Anda di halaman 1dari 19

Microccocus Luteus

BAKTERI

KELOMPOK 3

Aziza hajir
Iis nurahma
Noviatun nadhiroh
Khasanatur rohma
Ula uyun fuaza
ABOUT
Micrococcus Lutea
DEVISIO
1
CLASS

2
KLASIFIKASI
SUBCLASS
3
ORDO
4
FAMILI
1
GENUS
2
KLASIFIKASI
SPESIES
3
4
MORFOLOGI
MORFOLOGI
Struktur
genom
ekologi
patologi
Micrococcus luteus, umumnya dianggap sebagai
saprofit berbahaya yang menghuni atau mencemari
kulit, mukosa, dan mungkin juga orofaring. Mereka
telah dikaitkan dengan berbagai infeksi, termasuk
bakterimia, peritonitis dialisis peritoneal, dan infeksi
yang terkait dengan ventricular shunts dan kateter vena
sentral. Mereka juga telah diisolasi dari darah dan
spesimen bedah pada beberapa pasien dengan kondisi
koroner dan infeksi. Micrococcus luteus telah
dilaporkan sebagai agen penyebab dalam kasus abses
Micrococcus luteus merupakan bakteri yang sering ditemukan
menginfeksi kulit ikan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri gram
positif berbentuk bulat ini biasa disebut micrococcosis. Ciri yang
paling umum dari infeksi bakteri ini adalah timbulnya luka pada kulit
dan organ internal seperti otot, liver dan limpa dengan diikuti
penurunan nafsu makan.
Pada ikan yang telah terinfeksi juga diketahui
penurunan jumlah leukosit yang disebut juga dengan
leukositosis. Sementara menurut Studnica and Siwikc,
infeksi Micrococcus luteus disamping menyebabkan
penurunan jumlah leukosit ternyata juga menyebabkan
penurunan jumlah sel darah yang lainnya seperti
eritrosit, trombosit, hematocrit dan hemoglobin.
Bakteri Micrococcus luteus merupakan bakteri patogen
yang dapat menyebabkan infeksi peradangan pada
jenis ikan rainbow trout. Micrococcus luteus disamping
dapat menyebabkan penurunan jumlah leukosit
Bakteri Micrococcus luteus menginfeksi manusia yaitu
dengan cara menempel papa kulit atau ketika manusia
memakan ikan yang mengandung bakteri tersebut.
Selain kerugian atau dampak buruk yang disebabkan oleh
Micrococcus luteus, terdapat juga keuntungannya, yaitu dalam
pembuatan tempe. Tempe mengandung antioksidan dan
antioksidan ini disintesis pada saat terjadinya proses
fermentasi kedelai menjadi tempe oleh bakteri Micrococcus
luteus dan Coreyne bacterium .
Rahayu Kusdarwati, dkk., (2010) dalam penelitiannya
juga melaporkan bahwa Ekstrak buah adas
(Foeniculum vulgare) mempunyai kemampuan
menghambat bakteri Micrococcus luteus secara in
vitro pada konsentrasi minimum 1,56% atau 0,018
g/mL. Sedangkan pada konsentrasi minimum ekstrak
buah adas (Foeniculum vulgare) yang dapat
membunuh bakteri Micrococcus luteus adalah 3,13%
atau 0,036 g/mL.
THANK YOU!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai