Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
BAB 3. GEOMORFOLOGI
BAB 4. STRATIGRAFI
BAB 7. KESIMPULAN
• Pada daerah karangsambung ini terdapat batuan Pra-Tersier dengan jenis
batuan yang beragam serta tatanan dan struktur geologi yang sangat komplek.
Terbentuk akibat Lempeng benua dan samedera yang saling bertabrakan, membentuk
boudin-boudin lonjong yang membentuk formasi masing-masing dengan jenis batuan
yang beragam. Sebelum palung subduksi terang, banyak jenis batuan yang terendapkan
dengan batuan yang dominannya berupa batulempung. Pada daerah ini juga ditemukan
batuan yang berada di laut dalam, karena proses pengangkatan pada zona palung
subduksi tersebut.
• Berdasarkan Fisiografi dan Tatanan Batuan yang terdapat di Zona Pegunungan Serayu
Selatan, maka daerah ini dipandang cukup baik untuk dijadikan sebagai lokasi pemetaan
geologi dalam rangka melaksanakan tugas akhir mata kuliah geologi lapangan.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Secara administratif daerah penelitian berada di Pekalongan kecamatan Sadang, yang meliputi desa
Karangcengis, desa Pesawahan, desa Sumberan dan sekitarannya.
Letak luas dan Kesampaian Daerah
Luas lokasi Pengamatan 2km x 2km =4km₂
Lokasi Pengamatan dapat dicapai dengan kendaraan roda 4 atau roda 2 dari kampus LIPI Karangsambung sekitar
30 menit.
BLOK 11
Metode pemetaan geologi yang dipakai dalam pemetaan ini melalui
beberapa tahapan sebagai berikut: (1). Tahap Persiapan ; (2). Tahap
Pekerjaan Lapangan; (3). Tahap Pekerjaan Laboratorium dan Studio;
(4). Tahap Penyusunan Laporan.
2. Tatanan batuan yang terdapat di daerah penelitian, baik penyebaran lapisan batuan
secara vertikal dan lateral, umur satuan batuan, lingkungan pengendapan dan
hubungan stratigrafinya.
3. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian yang cukup menarik dimana
batuan batuan-batuan yang ada telah mengalami deformasi berupa pengkekaran,
perlipatan dan pensesaran oleh gaya-gaya yang bekerja pada periode waktu geologi
tertentu dimana terdapat berupa ofset atau struktur patahan sesar mendatar
menganan.
1. Bemmelen, R. W. Van, (1949), The Geology of Indonesia, Vol. IA :
General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes,
Government Printing Office, The Hague, 732 p.
1 2 3
Kedudukan lapisan batuan sedimen pada lokasi
pengamatan yang penulis amati, pada umumnya
mengarah sesuai Jurus atau Strike yaitu dari
Timur Laut ke arah Barat Laut dan memiliki
kemiringan kearah Tenggara atau Selatan.
Kemiringan lapisan batuan bervariasi, dari yang
kecil atau besar, dari landai hingga ada yang
menunjukkan perlapisan tegak atau curam.
Fisiografi regional Jawa Tengah menurut R.W. van
Bemmelen, (1949) dibagi menjadi 6 zona fisiografi, yaitu:
1. Zona Dataran Aluvial Utara Jawa.
2. Zona Gunungapi Kwarter.
3. Zona Antiklinorium Bogor, Serayu Utara dan
Kendeng.
4. Zona Depresi Jawa Tengah.
5. Zona Pegunungan Serayu Selatan.
6. Zona Pegunungan Selatan Jawa.
Zona ini berupa pegunungan-pegunungan. Di
Jawa Barat adalah Pegunungan Bayah yang
memanjang dari Ujung Kulon sampai di selatan
Sukabumi.
-Luas Penyebaran satuan geomorfologi perbukitan lipatan 90% dari luas lokasi
pengamatan, penyebaran perbukitan ini dominan. Satuan pada peta
geomorfologi diwakili dengan warna ungu.
-Genetika pembentukan satuan perbukitan lipatan dilokasi pengamatan
dijumpai indikasi .
-Litilogi berupa batupasir, batupasir tufan, batulempung, dan breksi BD TL U
kemiringannya seragam ke arah selatan
-Proses-proses geomorfologi yang teramati adalah pelapukan berupa tanah.
- Stadia geomorfik dewasa
P
yang berlereng sedang sampai curam.
Mencerminkan perbukitan tersebut di pengaruhi
oleh struktur.
Pola aliran sungai Paralel
Pola pengaliran ini terekspresikan dengan adanya
kelurusan - kelurusan aliran sungai yang mempunyai
lembah terjal dan sempit serta cabang-cabang sungainya
yang sangat sedikit
2.4. GENETIKA SUNGAI DAERAH PENELITIAN
Satuan batupasirSelangseling
Batulempung
B
Penamaan Satuan :
Penamaan Satuan ” Breksi selang seling batupasir” ini didasarkan atas kehadiran breksi dan
batupasir yang sama.
Penyebarannya :
Pada daerah penelitian Satuan ini menempati sekitar ± 10 % dari luas lokasi penelitian
tersebar hampir diseluruh lokasi pengamatan yang diberi warna coklat tua pada peta geologi.
Ciri Litologi : Breksi selangseling Batupasir dengan keadaan Batupasir berada dibawah.
Memiliki ketebalan lapisan breksi 20cm – 44cm dan ketebalan lapisan batupasir 10cm-38cm.
Deskripsi litologi :
Breksi : Warna coklat keabu -abuan sampai kehitaman, ukuran butir kerikil sampai bongkah,
dengan matrik berupa pasir kasar, bentuk butir menyudut, kemas terbuka, sementasi karbonat,
komposisi Kuarsa, lithik, feldfar,dan hordblande, fragmen batuan beku (Andesit dan Basalt).
Tebal : 320 m
Batupasir : warna coklat kehitaman, ukuran butir pasir kasar, menyudut sampai menyudut
tanggung, kemas terbuka, sementasi karbonat, komposisi kuarsa, feldfar, lithik, horblande.
Tebal : 820 m
Lingkungan pengendapan pada Laut.
Hubungan Antar Satuan Batuan : Selaras dengan satuan batupasir selang-seling batulempung.
Penamaan Satuan ” Batupasir selang seling Batulempung” ini didasarkan atas kehadiran
batupasir dan batulempung yang sama
Penyebarannya :
Pada daerah penelitian Satuan ini menempati sekitar ± 80 % dari luas lokasi penelitian
penelitian tersebar hampir di seluruh lokasi pengamatan yang diwakili oleh warna kuning
pada peta geologi.
Ciri Litologi :
Batupasir halus : warna abu-abu kecoklatan, ukuran butir pasir halus, bentuk butir
membundar, kemas tertutup, semen karbonat, struktur primer paralel laminasi, ripple mark,
cross beding dan load cast, komposisi kuarsa, lithik, feldspar, mineral lempung.
Batulempung : warna abu-abu kehijauan, kemas tertutup, semen karbonat.
Batupasir kasar : warna abu-abu kecoklatan, ukuran butir pasir halus-kasar, bentuk butir
membulat tanggung – membulat, kemas terbuka, semen karbonat, struktur primer graded
bedding, komposisi kuarsa, litik feldspar dengan fragmen kerikil-kerakal (batulempung,
batu andesit, batuan beku).
Lingkungan pengendapan : Laut.
Hubungan Antar Satuan Batuan : Selaras dengan Satuan Breksi selangseling Batupasir di
bawahnya.
Berdasarkan ciri-ciri litologi dari Satuan Batuan
Breksi selangseling Batupasir. Maka dapat
disebandingkan dengan formasi Waturanda yang
berumur Miosen Awal.
Foto singkapan Batupasir selang –
seling Batulempung (LP24).
Load Cast Cross bedding
Daerah batuan di daerah penelitian yang penulis
amati, dapat disebandingkan dengan formasi
Waturanda (Satuan Breksi selangseling Batupasir)
yang berumur Miosen Awal dan Panosogan (Satuan
Batupasir selangseling Batulempung) yang berumur
Miosen Tengah.
Penamaan Satuan :
Penamaan Satuan ” Breksi” ini didasarkan atas kehadiran breksi yang sama.
Penyebarannya :
Pada daerah penelitian Satuan ini menempati sekitar ± 10 % dari luas lokasi
penelitian tersebar hampir diseluruh lokasi pengamatan yang diberi warna
coklat tua pada peta geologi.
Ciri Litologi : Breksi Memiliki ketebalan lapisan breksi 15cm – 40cm
Deskripsi litologi :
Breksi : Warna coklat keabu -abuan sampai kehitaman, ukuran butir kerikil
sampai bongkah, dengan matrik berupa pasir kasar, bentuk butir menyudut,
kemas terbuka, sementasi karbonat, Monomik, komposisi Kuarsa, lithik dan
feldfar, hordblande, fragmen batuan beku (Andesit dan Basalt). Tebal : 80 m
Lingkungan pengendapan pada Laut.
Hubungan Antar Satuan Batuan : Selaras dengan satuan batupasir selang-seling
batulempung
Foto singkapan Batupasir selang –
seling Breksi (LP 45).
5.1. STRUKTUR GEOLOGI REGIONAL
Desa Plumbon,
1. Sesar mendatar menganan kali soka
Indikasi sesar berupa:
- Kelurusan sungai dan kelurusan kontur
- Offset dengan arah bidang sesar nya:
1. LP 44 N 315⁰ E dengan dimensi jarak offsetnya 2 m.
2. LP 26 N 310⁰ E dengan dimensi jarak offsetnya 30 cm.
3. LP 32 N 315⁰ E dengan dimensi jarak offsetnya 16 cm
LP 44
LP 32
LP 26
Satuan batuan yang pertama kali terendapkan adalah satuan Breksi
selang-seling Batupasir pada umur Miosen Awal dengan lingkungan
pengendapannya laut dalam yang berhubungan selaras dengan endapan
Batupasir selang-seling Batulempung di atasnya pada umur Miosen Tengah
- Miosen Akhir pada lingkungan pengendapan laut dalam dan berhubungan
selaras dengan endapan satuan Breksi. Kemudian terjadi proses tektonik
yang mengakibatkan batuan terlipat dan terpatahkan hingga terangkat
menjadi daratan yang membentuk pegunungan, perbukitan dan lembah.
Setelah itu terjadinya erosi(Destruksional) dan mengalami sedimentasi
yang menghasilkan endapan sungai yang berlangsung hingga saat ini yang
membentuk morfologi saat ini.
Dari semua rangkaian penelitian yang telah dilakukan, berupa
pemetaan geologi permukaan Daerah Plumbon dan sekitarnya
Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, yang
berkaitan dengan geomorfologi, stratigrafi, dan struktur geologi dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara morfogenesa, geomorfologi daerah penelitian terdapat
Satuan geomorfologi, yaitu: satuan geomorfologi Dataran aluvial
dan perbukitan patahan.
2. Satuan batuan yang terdapat di daerah penelitian satuan batuan
Batupasir selang – seling Batulempung sisipan Breksi.
3. Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian berupa
struktur lipatan berupa sesar mendatar menganan yang
mengelilingi kawasan daerah desa plumbon dan sekitarnya.