Anda di halaman 1dari 17

Pelatihan/Pembekalan Auditor Energi

Bangunan Gedung

Latar Belakang dan


Kebijakan Konservasi Energi

Jakarta, 27-31 Mei 2013

1
DAYA SAING NASIONAL

MENINGKATKAN

PENGHEMATAN ENERGI
MENGURANGI

GAP PERMINTAAN ENERGI


SUBSIDI ENERGI EMISI
DAN PASOKAN ENERGI

Pada tahun 2012, alokasi Mengurangi pemadaman Mengurangi emisi CO2


subsidi energi diperkirakan bergilir, mengurangi dari penggunaan energi
membengkak menjadi Rp. kekurangan BBM fosil yang menyebabkan
312,09 triliun, dan tahun perubahan iklim
2013 dialokasikan Rp 272,4
trilliun

2
Kebutuhan Energi Akan Terus Meningkat Cepat

Pertumbuhan Ekonomi
GDP( RP. Trliun) 3,943
4000 6.1
3000 2,177 %
2000 Pertumbuhan Kebutuhan Energi
1000

0
Kebutuhan Energi (Juta SBM)
2009 2011 2013 2015 2017 2019 1,500.0
1,316

7.1
1,000.0
%
712
Pertumbuhan Penduduk
500.0
Penduduk (Juta)
256
260
1.1
0.0
240 231 % 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

220

200
2009 2011 2013 2015 2017 2019
CADANGAN ENERGI SANGAT
TERBATAS !!!!!!
1. Cadangan minyak terbatas dan sasaran produksi minyak tidak tercapai.
2. Indonesia merupakan negara net importir minyak: Produksi minyak sekitar 900.000 barel
per hari sedangkan konsumsi 1,3 juta s.d 1,4 juta barel per hari
3. Dengan demikian kekurangannya di impor dari negara lain.

JENIS RASIO
CADANGAN PRODUKSI CADANGAN/PRODUKSI
ENERGI (Tanpa Eksplorasi Baru)
(Proven + Possible) (per TAHUN)
FOSIL TAHUN
MINYAK 7,99 milyar bbl 346 juta bbl 23
GAS 159.64 TSCF 2,95 TSCF 55
BATUBARA 20.98 milyar ton 254 juta ton 83
HARGA BBM DI BEBERAPA NEGARA

Harga Eceran Bensin


Negara Keterangan
per liter (Rp/liter)
• Secara umum, harga BBM di
Indonesia adalah yang Indonesia (RON 88) 4.500 Disubsidi
terendah di antara beberapa Indonesia (RON 92) 10.200 Tidak Disubsidi
Thailand (RON 91) 12.453 Tidak Disubsidi
negara ASEAN. Filipina (RON 92) 12.147 Tidak Disubsidi
• Bahkan negara-negara seperti Singapura (RON 92) 15.695 Tidak Disubsidi
Vietnam (RON 92) 14.553 Tidak Disubsidi
Kamboja dan Laos yang Laos (RON 87) 13.396 Tidak Disubsidi
pendapatan per kapitanya Kamboja (RON 92) 13.298 Tidak Disubsidi
dibawah Indonesia tidak Arab Saudi 1.404 Disubsidi
memberikan subsidi untuk Kuwait 2.135 Disubsidi
BBM kepada rakyatnya. UEA 4.275 Disubsidi

• Adapun negara yang harga BBM-nya dibawah harga BBM di Indonesia, seperti Arab Saudi,
Kuwait, dll, adalah negara yang masih sangat kaya akan minyak dan relatif tidak tergantung
dengan negara lain.
SUBSIDI ENERGI
1. Realisasi subsidi energi untuk tahun
2012 mencapai Rp. 312,09 triliun atau
138% dari rencana pada APBN-P
sebesar Rp. 225,3 triliun:

2.Porsi subsidi energi dalam APBN


tersebut mencapai 18% dari total belanja
negara tahun 2012.
3.Untuk tahun 2013 subsidi energi
dialokasikan sebesar Rp. 272,4 triliun,
dengan catatan dilakukannya
penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (TTL)
sebesar 15% secara bertahap kecuali
untuk golongan pelanggan 450 VA dan *) Realisasi **) APBN
900 VA.
4.Subsidi energi dinikmati oleh kalangan
menengah keatas.

6
Pengalihan Subsidi Energi

Total Subsidi = Rp. 272,44 triliun


(BBM = Rp. 193,81 triliun dan
Listrik = Rp. 78,63 triliun)

Penghematan 20% = Rp. 54 triliun

= =
Pembangunan Beasiswa 108 juta Bantuan kepada
10,8 ribu sekolah siswa Puskesmas 108 ribu
(@ Rp. 5 Milyar) (@ Rp. 500 ribu) (@ Rp.500juta/tahun)
Penggunaan Energi Masih Boros !!!!!!!!!
Contoh Perbandingan Intensitas Energi Contoh Perbandingan Intensitas Energi Untuk
Untuk Sektor Gedung di Indonesia - Sektor Industri di Indonesia dan Beberapa
Jepang Negara
JENIS NEGARA INTENSITAS UNIT
INDUSTRI ENERGI
Besi dan Indonesia 650 kWh/Ton
baja India 600 kWh/Ton
Jepang 350 kWh/Ton
Semen Indonesia 800 Kcal/kg
Jepang 773 clinker
Kcal/kg
clinker
Keramik Indonesia 16,6 GJ/Ton
Vietnam 12,9 GJ/Ton

Gelas Indonesia 12 MJ/ton


Korea 10 MJ/ton

Tekstil Indonesia Spinning : 9,59 GJ/Ton


Weaving : 33 GJ/Ton
Potensi penghematan sebesar 20% to 35%. India Spinning : 3,2 GJ/Ton
Keterangan Weaving : 31 GJ/Ton
Sumber : Studi Indonesia-DJLPE dengan Jepang-JICA, 2008
BENCANA AKIBAT
PERUBAHAN IKLIM

Banjir

Kebakaran hutan
Angin kencang

Robs dan storm surge Kekurangan air/ kekeringan


POTENSI PENGHEMATAN ENERGI

Potensi
Sektor Konservasi
Energi (%)
Industri 18
Transportasi 35
Rumah Tangga 30
Komersial 25
Sumber : RIKEN
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI
KEBIJAKAN/REGULASI URAIAN
1. UU No, 30/2007 tentang Energi  Konservasi energi nasional menjadi tanggung jawab pemerintah,
pemerintah daerah, pengusaha, dan masyarakat.
 Konservasi energi nasional sebagaimana mencakupi seluruh
tahap pengelolaan
 Pengguna dan produsen peralatan hemat energi yang
melaksanakan konservasi energi diberi kemudahan/insentif oleh
pemerintah
 Pengguna sumber energi dan pengguna energi yang tidak
melaksanakan konservasi energi diberi disinsentif oleh
pemerintah
 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan konservasi energi
distur dengan peraturan pemerintah dan/atau pemerintah daerah
2. PP No 70/2009 tentang Konservasi • Tanggung jawab pemerintah, pemerintah daerah, pengusaha dan
Energi masyarakat
• Pelaksanaan Konservasi Energi: Mewajibkan pengguna energi >
6,000 TOE per tahun untuk menerapkan manajemen energi
• Standar dan label: dilakukan oleh produsen dan importir peralatan
pemanfaat energi
• Kemudahan, Insentif dan Disinsentif
• Pembinaan dan Pengawasan
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI
KEBIJAKAN/REGULASI URAIAN
3. Perpres No. 61/2011 tentang RAN GRK merupakan pedoman bagi:
Penurunan Gas Rumah Kaca • Kementerian/lembaga untuk melakukan perencanaan,
pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi rencana aksi
penurunan emisi GRK
• Pemerintah Daerah dalam penyusunan RAD-GRK

4. Inpres No.13/2011 tentang  MENGINSTRUKSIKAN kepada pimpinan lembaga pemerintahan


Penghematan Energi dan Air baik di pusat dan daerah untuk melakukan langkah-langkah dan
inovasi penghematan energi dan air

 Membentuk GUGUS TUGAS di lingkungan masing-masing untuk


mengawasi pelaksanaan penghematan energi dan air.

 Membentuk TIM NASIONAL PENGHEMATAN ENERGI DAN AIR

 Menyampaikan LAPORAN setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada


Presiden dengan tembusan kepada UKP-PPP
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI

KEBIJAKAN/REGULASI URAIAN
5. Permen ESDM No. 1/2013 tentang • Pentahapan pembatasan penggunaan Bensin RON 88 untuk
Pelaksanaan Pengendalian Kendaraan Dinas instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Penggunaan BBM BUMN, BUMD : Dilaksanakan mulai 1 Juni 2012, di Jabodetabek;
mulai 1 Agustus 2012 untuk wilayah Jawa Bali lainnya.
• Mobil Barang untuk kegiatan perkebunan dan pertambangan
dilarang menggunakan Minyak Solar subsidi terhitung mulai 1
September 2012. Perusahaan perkebunan dan pertambangan
wajib menyediakan tanki timbun BBM.
• Pembatasan pada wilayah provinsi (pasal 4 ayat a.2)
“Lampung, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka
Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau,
Sumatera Utara, Aceh terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013
dilarang menggunakan jenis BBM Tertentu berupa Bensin
(Gasoline) RON 88”

6. Permen ESDM No. 13/2012 tentang • Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik wajib dilakukan pada
Penghematan Pemakaian Tenaga Bangunan Gedung Negara Bangunan Gedung BUMN, BUMD;
Listrik Rumah Tinggal Pejabat; Penerangan jalan umum, lampu hias,
dan papan reklame
• Bangunan Gedung Negara dan Bangunan Gedung BUMN,
BUMD melalui sistem tata udara, tata cahaya, dan peralatan
pendukung
• Rumah Tinggal Pejabat melalui pengaturan penggunaan AC,
penggunaan lampu hemat energi, pengaturan penggunaan
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI

KEBIJAKAN/REGULASI URAIAN
7. Permen ESDM No. 14/2012 tentang  Diberlakukan wajib bagi Pengguna Sumber Energi dan Pengguna
Manajemen Energi Energi yang menggunakan Sumber Energi dan / atau Energi lebih
besar atau sama dengan 6.000 (enam ribu) setara ton minyak untuk
melaksanakan managemen energi dan atau melaksanakan
penghematan energi. Sedangkan yang <6000TOE agar melaksanakan
manajemen energi atau penghematan energi

 Manajemen energi yang dimaksud meliputi: menunjuk manajer energi


menyusun program konservasi energi, malaksanakan audit energ
secara berkala, melaksanakan rekomendasi hasil audit energi
melaporkan pelaksanaan manajemen energi setiap tahun kepada
Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota sesuai dengan
kewenangannya.

 Auditor energi yang dimaksud di atas wajib memiliki sertifika


kompetensi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang
undangan.
8. Permen ESDM No. 6/2011 tentang • Memberlakukan Label Tanda Hemat Energi sebagaimana
Pembubuhan Label Tanda Hemat dimaksud pada Standar Nasional Indonesia Nomor 04-6958-2003
Energi untuk Lampu Swabalast tentang Pemanfaat Tenaga Listrik Untuk Keperluan Rumah
Tangga dan Sejenisnya - Label Tanda Hemat Energi sebagai
Label Wajib pada lampu swabalast.
• Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi berlaku untuk lampu
swabalast produksi dalam negeri dan luar negeri.
KEBIJAKAN DAN REGULASI KONSERVASI ENERGI

KEBIJAKAN/REGULASI URAIAN
9. Kepmen Tenaga Kerja dan • Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Manager Energi
Transmigrasi tentang Penetapan industri dan bangunan gedung berlaku secara nasional dan
RSKKNI Manager Energi Industri dan menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi,
Bangunan Gedung menjadi SKKNI uji kompetensi dan sertifikasi profesi.
• Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Manager Energi
industri dan bangunan gedung pemberlakuannya ditetapkan oleh
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

10. Kepmen Tenaga Kerja dan • Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Auditor Energi
Transmigrasi No. 614/2012 tentang industri dan bangunan gedung berlaku secara nasional dan
Penetapan RSKKNI Auditor Energi menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi,
Industri dan Bangunan Gedung uji kompetensi dan sertifikasi profesi.
menjadi SKKNI • Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Auditor Energi
pemberlakuannya ditetapkan oleh Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral.
• Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Auditor Energi
ditinjau setiap 5 (lima) tahun atau sesuai dengan kebutuhan.
SKKNI AUDITOR ENERGI UNTUK BANGUNAN GEDUNG
Pelatihan/Pembekalan

• Memberikan pembekalan kepada calon manager


energi dan calon auditor energi yang akan mengikuti
uji kompetensi manager energi dan auditor energi
• Materi pembekalan meliputi elemen kompetensi tiap
unit kompetensi
• Metode pelatihan meliputi :
- penjelasan
- diskusi
- simulasi/praktek

17

Anda mungkin juga menyukai