Anda di halaman 1dari 12

M.

Arifin
STIKES MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN
 Perasaan tidak pasti dan tidak berdaya,
dikomunikasikan dalam hubungan
interpesonal.
 Beda dengan rasa takut : penilaian intelektual
thd stimulus yg mengancam, objek jelas
 Ansietas merupakan respon emosi terhadap
penilaian
 Ansietas digambarkan dg : rasa khawatir,
gelisah, takut, tak tentram disertai dg berbagai
keluhan fisik.
 Teori Psikoanalisa (Freud)
 Elemen id (insting), ego (mediator), super ego (hati
nurani),
 Ansietas memperingatkan pada ego bahwa ada konflik
anatar id dan super ego
 Teori Interpesonal
 Ketakutan akan penolakan interpesonal, berhubungan dg
trauma masa pertumbuhan : kehilangn, perpisahan
 Riskan pada klien HDR
 Teori Prilaku
 Hasil frustasi yg mengganggu kemampuan seseorang
dalam mencapai tujuan
 Dipelajari berdasarkan menghidari rasa takut
 Ancaman integritas diri,
 Ketidakmampuan fisiologis atau gangguan terhadap
kebutuhan dasar
 Ancaman Sistem Diri
 Ancaman thd identitas diri, harga diri dan hubungan
interpesonal, kehilangan, serta perubahan
status/peran
>>>Rentang Respon

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


 ANSIETAS RINGAN
 Ketegangan akan peristiwa kehidupan sehari-hari,
persepsi melebar, hati-hati/waspada  kreatif
 Respon fisiologis : sesekali nafas pendek, nadi/TD
naik, gejala ringanpd lambung, muka berkerut, bibir
bergetar
 Respon kognitif : persepsi meluas, mampu
meneriam rangsang komplek, konsen pada masalah,
menyelesaikan msl scr efektif
 Respon prilaku dan emosi : : tak dpt duduk tenang,
Tremor halus pad tangan, suara kadang meninggi
 ANSIETAS SEDANG
 Persepsi thd lingkungan menurun,
mengesampingkan hal lain.
 Respon Fisiologis : sering nafas pendek, Nadi/TD
naik, mulut kering, anoreksia,
diare/konstipasi,gelisah
 Respon kognitif : lapang persepsi menyempit,
rangsang luar sukar diterima, fokus pada perhatian
uatama
 Respon prilaku dan emosi : gerakan
tersentak/meremas tangan, bicara banyakdan cepat,
perasaan tak aman
 ANSIETAS BERAT
 Persepsi sangat sempit, ind memikirkan hal yg
sangat kecil, tak mampu berfikir berat
 Respon fisiologis : nafas pendek, Nadi/TD naik,
berkeringat/sakit kepala, penglihatan kabur,
ketegangan
 Respon Kognitif : lapangan persepsi sangat sempit,
tak mapu menyelesaikan masalah
 Respon perilaku/emosi : Perasaaan anacaman
meningkat, verbalisasi cepat, Bloking
 PANIK
 Persepsi terganggu, ind tak dapat mengendalikan
diri
 Respon fisiologis : nafas pendek, rasa tercekik,
palpitasi, sakit dada, pucat. Hipotensi, kordinasi
motor rendah
 Respon kognitif : persepsi sangat sempit, tak dapat
berpikir logis
 Respon Prilaku/emosi : agitasi, amuk, marah, takut,
teriak, bloking, kehilangan kendali/kontrol diri,
persepsi kacau
 Reaksi orientasi tugas
 Berorientasi pada tidakan memenuhi kebutuhan,
dapat adaptip/maladaptip
 Perialkau menyerang : megatasi rintangan
 Perilaku menarik diri : menghilangkan sumber ancaman
 Perilaku kompromi : merubah tujuan

 Mekanisme pertahanan ego


 Membantu mengatasi ansietas, bila terlalu lama
digunakan akan menjadi maladaptip
 Ansietas
 Resiko kekerasan
 Koping individu tak efektif
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
 Ansietas Berat/Panik
 Klien dpt membina hubungan saling percaya
 Klien dpt meningkatkan kesehatan fisik dan
psikologis
 Klien dapat mengidentifikasi dan berusaha
menurunkan situasi yg dapat menimbulkan ansietas
 Klen dapat meyakini manfaat mekanisme koping
 Klien dapat melakukan kegiatan yang menarik dan
aktifitas yg terjadual
 Ansietas Sedang
 Klien dapat membina hubungan saling percaya
 Klien dapat mengenal ansietasnya
 Klien dapat memperluas kesadarannya terhadap
perkembangan ansietas
 Klen dapat menngunakan mekanisme koping yang
adaptip
 Klien dapat meggunakan teknik relaksasi

Anda mungkin juga menyukai