Perbedaan utama antara tes kontrol, uji substantif transaksi, dan pengujian rincian saldo
adalah sesuai dengan apa yang ingin diukur oleh auditor:
Tests of Details of Balances Whether the dollar amounts of account balances are materially
misstated
Sampling Nonstatistik
Perbedaan utama dalam menerapkan sampling audit untuk pengujian rincian saldo
ditunjukkan dengan huruf miring:
Sebutkan Tujuan Audit
Auditor sampel untuk tes rincian saldo untuk menentukan apakah saldo rekening yang diaudit cukup
dinyatakan
Tentukan Populasi
Dalam pengujian rincian saldo, populasi didefinisikan sebagai item yang membentuk populasi dolar yang
tercatat.
Sampling bertingkat. Bagi banyak populasi, auditor memisahkan populasi menjadi dua atau lebih
subpopulasi sebelum menerapkan sampling audit. Ini disebut stratified sampling, dimana masing-masing
subpopulasi disebut strata. Stratifikasi memungkinkan auditor untuk menekankan item populasi tertentu
dan tidak menekankan yang lain.
Tentukan Unit Sampling
Untuk sampling audit nonstatistical dalam pengujian rincian saldo, unit sampling hampir selalu
merupakan item yang menyusun saldo akun
ARIA adalah istilah yang setara dengan ARO (risiko yang dapat diterima dari overreliance) untuk
pengujian kontrol dan uji substantif transaksi. Seperti ARO, ARIA dapat diatur secara kuantitatif
(seperti 5% atau 10%), atau secara kualitatif (seperti rendah, sedang, atau tinggi).
Gambar 17-1 menunjukkan efek ARO dan ARIA pada pengujian substantif saat kontrol tidak
dianggap efektif dan bila dianggap efektif.
Estimasi Salah Saji di dalam Populasi
Auditor biasanya membuat estimasi ini berdasarkan pengalaman sebelumnya dengan klien dan dengan
menilai risiko inheren, dengan mempertimbangkan hasil pengujian kontrol, uji substantif transaksi, dan
prosedur analitis yang telah dilakukan
Ketika auditor menyimpulkan bahwa salah saji dalam populasi mungkin lebih besar daripada
kesalahan saji yang dapat diterima setelah mempertimbangkan kesalahan sampling, populasi
tersebut tidak dapat diterima. Pada saat itu, auditor memiliki beberapa kemungkinan tindakan:
1. Tidak Mengambil Tindakan Sampai Pengujian dari Area Audit Lainnya Selesai. Pada akhirnya,
auditor harus mengevaluasi apakah laporan keuangan yang diambil secara keseluruhan salah saji
secara material.
2. Lakukan Tes Audit yang Diperluas di Wilayah Tertentu. Jika analisis salah saji menunjukkan bahwa
sebagian besar salah saji adalah tipe tertentu, mungkin perlu membatasi usaha audit tambahan ke
area masalah.
3. Ketika auditor menganalisis area masalah dan memperbaikinya dengan mengajukan penyesuaian
pada catatan klien, item sampel yang menyebabkan mengisolasi area masalah kemudian dapat
ditunjukkan sebagai "benar." Estimasi titik sekarang dapat dihitung ulang tanpa salah saji yang telah
"Dikoreksi."
Sampling Unit Moneter
Metode pengambilan sampel statistik yang paling umum untuk
pengujian perincian saldo karena prosesnya cukup sederhana
namun hasilnya dapat dinyatakan dalam rupiah.
MUS serupa dengan penggunaan sampling nonstatistik. Ke-14
langkahnya juga harus dilakukan dalam MUS, walaupun beberapa
dilakukan dengan cara yang berbeda. Perbedaan tersebut yaitu:
Definisi unit sampling adalah suatu dolar individual dalam saldo akun, secara otomatis
MUS akan menekankan unit fisik yang memiliki saldo tercatat yang lebih besar.
Ukuran populasi adalah populasi dolar yang tercatat.
Penggunaan pertimbangan pendahuluan mengenai materialitas digunakan untuk setiap
akun dan bukan salah saji yang dapat ditoleransi.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus statistik
Aturan keputusan formal digunakan untuk memutuskan akuntabilitas populasi dalm MUS
sama dengan yang digunakan untuk sampling non statistik, yang berbeda pada pembahasan
tentang keunggulan.
Aturan pengambilan sampel menggunakan unit PPS (probability proportional to size
sample selection)
Auditor Menggeneralisasi dari Sampel ke Populasi
dengan Menggunakan Teknik MUS
Empat Aspek Menggunakan MUS:
1. Tabel sampling atribut digunakan untuk
menghitung hasil.
2. Hasil atribut harus dikonversi ke dalam dolar.
3. Auditor harus membuat asumsi mengenai
persentase salah saji setiap item populasi yang
mengandung salah saji.
4. Hasil statistik yang diperoleh jika menggunakan
MUS disebut sebagai batas salah saji (misstatement
bounds).
Menentukan Ukuran Sampel
Menggunakan MUS
• Generalisasi dari Sampel ke Populasi Saat Tidak Ada Salah Saji Ditemukan
Menggunakan MUS
• Generalisasi dari Sampel ke Populasi saat Salah saji Ditemukan Menggunakan
MUS
Empat fitur MUS yang menarik bagi Dua kelemahan utama MUS:
auditor:
1) Total batas salah saji yang dihasilkan
1) Secara otomatis akan meningkatkan ketika salah saji ditemukan mungkin
kemungkinan memilih item dolar yang terlalu tinggi untuk digunakan oleh
tinggi dari populasi yang sedang diaudit. auditor.
MUS mudah diterapkan.
2) Sulit untuk memilih sampel PPS dari
2) dapat mengurangi biaya pelaksanaan populasi yang besar tanpa bantuan
pengujian audit karena beberapa item komputer.
sampel akan diuji sekaligus..
3) mudah diterapkan.
4) menghasilkan kesimpulan statistik dan
bukan kesimpulan nonstatistik.
variables sampling
Frequency Distribution of Sample Means
Frequency of values in percent
x
Value of in dollars
Sampling Distributions
Variables Methods
Difference estimation
Ratio estimation
Mean-per-unit estimation
Sampling Risks (ARIA and ARIR)
Actual state of the population
ARIR
Mengestimasi Salah Saji dalam Populasi