Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK VI

1. Mela Ayu Anggraini


2. Shafira Aulia
3. Sumarni
PENGERTIAN

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,

jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah, bahkan murah. Anemia

hamil disebut “potential danger to matter and child (potensial

membahayangkan ibu dan anak)”, karena itulah anemia memerlukan

perhatian khusus dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan.

Seseorang disebut menderita anemia bila kadar Hemoglobin (Hb) kurang dari

10 gr %, disebut anemia berat atau bila kurang dari 6 gr %.


Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin
12 – 15 gr %, angka – angka tersebut juga berlaku untuk wanita
hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan selama hamil.
Oleh karena itu, pemeriksaan hemogloblin harus menjadi
pemeriksaan darah rutin selama pengawasan antenatal. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1 kali
pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali
lagi pada triwulan akhir.
Penyebab anemia umumnya adalah :
1. Kurang gizi ( malnutrisi )
2. Kurang zat besi
3. Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid, dll.
Akibat Anemia Pada Ibu Hamil

a. Akibat anemia pada usia kehamilan 3 bulan pertama.


- Dapat terjadi keguguran
- Cacat bawaan
b. Akibat anemia pada usia kehamilan 4-9 bulan.
- Persalinan belum cukup bulan
- Perdarahan dalam melahirkan
- Gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan
- Bayi kekurangan oksigen dalam kandungan sampai menyebabkan kematian
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL

1. Pemberian tambahan bahan pembentuk protein sel


darah merah selama masa kehamilan (± 90 tablet)
dalam satu hari 1 tablet (satu tablet mengandung 60
mg Fe dan 200 mg asam folat) minum dengan air
putih dan jangan minum dengan air kopi atau dengan
air teh karena akan menghambat penyerapan. Efek
sampingnya yaitu : rasa tidak enak di hulu hati, mual,
muntah dan mencret.
2. Memakan makanan yang banyak mengandung bahan
pembentuk protein sel darah merah.
Jika Ibu hamil mengalami anemia, periksa secepat mungkin
agar langkah-langkah pencegahan bisa segera dilakukan.
Tujuan dari pencegahan anemia selama kehamilan adalah
untuk menjaga keseimbangan jumlah protein sel darah merah
dan zat pewarna merah pada sel darah ibu dan untuk
mencegah kekurangan bahan pembentuk protein sel darah
merah pada bayi.
RESUME

Ny. B usia 34 tahun riwayat kehamilan 6x, persalinan 3x dan


mengalami abortus 2x. Datang ke rumah sakit imelda dengan keluhan rasa
ingin pingsan dan nafsu makan berkurang. Pemeriksaan fisik dalam batas
normal. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu lab darah rutin, dengan
hasil Hb 4 gr/dL. Ny. B didiagnosa anemia berat. Tindakan yang diberikan
transfusi darah. Obat yang diberikan selanjutnya yaitu hufabion 2 x 1,
nipedipin 3 x 1, dan paracetamol 3 x 1.
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA
Ny. B G6P3AB2 DENGAN ANEMIA BERAT
I. INTERPRETASI DATA
A. Data subjektif
1. Indentitas pasien
Nama Ibu : Ny. B Nama Suami : Tn. D
Umur : 34 Tahun Umur : 40 Tahun
Suku : Batak Suku : Batak
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : JL. Karya Gg. Dukun Alamat : JL.Karya Gg. Dukun

2. Anamnesa
Tanggal Masuk RS : 30 Januari 2017 Pukul : 16:00 Di : RS. IMELDA
Ruang/Kelas : Ruang Rawat Melati

Keluhan : Ibu mengatakan merasa seperti ingin pingsan dan nafsu makan
berkurang.
3. Riwayat Kehamilan Sekarang.
G: 6 P: 3 AB: 2
HPHT : 15 Mei 2016
TTP : 22 Maret 2017
Pemeriksaan Ante Natal : 2 Kali
Trimester I : - Kali
Trimester II : 1 Kali
Trimester III : 1 Kali
Pemeriksaan Fetus pertama kali : 14 Minggu

4. Pola kebiasaan sehari hari


Pola makan dan minum : 3x/hari
Perubahan pola makan yang dialami : -
Pola istirahat dan tidur.
Tidur siang : 1 jam Tidur malam: 8 jam
Keluhan : Tidak ada/ada
Cara mengatasi : -
5. Keluhan keluhan yang dirasakan (bila sudah dijelasin):
Rasa Lelah : Tidak ada/ada
Mual Muntah yang lama : Tidak ada/ada
Nyeri Perut : Tidak ada/ada
Panas Menggigil : Tidak ada/ada
Sakit kepala berat/terus menerus : Tidak ada/ada
Penglihatan kabur : Tidak ada/ada
Rasa nyeri panas waktu BAK : Tidak ada/ada
Rasa gatal pada vulva dan sekitarnya : Tidak ada/ada
Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak ada/ada
Nyeri,Kemerahan,tegang pada tungkai : Tidak ada/ada
Oedeme : : Tidak ada/ada

6. Riwayat perkawinan lalu


Status perkawinan : Sah
Umur ketika menikah Istri : 24 Tahun Suami: 30 Tahun
Lamanya : 11 Tahun
7. Riwayat KB
Jenis kontrasepsi : Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi
apapun
Efek samping :-
Lamanya :-
Alasan distop :-

8. Riwayat Ginekologi
Tumor ginekologi : Tidak ada/ada
Operasi ginekologi : Tidak ada/ada

Penyakit kelamin : GO : Tidak ada/ada


Sipilis : Tidak ada/ada
Herpes : Tidak ada/ada
DLL : Tidak ada/ada
9. Aktifitas sehari hari
Pekerjaan : IRT
Lama bekerja : - Jam
Jarak tempuh ke tempat kerja : - km
Transportasi yang dingunakan : -

10. Perilaku sehat


Penggunaan alkohol/obat obatan sejenis : Tidak ada/ada
Obat obatan/jamu yang dingunakan : Tidak ada/ada
Merokok,makan sirih : Tidak ada/ada
Iritasi vagina/ganti pakaian : Tidak ada/ada

Imunisasi
TT1 : -
TT2 : -
B. Data Objektif
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan umum
Kesadaran : Letargi
Suhu : 36,50 C
Tekanan Darah : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Pernafasan : 20x/ menit
Tinggi badan : 155 cm
BB sebelum hamil : 52 kg
BB sekarang : 58 kg
LILA : 26 cm
Status Obstetrika
a. Abdomen
1. Inspeksi
Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan
Bekas luka oparasi : Ada

2. Palpasi
Leopold I : TFU, 3 jari diatas simpisis pubis
Leopold II : PU-KA
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras,
melenting (kepala)
Leopold IV : Difergen ( kedua tangan tidak bertemu)
TBJ : 1240-1500
Posisi Janin : Membujur
3. Auskultasi
DJJ : 150 x/menit Posisi: PU-KA
Frekuensi : Teratur/Tidak Teratur

4. Pelvimetri Klinik
Distansia Spinarum : 24 cm
Distansia Cristarum : 27 cm
Konjugata Eksterna : 19 cm
Lingkar Panggul : 92 cm

6. Pemeriksaan Laboratorium
Darah
Hb : 4 gr% - Gol Darah : AB
Urine
Protein : tidak dilakukan pemeriksaan

7. Pemeriksaan Penunjang Lain : Lab darah rutin: hb 4 gr% , yang lain dalam
batas normal.
II. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa
Data Dasar : Ny. B umur 34 tahun G6 P3 AB2 hamil 34 minggu 1 hari, janin
hidup intra uterin dengan anemia berat.
DS
- Ibu mengatakan berusia 34 tahun
- Ibu mengatakan merasa seperti ingin pingsan dan nafsu makan berkurang.

DO
- KU : Kurang
- Kesadaran : letargi
- Vital Sign : TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 C
R : 20 x/menit
2. Masalah
Ibu merasa khawatir dan cemas

3. Kebutuhan
Memberi dukungan mental
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Perdarahan antepartum.

IV. IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA


Kolaborasi dengan dokter sp. OG

V. PERENCANAAN
1. Beritahu Ibu hasil pemeriksaan.
2. Berikan dukungan emosional kepada ibu.
3. Anjurkan ibu untuk beristirahat dan tidak melakukan aktifitas yang
berlebihan
4. Anjurkan kepada ibu untuk segera melakukan transfusi darah
5. Jelaskan kepada ibu kemungkinan yang akan terjadi apabila mengalami
anemia berat selama kehamilan
6. Beritahu suami untuk selalu menyiapkan pendonor
7. Melakukan dokumentasi Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Anemia
Berat
VI. PELAKSANAAN
1. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksaan, yaitu:
Keadaan umum : kurang
Kesadaran : letargi
Tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5oC
Nadi : 80 x/menit
Respiration :20 x/menit
Konjungtiva dan ekstremitas pucat, DJJ 150x/menit, reflek patella kanan/kiri: (+)/(+),
pemeriksaan laboratorium HB : 4,5 gr%.
Ibu dalam keadaan anemia berat.
2. Menjelaskan kepada ibu agar tidak cemas dengan keadaan yang sekarang karena anemia
berat bisa diatasi dengan tranfusi darah dan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi
yang mengandung zat besi. Ditambah dengan minum tablet tambah darah secara rutin.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk banyak istirahat dan tidak melakukan aktifitas yang
berlebihan.
4. Menganjurkan kepada ibu untuk segera melakukan tranfusi darah, untuk meningkatkan
kadar Hb nya.
5. Menjelaskan kepada ibu anemia dapat menyebabkan perdarahan sewaktu melahirkan
sehingga ibu harus melahirkan di Rumah Sakit.
6. Memberitahukan kepada suami untuk selalu menyiapkan pendonor bagi ibu apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan dalam keadaan darurat untuk tranfusi darah.
7. Melakukan dokumentasi Asuhan Kebidanan Ibu Hamil dengan Anemia Berat.
VII. EVALUASI
1. Ibu dan suami mengerti dengan hasil pemeriksaan.
2. Ibu dan suami telah mengerti dan sudah tidak merasa
cemas.
3. Ibu telah bersedia untuk beristirahat dan tidak akan
melakukan aktifitas yang berlebihan.
4. Suami telah menyiapkan pendonor dan Ibu telah bersedia
melakukan tranfusi darah.
5. Ibu dan suami telah mengerti dan mau melaksanakan
saran dari bidan.
6. Ibu dan suami telah menandatangani lembar persetujuan
(informed concent).
7. Telah dilakukan pendokumentasian pada buku KIA dan
Catatan Medik Bidan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai