera
b) kemoterapi : Triethylene thiophosphoramide
(thiotepa) agen kemoterapi pertama.
Mitomycin C dan 5 Fluorouracil yang paling
populer.
TERAPI
f) Loteprednol Etabonate
Dibandingkan dengan kortikosteroid lainnya,
loteprednol etabonat memiliki struktur unik, yang
memungkinkannya untuk dengan mudah menembus
membran sel.
Memiliki potesial kuat kpd reseptor glukokortikoid, dg
cepat diubah mjd metabolisme tidak aktif.
Mencegah efek samping spt elevasi TIO &
katarakogenesis
TERAPI
4) Terapi Medikasi
Peradangan pasca-operasi menyebabkan kambuhnya
pterigium
Regimen steroid topikal dan injeksi subkonjungtival
digunakan sbg metode tambahan untuk mengendalikan
peradangan pasca-operasi
PENCEGAHAN