Anda di halaman 1dari 44

ISU – ISU AKTUAL

PERKEMBANGAN KEBIJAKAN &


PENGATURAN JASA KONSTRUKSI

DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN AHLI BIDANG JALAN DAN JEMBATAN
KERJASAMA DENGAN TPJK DAN HPJI SUMATERA BARAT

MEDAN, 11 NOPEMBER 2013

1
TA’ARUF

DOEDOENG Z. ARIFIN
 S1 & S2 ITB
 S3 MSDM Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
 Keahlian: analisis kebijakan, pembinaan jasa
konstruksi, dan MSDM.
 Berbagai kursus manajemen, kepemimpinan, mind setting,
keuangan, investasi, dst.
 PT. Dahana, PT BHSTex, Proyek CBUIM DJCK, KASIBA/LISIBA
Menpera, Kasubag Evaluasi BPKSDM, Kasubag PA BP
Konstruksi
 0811 80 2322; PIN BB 21DCDB8B; dzarifin@gmail.com

2
KISAH TUKANG BATU
KISAH TUKANG BATU

Bagaimana
dengan
Anda?
LINGKUP MATERI
1. PERAN STRATEGIS JAKON
2. ISU – ISU AKTUAL PERKEMBANGAN
KEBIJAKAN & PENGATURAN JAKON
3. LINGKUP PENGATURAN
PENERBITAN SBU/ SKA/ SKTK
INDIKATOR MAKRO

1. Salah satu negara dengan jumlah penduduk


tertinggi di dunia (237, 64 juta penduduk
(2010))
2. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi: 6,5%
3. PDB per kapita : USD 3.542/tahun (2011),
Tingkat inflasi: 3,79% (Kwartal ke 4 tahun
2011)
4. Tingkat pertumbuhan sektor konstruksi: 6,7%;
5. Indonesia merupakan salah satu negara paling
pesat dalam pembangunan infrastruktur di
dunia.
1. PERAN STRATEGIS
JAKON
1) Urutan ke lima dari sembilan sektor utama penyumbang PDB
nasional.

2) Pada tahun 2012, menyumbang PDB sebesar Rp 861 trilyun,


yang merupakan 10,4% dari PDB nasional.

3) Tenaga kerja yang dapat diserap pada tahun 2012 berjumlah


6,79 juta orang atau 6,13% dari tenaga kerja nasional.

4) Tingkat produktivitas sektor konstruksi Rp 127 juta/ orang/ th;


bandingkan dg
– Sektor pertanian hanya Rp 31 juta/orang/tahun;
– Sektor perdagangan, hotel & jasa akomodasi Rp 49 juta/orang/tahun

7
COMPETITION

 Every morning in Africa a gazelle wakes up.


It knows it must outrun the fastest lion or it
will be KILLED.
 Every morning in Africa a lion wakes up. It
knows it must run faster than the slowest
gazelle or it will STARVE.
 It doesn’t matter wheter you’re a lion or a
gazelle – when the sun comes up you’d
better be RUNNING.
8
LATAR BELAKANG
 2015  AFTA (ASEAN Economic
Community)
 2020  WTO
 Kompetensi SDM konstruksi mutlak
 UUJK 18/1999  Nakerkon kompeten 
bersertifikat
 Kondisi PU/Nasional?

9
PENGERTIAN UMUM
 Jasa Konstruksi adalah layanan jasa:
– Konsultasi perencanaan konstruksi
– Pelaksanaan pekerjaan konstruksi
– Konsultasi pengawasan konstruksi

 Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh atau sebagian rangkaian


kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan, yang
mencakup bidang pekerjaan:
– Pelaksana  ASMET menjadi Bangunan Gedung, Sipil,
Mekanikal/Elektrikal, dan Jasa Pelaksana Lainnya
– Konsultan  ASMET menjadi Arsitektur, Rekayasa, Penataan
Ruang, Jasa Konsultansi lainnya

 Industri Konstruksi adalah seluruh komponen kegiatan dan


proses untuk penyelenggaraan jasa konstruksi

10
PERAN SEKTOR KONSTRUKSI DALAM PEREKONOMIAN
NASIONAL
Tabel 1. PDB Atas Dasar Harga Berlaku 2008-2012

Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011* 2012**


Rp x Trilyun % Rp x Trilyun % Rp x Trilyun % Rp x Trilyun % Rp x Trilyun %
1. P e rt a nia n P e t e rna ka n
Ke hut a na n da n P e rika na n
716.7 14.5 857.2 15.3 985.4 15.3 1,091.4 14.7 1,190.4 14.4
2 . P e rt a mba nga n da n
P e ngga lia n
541.3 10.9 592.1 10.6 718.1 11.2 879.5 11.9 970.6 11.8
3 . Indust ri P e ngola ha n 1,376.4 27.8 1,477.5 26.4 1,595.8 24.8 1,806.1 24.3 1,972.8 23.9
4 . List rik G a s da n Air Be rsih 40.9 0.8 46.7 0.8 49.1 0.8 56.8 0.7 65.1 0.8
5 . Konst ruksi 419.7 8.5 555.2 9.9 660.9 10.3 754.5 10.2 861.0 10.4
6 . P e rda ga nga n Hot e l da n
Re st ora n
691.5 14 744.5 13.3 882.5 13.7 1,024.0 13.8 1,145.6 13.9
7 . P e nga ngkut a n da n
Komunika si
312.2 6.3 353.7 6.3 423.2 6.6 491.3 6.6 549.1 6.7
8 . Ke ua nga n Re a l E st a t da n
Ja sa P e rusa ha a n
368.1 7.4 405.2 7.2 466.6 7.2 535.1 7.2 598.5 7.3
9 . Ja sa - ja sa 481.8 9.7 574.1 10.2 654.7 10.2 784.0 10.5 888.7 10.8
Produk Dom estik Bruto 4,948.7 100.0 5,606.2 100.0 6,436.3 100.0 7,422.7 100.0 8,241.8 100.0
BPS, 2013 (diolah)
* Angka Sementara
**Angka Sangat Sementara
Tabel 2 Penyerapan Tenaga Kerja Berbagai Sektor
(2007 – 2012)

2008 2009 2010 2011 2012


No. Lapangan Pekerjaan Utama
Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus %

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan


1 41,331,706 41,611,840 41,494,941 39,328,915 38,882,134 35.09
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 1,070,540 1,155,233 1,254,501 1,465,376 1,601,019 1.44
3 Industri 12,549,376 12,839,800 13,824,251 14,542,081 15,367,242 13.87
4 Listrik, Gas dan Air 201,114 223,054 234,070 239,636 248,927 0.22
5 Konstruksi 5,438,965 5,486,817 5,592,897 6,339,811 6,791,662 6.13
6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 21,221,744 21,947,823 22,492,176 23,396,537 23,155,798 20.90

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 6,179,503 6,117,985 5,619,022 5,078,822 4,998,260 4.51
Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan
8 1,459,985 1,486,596 1,739,486 2,633,362 2,662,216 2.40
dan Jasa Perusahaan
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 13,099,817 14,001,515 15,956,423 16,645,859 17,100,896 15.43
10 Lainnya - - - - - -
Total 102,552,750 104,870,663 108,207,767 109,670,399 110,808,154 100

Sumber: Survei Angk atan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012
UU 13/2003 ttg
Ketenagakerjaan
 Pasal 18: “Pengakuan kompetensi kerja
dilakukan melalui sertifikasi kompetensi
kerja.”

 PP 31/2006 Sislatkernas
a. Perpres 8/2012 ttg KKNI
b. Permenakertrans No 5 Tahun 2012 Sistem Standardisasi
Kompetensi Kerja Nasional
c. Permenakertrans No 8 Tahun 2012 Tentang Tata Cara
Penetapan SKKNI.
d. Permen PU 14/2009 ttg Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan
Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi.

14
UU No. 20/2003 ttg
Sistem Pendidikan Nasional
 Pasal 61 mengamanatkan agar pengakuan
kompetensi terhadap para tenaga kerja
dibuktikan dengan menerbitkan sertifikat
kompetensi.

 Pasal 21 ayat (1): PT yang memenuhi


persyaratan dapat memberikan gelar akademik,
profesi, atau vokasi sesuai dengan program
pendidikan yang diselenggarakannya.

15
UU 18/1999 TENTANG JASA
KONSTRUKSI
Pasal 9 :
1. Perencana konstruksi dan pengawas konstruksi orang
perseorangan harus memiliki sertifikat keahlian.
2. Pelaksana konstruksi orang perseorangan harus memiliki
sertifikat keterampilan kerja dan sertifikat keahlian
kerja.
3. Orang perseorangan yang dipekerjakan oleh badan usaha
sebagai perencana konstruksi atau pengawas konstruksi atau
tenaga tertentu dalam badan usaha pelaksana konstruksi
harus memiliki sertifikat keahlian.
4. Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang
bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki
sertifikat keterampilan dan keahlian kerja.

SETIAP ORANG YANG BEKERJA SEBAGAI PERENCANA,


PENGAWAS, ATAU PELAKSANA HARUS BERSERTIFIKAT!

16
17
Nakerkon Bersertifikat
Tenaga Kerja Tenaga Terampil Tenaga Ahli
Tahun
Konstruksi Bersertifikat Bersertifikat
2003 4,107,000 - 2,352
2004 4,540,000 - 9,273
2005 4,417,000 - 16,007
2006 4,374,000 2,418 22,805
2007 4,397,000 82,368 37,395
2008 5,252,000 146,549 62,137
2009 5,439,000 209,709 100,586
2010 5,592,000 361,775 123,251
2011 6,339,000 400,000 128,897
2012 6,791,662 450,000 172,664 130,000 66,694
*) Sumber: LPJKN, 2012, dan Asia Construct, 2011
**) Angka ekstrapolasi
Angka Tenaga Ahli berdasarkan jumlah orang s.d. 2012 adalah 66.694 jiwa.

18
KEBUTUHAN PENGATURAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

UNTUK APA
“KONSTRUKSI” KEPENTINGN
DIATUR? PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
KEGIATAN RESIKO
EKONOMI TINGGI

KEPENTINGAN KEPENTINGAN
PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN
PEREKONOMIAN LINGKUNGAN

KONSTRUKSI
PENCIRI PERUBAH
PERADABAN EKOSISTEM

KEPENTINGAN KEPENTINGAN
PERLINDUNGAN LONG LASTING PERLINDUNGAN
PERADABAN KEBUDAYAAN
ARTEFACT
NILAI & PRINSIP PENGATURAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI
PRODUK
BERKUALITAS,
BERMANFAAT,
P3 BERKELANJUTAN,

MA
KONSTRUKSI SYA
INDONESIA RAK
AT
KAPASITAS EFISIEN,
KOMPETENSI P1 P2 PRODUKTIF,
DAYA SAING KREATIF & INOVATIF
GOVERNANCE BERKEADILAN

PELAKU PROSES
JASA
JASA pembongkaran pengkajian
PENGKAJIAN
PEMBONGKARAN
JASA MANAJEMEN
PROYEK

JASA rehabilitasi perencanaan JASA


REHABILITASI PERENCANAAN

PENYELENGGA-RAAN JASA
KONSTRUKSI PERANCANGAN

pemeliharaan perancangan
JASA SUPLAI
JASA MATERIAL
PEMELIHARAAN

JASA SUPLAI
operasi pelaksanaan
TENAGA KERJA

JASA JASA PENGKAJI JASA JASA JASA SUPLAI


OPERATOR KELAIKAN PELAKSANAAN PENGAWASAN PERALATAN
UNDANG-UNDANG NO. 18/1999
TENTANG JASA KONSTRUKSI

Peraturan Pemerintah Terkait :

1. PP No. 28/2000 tentang Usaha dan


Peran Masyarakat Jasa Konstruksi
diubah dengan PP No. 04/2010
dan PP No. 92/2010
Diundangkan : 7 Mei
1999 2. PP No. 29/2000 tentang
Berlaku Efektif : 7 Mei Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
2000 diubah dengan PP No. 59/2010

3. PP No. 30/2000 tentang


Penyelenggaraan Pembinaan Jasa
Konstruksi

22
Apa Tujuan Pengaturan
UU 18/1999?
UUJK No. 18 Tahun 1999 :
Tujuan Pengaturan Jasa Konstruksi
Pengaturan Jasa Konstruksi bertujuan untuk:
1. Memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa
konstruksi
 Mewujudkan struktur usaha yang kokoh, andal,
berdaya saing tinggi
 Hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas

2. Tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi


 Kesetaraan kedudukan antara pengguna jasa dan
penyedia jasa
 Peningkatan kepatuhan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

3. Peningkatan peran masyarakat di bidang jasa konstruksi.


U.U. No. 18 Tahun 1999 TENTANG JASA
KONSTRUKSI
USAHA JASA KONSTRUKSI
JENIS USAHA BENTUK USAHA BIDANG USAHA

1. Usaha Perencanaan 1. Orang Perseorangan 1. Arsitektural


2. Usaha Pelaksanaan 2. Badan Usaha 2. Sipil
3. Usaha Pengawasan 3. Mekanikal
PERSYARATAN USAHA 4. Elektrikal
1. Memiliki izin usaha 5. Tata Lingkungan
2. Memiliki sertifikat, klasifikasi,
Persyaratan Personil dan kualifikasi usaha
3. Usaha orang perseorangan :
1. Perencana, Pengawas, memiliki sertifikat ketrampilan
Tenaga Tertentu : kerja dan sertifikat keahlian
memiliki sertifikat kerja
keahlian
2. Tenaga Teknik : TANGGUNG JAWAB PROFESI
memiliki sertifikat Berlandaskan prinsip:
ketrampilan dan 1. Keahlian sesuai kaidah
keahlian kerja keilmuan
2. Kepatutan dan kejujuran
intelektual
25
UU 18/1999 VS TENDER

PERPRES 54 tahun 2010


Memenuhi Ketentuan Memiliki Izin Peserta Lelang
perizinan usaha jasa Usaha Jasa APABILA memenuhi
konstruksi Konstruksi persyaratan
kualifikasi

BUJK

SBU menjadi syarat


Memiliki Sertifikat penerbitan
Badan Usaha

PP 28 Tahun 2000 PP 04 tahun 2010

Klasifikasi ASMET Untuk Klasifikasi kontraktor: Bangunan Gedung, Sipil,ME,


Pelaksana Lainnya dan untuk konsultan: Arsitektural,
Konsultan dan Rekayasa Enjiner, Penataan Ruang dan konsultansi lainnya
Kontraktor
Kualifikasi Kecil, Menengah Besar
Masa Transisi
Perlem 11 A dan 12A
PERPRES 54 tahun 2010 Junto Perpres 70 2012

Kualifikasi gred SE No. 05/2010 Nilai Pekerjaan Untuk usaha kecil sampai dengan Rp 2.5 M
SE No. 16/2010
Se No. 9/2011 UU 20 tahun 2008
SE No. 10/2012 Kekayaan bersih dan penjualan tahunan usaha
mikro, kecil dan memengah
Bagaimana Existing
kondisi penyedia jasa
Nasional Dan Asing di
Republik ini?
KESIAPAN Penyedia jasa nasional dalam
mendukung pembangunan infrastruktur

Konsultan Kontraktor Jum-


No Kualifikasi
Jumlah % Jumlah % lah

1 Besar 449 7 1.742 1 2.191

2 Menengah 264 4 21.032 12 21.296

3 Kecil 5.892 89 160.026 88 165.918

TOTAL 6.605 182.800 189.405

Note: Potensi atau beban?


Jumlah BUJK Asing

Negara Kontraktor Konsultan EPC Total


Jepang 39 21 17 77
Korsel 49 15 5 69
China 36 3 3 42
Eropa 7 22 4 33
Asia 14 5 7 26
USA 2 3 1 6
Aus/NZ 1 4 - 5
Lain-lain 3 1 - 4
151 74 37 262
Nakerkon Bersertifikat MRA

No. NEGARA ACPER AAR JUMLAH


1 Indonesia 99 45 144
2 Malaysia 170 31 201
3 Singapura 198 39 237
4 Myanmar 24 24
5 Vietnam 84 84
JUMLAH 575 115 690
*) Sumber: Indonesia n Monitoring Committee, Mei 2013.

30
DATA PASAR KONSTRUKSI NASIONAL

Tahun 2012 Tahun 2013


Dana
Gabungan
PMA Rp 18 Rp 26
Triliun APBN PU Triliun Dana
Rp 56 Gabungan APBN PU Rp
Triliun APBN Non Rp 80 Triliun 80 Triliun
PU Rp 33
PMDN Triliun PMA Rp APBN Non
Rp 22
30 Triliun PU Rp 33
Triliun
Triliun

PMDN Rp
36 Triliun
BUMN Rp APBD Rp APBD Rp 36
94 Triliun 33 Triliun BUMN Rp Triliun
BUMD Rp BUMD Rp 6 84 Triliun
370 Miliar Triliun

Total kapitalisasi tahun 2012 sebesar Total kapitalisasi tahun 2013 sebesar Rp
Rp 300 Triliun 390 Triliun

Sumber: Website SISDI, Update 2 Januari 2013


Perkembangan Kebijakan
Pengaturan Jasa Konstruksi
PP 4/2010
• Lembaga hanya ada satu: LPJK
• Pengurus Lembaga adalah wakil dari unsur yang memenuhi
Kelembagaan persyaratan/kriteria dan dikukuhkan oleh Menteri/Gubernur
• Tata cara pemilihan Pengurus, masa bakti, TUSI, dan mekanisme kerja
lembaga diatur oleh Menteri

• Pelaksana  ASMET menjadi Bangunan Gedung, Sipil,


Pembidangan Mekanikal/Elektrikal, dan Jasa Pelaksana Lainnya
Usaha • Konsultan  ASMET menjadi Arsitektur, Rekayasa, Penataan Ruang,
Jasa Konsultansi lainnya

• Sertifikasi langsung dilakukan oleh Lembaga melalui Unit


Sertifikasi Sertifikasi

• Pemerintah memberikan dukungan kesekretariatan Lembaga meliputi


Sekretariat dukungan administrasi, teknis, dan keahlian
Permenpu 08/2011
Subklalifikasi Usaha

 Klasifikasi pelaksana dibagi menjadi ... Subklasifikasi


 Klasifikasi konsultan dibagi menjadi ... Subklasifikasi

Subkualifikasi Usaha Variabel


subkualifikasi Kekayaan
bersih
BUJK

PELAKSANA KONSULTAN Paket


Batasan (batasan
Jumlah nilai dan
Sub jumlah
K1 K1 Klasifikasi paket
Sub sesaat)
K2
K2 Kualifikasi
K3
M1 M1
M2
M2
B1 Personalia Pengalaman

B2 B
Unit Sertifikasi Badan Usaha dan Tenaga Kerja

LEMBAGA Lisensi LEMBAGA


NASIONAL DAERAH

Set Lem. Set Lem.

Unit Sertifikasi
BUJK
Unit Sertifikasi Unit Sertifikasi
BUJK Tenaker
Unit Sertifikasi
Tenaker

Catatan:
Dalam hal Unit Sertifikasi Tingkat Unit Sertifikasi
Tenaker Bentukan
Provinsi tidak mendapatkan Lisensi,
Masyarakat.
sertifikasi di provinsi tsb dilaksanakan
oleh Unit Sertifikasi Tingkat Nasional
PROSES Buku Penerbitan
SERTIFIKASI Registrasi Sertifikat

Rapat
Pengurus
Lembaga

Assessment
Oleh Unit
Sertifikasi

Unit Sertifikasi
Kesekretariatan
Bentukan Lembaga
Masyarakat

Badan ASOSIASI ASOSIASI PROFESI Tenaga


Perusahaan (Verifikasi & Terampil
Usaha Baru
(Verifikasi & Validasi awal)
Validasi awal)

Tenaga Ahli/ Badan Tenaga Ahli/


Terampil Usaha Terampil
PERIODE PROSES SERTIFIKASI BADAN
USAHA BENTUKAN LEMBAGA
Buku
Penerbitan SBU
Registrasi
(Melalui
Kesekretariatan)
Sidang
Evaluasi BAK
oleh
Lembaga

Berita Acara Berita Acara Berita Acara Berita Acara


Kelayakan Kelayakan Kelayakan Kelayakan
(BAK) (BAK) (BAK) (BAK)

Assessment Assessment Assessment Assessment


(Unit (Unit (Unit (Unit
Sertifikasi) Sertifikasi) Sertifikasi) Sertifikasi)

Permohonan Sertifikasi (melalui Kesekretariatan Lembaga)

0 BLN 1 BLN 2 BLN 3 BLN


SBU/SKA/SKT MANA YANG
BOLEH DIGUNAKAN UNTUK
MENGIKUTI TENDER 2013?
SE MENTERI PU NOMOR: 10/SE/M/2012
SBU/SKA/SKT Yang Dapat Digunakan dan Berlaku Dalam Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi Dan Jasa Konsultasi TA 2013

30 September 2011

 SBU/SKA/SKT yang habis


SBU/SKA/SKT yang terbit
masa berlakunya setelah 30
sebelum 30 Sep 2011 dan
Sep 2011 dan sudah
masa berlakunya belum
diperpanjang oleh LPJK
habis harus di Registrasi
sesuai PP Nomor 92 Tahun
ulang di LPJK sesuai
2010
Peraturan Pemerintah
 SBU/SKA/SKT Baru yang
Nomor 92 Tahun 2010.
diterbitkan LPJK sesuai PP 92
Tahun 2010
Catatan:
- Perubahan Kualifikasi bisa dilaksanakan kalau USBU & USTK sudah terbentuk
- Boleh Pindah asosiasi
- Pelaksanaan penerbitan SBU/SKA/SKTK menggunakan SIKI-Online
KONSIDERAN
Peraturan LPJK no. 2,3,4,5 Tahun 2013
PERSYARATAN PERMOHONAN SKA/SKTK
Peraturan LPJK no. 4,5 Tahun 2013
 Perpanjangan Masa Berlaku & Registrasi Ulang
o Foto copy ijazah yang telah di legalisasi
o Pengalaman kerja sesuai bidang kompetensi
o Copy KTP dan NPWP (permohnan SKTK tidak mempersyaratkan NPWP)
o SKA/SKTK asli yang akan di perbaharui
 Perubahan Klasifikasi / kualifikasi
o Foto copy ijazah yang telah di legalisasi
o Pengalaman kerja sesuai bidang kompetensi
o Copy KTP dan NPWP (permohnan SKTK tidak mempersyaratkan NPWP)
o SKA /STK asli yang di mohon perubahan klasifikasi atau kualifikasinya

Masih diperlukan pengaturan lebih lanjut dalam Peraturan LPJK menyangkut :


1. Peninjauan Kewenangan asosiasi profesi atau lembaga diklat melakukan
penilaian kelayakan klasifikasi dan kualifikasi.
2. Penerapan Kewenangan USTK dalam melakukan penilaian kelayakan
klasifikasi dan kualifikasi
3. Lingkup layanan bidang kompetensi yang dikerja samakan dengan asosiasi
profesi atau lembaga diklat
IMPLEMENTASI SIKI LPJK
Pemenuhan Informasi Terbuka kepada Publik
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai