Anda di halaman 1dari 15

penyakit tulang sistemik yang

ditandai dengan massa tulang


yang rendah, disertai penurunan
mikro-arsitektur tulang, dan
penurunan kualitas jaringan
tulang, yang meningkatnya
kerapuhan tulang dengan resiko
terjadinya patah tulang
Menurut penelitian,
faktor resiko
osteoporosis
Insiden Puncak massa meliputi usia,
osteoporosis lebih tulang dicapai pada lamanya
tinggi pada wanita usia 30-34 tahun menopause dan
dibandingkan laki- dan rata-rata kadar estrogen
laki. Problem pada kehilangan massa yang rendah,
wanita biasanya tulang pasca sedangkan faktor
pada pasca menopause adalah proteksinya adalah
menopause. 1,4% per tahun. kadar estrogen
yang tinggi,
riwayat obesitas.
pembentukan
meningkatnya
massa puncak
pengurangan
tulang yang
massa tulang
kurang baik
setelah
selama masa
menopause.
pertumbuhan.
usia genetik lingkungan
genetik

Gaya
hidup usia hormonal

Obat-
obatan
2. Osteoporosis Sekunder

1. Osteoporosis primer
Berhubungan dengan kelainan pada tulang,
yang menyebabkan peningkatan proses resorpsi
di tulang trabekula sehingga meningkatkan
Disebabkan oleh
resiko fraktur vertebra dan Colles. Pada usia berbagai
dekade awal pasca menopause, wanita lebih penyakit atau
sering terkena daripada pria sebab lain diluar
tulang (kronik
Tipe
• osteoporosis pasca
menopouse
• wanita berusia 50-65
rheumatoid,
artritis, TBC
1
tahun

spondilitis,
osteomalacia

Tipe
• istilah osteoporosis senil
• lebih dari 70 tahun

2
Nyeri dengan
Nyeri tanpa fraktur
fraktur

Depresi, ketakutan, Deformitas


dan rasa rendah vertebra thorakalis
diri karena  Penurunan
keterbatasan fisik tinggi badan
Riwayat penyakit

Pemeriksaan fisik.
• Penderita dengan osteoporosis sering menunjukkan kifosis dorsal atau gibbus dan
penurunan tinggi badan
• Tinggi badan, berat badan, gaya berjalan.

Pemeriksaan Densitas Massa tulang (Densitometri)

Radiologi
khas pada osteoporosis adalah penipisan korteks dan daerah trabekuler
yang lebih lusen. Hal ini akan tampak pada tulang-tulang vertebra yang
memberikan gambaran picture-frame vertebra.
 Berdasarkan densitas massa tulang
(pemeriksaan massa tulang dengan
menggunakan alat densitometri), WHO
membuat kriteria sebagai berikut :

 Normal : Nilai T pada BMD > -1


 Osteopenia : Nilai T pada BMD antara -1
dan -2,5
 Osteoporosis : Nilai T pada BMD < -2,5
 Osteoporosis Berat : Nilai T pada BMD ,
-2,5 dan ditemukan fraktur
Kalsium

Vitamin D

Kalsitonin

anti nyeri / anti inflamasi non steroid

Terapi Hormonal
Olahraga

Cakupan Nutrisi
FRAKTUR

KIFOSIS
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai