Endotel
- Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 µm.
Endotel melekat pada membran descement melalui hemidesmosom & zonula
okluden.
- Kornea dipersarafi saraf sensoris terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf
nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam
stroma kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya
UVEA
Lapisan vaskular dalam bola mata yg dilindungi kornea & sklera, terdiri
dari tiga bagian :
- Iris : perpanjangan badan siliar ke anterior yg mempunyai pupil u/ mengatur
banyaknya cahaya yang masuk ke bola mata secara otomatis dengan
miosis/midriasis pupil.
- Badan Siliar : susunan otot melingkar u/ mengubah tegangan kapsul lensa
sehingga lensa dapat fokus u/ objek dekat/jauh dalam lapang pandang.
- Koroid : segmen posterior uvea terletak di antara retina & sklera berisi
pembuluh darah u/ memberi nutrisi pada retina bagian terluar yang terletak
dibawahnya.
Persarafan uvea didapatkan dari ganglion siliar yang terletak antara bola
mata dengan otot rektus lateral, yang menerima 3 akar saraf posterior :
- Saraf sensoris, berasal dari saraf nasosiliar yg mengandung serabut sensoris
u/ kornea, iris, dan badan siliar.
- Saraf simpatis, membuat pupil berdilatasi, berasal dari saraf simpatis yang
melingkari arteri karotis, mempersarafi pembuluh darah uvea u/ dilatasi
pupil.
- Akar saraf motor memberikan saraf parasimpatis u/ miosis
PUPIL
Pupil anak2 berukuran kecil a/ belum berkembangnya saraf simpatis. Orang
dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan pada orang tua, pupil mengecil akibat
rasa silau yang dibangkitkan o/ lensa yang sklerosis. Pupil kecil waktu tidur
akibat dari :
- Berkurangnya rangsangan simpatis
- Kurangnya rangsangan hambatan miosis
Foramen optik terletak pada apeks rongga orbita, dilalui saraf optik,
arteri, vena, dan saraf simpatik yg berasal dari pleksus karotid.
OTOT PENGGERAK MATA
Otot ini u/ pergerakan mata tergantung letak & sumbu penglihatan sewaktu
aksi otot. Otot penggerak mata terdiri atas 6 otot :
- Oblik inferior dipersarafi saraf okulomotor u/ menggerakkan mata keatas,
abduksi dan eksiklotorsi
- Otot Oblik Superior dipersarafi saraf ke IV atau saraf troklear yang keluar
dari bagian dorsal susunan saraf pusat (Ilyas, 2010).
- Otot Rektus Inferior dipersarafi oleh n. III. Fungsi menggerakkan mata :
Depresi
Eksoklotorsi
Aduksi
Otot Rektus Lateral mempunyai origo pada anulus Zinn diatas dan dibawah
foramen optik. Dipersarafi oleh N.VI. u/ menggerakkan mata (abduksi)
- Otot Rektus Medius mempunyai
origo pada anulus Zinn dan
pembungkus dua saraf optik yang
memberikan rasa sakit pada
pergerakkan mata bila terdapat
retrobulbar. Merupakan otot mata
tertebal dengan tendon terpendek.
Menggerakkan mata u/ aduksi
- Otot Rektus Superior mempunyai
origo pd anulus Zinn dekat fisura
orbita superior beserta lapis dua
saraf optik yg memberikan rasa
sakit pada pergerakkan bola mata
bila terdapat neuritis retrobulbar.
Dipersarafi cabang superior N.III.
Fungsinya menggerakkan mata-
elevasi, terutama bila mata melihat
ke lateral
Keadaan mata dengan kemampuan refraksi normal (emetropia),
sedangkan mata dengan kelainan refraksi (ametropia) yg dibagi
menjadi :
Miopia (penglihatan dekat), terjadi bila kekuatan optik mata terlalu
tinggi, biasanya karena bola mata yang panjang & sinar cahaya paralel
jatuh pada fokus depan retina
Hipermetropia (penglihatan jauh), terjadi apabila kekuatan optik mata
terlalu rendah, biasanya karena mata terlalu pendek & sinar cahaya
paralel mengalami konvergensi pada titik belakang retina
Astigmatisme, di mana kekuatan optik kornea di bidang yang berbeda
tidak sama. Sinar cahaya paralel yang melewati bidang yang berbeda ini
jatuh ke titik fokus yang berbeda.
ANATOMI KONJUNGTIVA
Membran yg menutupi sklera & kelopak bagian belakang. Bermacam
obat mata diserap mll konjungtiva. Konjungtiva mengandung
kelenjar musin yang dihasilkan sel Goblet. Musin membasahi bola
mata terutama kornea.
Konjungtiva terdiri tiga bagian :
Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus, konjungtiva tarsal sukar
digerakkan dari tasus.
Konjungtiva bulbi menutupi sklera & mudah di gerakkan dari sklera
dibawahnya.
Konjungtiva fornises/forniks konjungtiva merupakan tempat peralihan
konjungtiva tarsal = konjungtiva bulbi. Konjungtiva bulbi & forniks
berhubungan dengan sangat longgar dengan jaringan dibawahnya
sehingga bola mata mudah bergerak
PENGLIHATAN MANUSIA
Dibagi menjadi dua :
Central vision :
Penglihatan yang timbul saat cahaya jatuh pada area makula lutea retina dan
memberikan stimulus pada fotoreseptor yang berada pada area tersebut.
Peripheral vision :
Penglihatan yang timbul saat cahaya jatuh pada area diluar macula lutea retina
dan memberikan stimulus pada fotoreseptor yang berada pada area tersebut.
REFERENSI
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/56126/Chapter%20II.pdf;
jsessionid=EADD828A358959DCFF6D76D7E5298A4E?sequence=4
http://eprints.undip.ac.id/46853/3/Yustina_Elisa_22010111130122_Lap.KTI_Bab2.p
df