Anda di halaman 1dari 21

CARING DALAM PRAKTIK

KEPERAWATAN
TANYA KENAPA ????

PASIEN MARAH

TIDAK PUAS

Persoalan Etik
dan Hukum
PINDAH RS
dll

2
JAWAB
• 1.
• 2.
• 3.
• 4.

3
Definisi Caring
• Caring merupakan inti dari praktik keperawatan yang
baik, karena caring bersifat khusus dan bergantung
pada hubungan perawat -klien (Potter & Perry,
2004)

• Caring memfasilitasi kemampuan perawat untuk


mengenali klien, mengetahui masalah klien,
mencari dan melaksanakan solusinya. Perilaku
seorang perawat yang caring terhadap klien, dapat
memperkuat mekanisme coping klien sehingga
memaksimalkan proses penyembuhan klien (Sitorus,
2006).

4
Watson 1979 dalam Tomey & Alligood, 2006
menyatakan bahwa :

• Caring merupakan perwujudan dari semua faktor


yang digunakan perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatan pada klien.

• Caring adalah sentral untuk praktek keperawatan


karena caring merupakan suatu cara pendekatan
yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih
meningkatkan kepeduliannya kepada klien.

5
• Caring merupakan upaya untuk melindungi,
meningkatkan, dan menjaga atau mengabdikan rasa
kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari
arti dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya
serta membantu orang lain untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengendalian diri.

6
Tiga Elemen Teori Caring (Watson)

• 1. Carative Factor
adalah menghargai dimensi manusia dalam
perawatan dan pengalaman-pengalaman
subjektif dari orang yg kita rawat.
• 2. Transpersonal Caring Relationship
Merupakan hubungan khusus manusia yg
tergantung pada moral perawat yg
berkomitmen, melindungi, dan meninngkatkan
martabat manusia seperti dirinya atau lebih
tinggi dari dirinya.

7
• 3. Caring Occation /Caring Moment
Merupakan kesempatan yang berhubungan
dengan tempat dan waktu, pada saat perawat
memberikan perawatan human to human.

8
Struktur ilmu caring dibangun
dari sepuluh faktor karatif yang
dikenal dengan Watson’s
Ten Carative Factors

9
Watson’s Ten Carative Factors
1. Humanistic-Altruistic system value
2. Faith and Hope
3. Sensitivity to self and others
4. Helping trusting, human care relationship
5. Expression negative and positif feeling
6. Creative problem solving caring process
7. Transpersonal teaching learning
8. Creating a healing environment
9. Human need assistance
10. Existential-phenomenological-Spiritual

10
1. Membentuk sistem nilai humanistik –
altruistik

• Nilai humanistik – altruistik merupakan nilai yang


mendasari caring.

• Pemberian asuhan keperawatan berdasarkan


pada nilai-nilai kemanusiaan (humanistik) dan
perilaku mementingkan kepentingan orang lain
diatas kepentingan pribadi (altruistik) (Tomey &
Alligood 2006).

11
2. Menanamkan kepercayaan /
keyakinan dan harapan (Faith – hope)
• Perilaku perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
yang mencerminkan faktor kepercayaan dan harapan adalah
memberikan informasi pada klien tentang tindakan
keperawatan dan pengobatan yang akan diberikan, bersikap
kompeten dalam melakukan prosedur/ tindakan,
mengobservasi efek medikasi/ obat pada klien, memotivasi
klien untuk menghadapi penyakitnya secara realistik.
• Membantu klien untuk memenuhi keinginannya terhadap
alternatif tindakan keperawatan dan pengobatan untuk
memperoleh kesehatan klien selama tidak bertentangan
dengan penyakit dan kesembuhan klien.
(Potter & Perry, 2009; Nurachmah, 2001).

12
3. Mengembangkan sensitifitas / peka
pada diri sendiri dan orang lain
• Seorang perawat dituntut untuk mampu
meningkatkan sensitivitas terhadap diri pribadi
dan orang lain serta bersikap lebih otentik (Tomey
& Alligood, 2006).

13
4. Membina hubungan saling percaya
dan saling membantu
• Hubungan saling percaya antara perawat dan
klien akan meningkatkan penerimaan terhadap
perasaan positif dan negatif antara perawat – klien
(Tomey & Alligood, 2006)

14
5. Meningkatkan dan menerima ekspresi
perasaan positif dan negatif
• Perawat juga harus mempersiapkan diri dalam
menghadapi ekspresi perasaan positif dan negatif
klien dengan cara memahami ekspansi klien
secara emosional maupun intelektual dalam
situasi yang berbeda (Tomey & Alligood, 2006)

15
6. Menggunakan metode pemecahan masalah
yang sistematis dalam
pengambilan keputusan

• Perawat menggunakan proses keperawatan yang


sistematis dan terorganisasi sesuai dengan ilmu
dan kiat keperawatan untuk menyelesaikan
masalah klien (Watson, 1979 dalam Tomey &
Alligood, 2006).

• Watson percaya bahwa tanpa pemecahan


masalah yang sistematis, praktik keperawatan
yang efektif adalah hal yang kebetulan dan
berbahaya.

16
7. Pembelajaran secara transpersonal /
interpersonal
• Perawat memfasilitasi proses ini dengan teknik
belajar mengajar yang bertujuan untuk
memandirikan klien dalam memenuhi kebutuhan
dirinya dan memberikan kesempatan pada klien
untuk perkembangan pribadinya (Tomey &
Alligood, 2006)

17
8. Menyediakan lingkungan yang mendukung,
melindungi dan/ atau memperbaiki mental,
sosiokultural, dan spiritual

• Perawat dapat memberikan dukungan situasional,


membantu individu mengembangkan persepsi
yang lebih akurat, serta memberi informasi
sehingga klien dapat mengatasi masalahnya
(Tomey & Alligood, 2006)

18
9. Membantu dalam kebutuhan dasar
manusia
• Perawat membantu klien dengan senang
hati ketika klien kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan dasarnya (Tomey & Alligood,
2006)

19
10. Mengembangkan faktor kekuatan
ekseitensi-fenomena-spiritual
• Perawat membantu klien untuk mengerti
kehidupan dan kematian, sehingga dapat
membantu klien dalam menentukan koping yang
baik dalam menghadapi berbagai situasi yang
berhubungan dengan penyakitnya (Tomey &
Alligood, 2006)

20
21

Anda mungkin juga menyukai