Anda di halaman 1dari 35

GENDER

DAN
KESEHATAN REPRODUKSI
RETNO SAWIJHI LESTARI S.ST
KONSEP GENDER

 •Memahami bagaimana pembangunan dan jenis


pekerjaan berdampak terhadap laki-laki dan pe-
rempuan.

 •Kata “GENDER” (Ann Oakley dll th 70an) dipakai


untuk menjelaskan karakteristik laki-laki dan
perempuan yang dibentuk secara sosial,
berbedadengan kata “seks”, karakteristiknya
dibentukoleh faktor biologis.

 •GENDER adalah suatu konsep yg dinamis:Peran


Gender dari laki-laki atau perempuan sangat
beragam menurut budaya dan kelompok sosial
Lanjutan….
 GENDER menolong kita untuk memahami
adanya perbedaan dan ketimpangan antara
laki-laki dan perempuan dalam beberapa
aspek.
 Perbedaan itu dipengaruhi oleh peran gender,
suku bangsa, adat, kelompok etnis dan umur.
 Perbedaan atau ketimpangan tersebut
berkaitan dengan pekerjaan‟pemanfaatan
sumberdaya alam‟, „hak asasi manusia‟ dan
„budaya dan agama‟.
 Gender : identitas kehidupan,sikap,perilaku,
dan kepercayaan manusia.
GENDER DAN PEMBANGUNAN

 WID (women in development) : didasarkan


kepada penyediaan sumberdaya yang lebih
besar untuk perempuan dalam upaya
meningkatkan efisiensiPeranannya dalam
pembangunan.

 GAD (gender and development) : intervensi


didasarkan kepada analisa terhadap peran dan
kebutuhan laki-laki dan perempuan dalam
rangka memberdayakan perempuan/laki-laki
untuk Meningkatkan peran dan posisinya
sehingga dapat merobah dan menguntungkan
secara sosial.
 GAD: terfokus kepada pemberdayaan
 KESADARAN GENDER: cara melihat, cara
berfikir dan cara menelaah kehidupan sosial
masyarakat sehingga dapat mengerti
tentang perbedaan kebutuhan perempuan
dan laki-laki.
KONSEP KEADILAN GENDER

 Perlakuan adil yang diberikan baik kepada laki-


laki maupun kepada perempuan dalam proses
memenuhi kebutuhan, hak dan kewajibannya.

 Ketidakadilan terjadi karena:


1. Hubungan Gender yang timpang
2. Diskriminasi Gender yg dikonstruksikan oleh
budaya (termasuk peraturan, adat istiadat, media,
program pembangunan)

BILA PROSES KETIDAKADILAN TERUS


BERLANJUT, KESETARAAN GENDER TDK
TERCIPTA
KONSEP KESETARAAN GENDER

 1. Menerima dan menilai secara setara:


a. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan.
b. Perbedaan peran, tanggungjawab dan posisi laki-
laki dan perempuan dalam masyarakat.
c. Memahami perbedaan kondisi kehidupan laki-laki
dan perempuan yang disebabkan karena kodrat
masing-masing.
d. Menerima perbedaan laki-laki dan perempuan
sebagai hikmah.

 2. Kesetaraan tdk sinonim dg persamaan

 3. Kesetaraan berarti sederajat dlm keberadaan


keberdayaan dan keikutsertaan disemua bidang
PERAN GENDER BERDASARKAN ICPD
CAIRO
 •MENINGKATKAN KESADARAN LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN DALAM KESEHATAN REPRODUKSI DAN
KB

 •MENUMBUHKAN PANDANGAN POSITIF TERHADAP


PERAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

 •MENINGKATKAN KEMITRAAN DALAM MEMBUAT


KEPUTUSAN BERSAMA (HARMONIOUS PARTNERSHIP)

 •MENYEDIAKAN ALTERNATIF PELAYANAN BERBASIS


KEPENTINGAN JENDER
DEFINISI KESEHATAN REPRODUKSI

 Kesehatan reproduksi adalah sehat


secara fisik,mental dan sosial secara
utuh pada semua hal yang erhubungan
dengan sistem dan fungsi serta
proses reproduksi dan bukan hanya
kondisi yang bebas dari penyakit
atau kecacatan
CONT……

 bahwa setiap orang mampu memiliki


kehidupan seksual yang memuaskan
dan aman bagi dirinya, dan mampu
memenuhi serta mengurangi
keinginannya tanpa adahambatan
apapun, kapan dan berapa keturunan
yg diinginkan
DEFINISI HAK-HAK REPRODUKSI
 Hak-hak reproduksi merupakan hak pria dan wanita
untuk memperoleh informasi dan mempunyai akses
terhadap berbagai metode keluarga berencana yang
mereka pilih, aman, efektif, terjangkau serta metode-
metode pengendalian kelahiran lainnya yang mereka
pilih dan tidak bertentangan dengan hukum serta
perundang-undangan yang berlaku. Hak-hak ini
mencakup hak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan yang memadai sehingga para wanita
mengalami kehamilan dan proses melahirkan anak
secara aman, serta memberikan kesempatan bagi
para pasangan untuk memiliki pasangan yang sehat.
HAK-HAK AZASI MANUSIA DAN HAK-
HAK REPRODUKSI
 •UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS
1948 yang menjelaskan tentang standar hidup layak
yg harus dicapai i setiap orang (hak yang berkaitan
dengan aspek kehidupan masyarak dan politik, aspek
ekonomi, sosial dan budaya termasuk kesehatan dan
pendidikandan hak-hak solidaritas) dan pemerintah
bertanggung jawab untuk memenuhinya.

 •HAK-HAK REPRODUKSI yg menjelaskan


kebebasan dan tanggung jawab menentukan jumlah,
jarak waktu memiliki anak, mendapatkan pelayanan
kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi yang
berkualitas, mendapatkan informasi yang jelas dan
bebas membuat keputusan tanpa ada paksaan,
diskriminasi dan kekerasan.
HAK-HAK REPRODUKSI MELIPUTI…
UNFPA,WHO dan International Planned Parenthood federation
(IPPR) : Perlindungan Hak – Hak Reproduksi & Seksual menjadi
Fokus Utama.

 •Hak mendapat informasi dan pendidikan kesehatan reproduksi


 •Hak mendapat pelayanan dan perlindungan kesehatan reproduksi
 •Hak kebebasan berfikir tentang pelayanan kesehatan reproduksi
 •Hak untuk dilindungi dari kematian karena kehamilan
 •Hak untuk menentukan jumlah dan jarak kelahiran anak
 •Hak atas kebebasan dan keamanan berkaitan dengan kehidupan
reproduksinya
Lanjutan….
 •Hak untuk bebas dari penganiayaan dan perlakuan
buruk termasuk perlindungan dari perkosaan,
kekerasan, penyiksaan, dan pelecehan seksual
 •Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan
reproduksi
 •Hak atas kerahasiaan pribadi berkaitan dengan
pilihan atas pelayanan dan kehidupan reproduksinya
 •Hak untuk membangun dan merencanakan keluarga
 •Hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi
dalam kehidupan berkeluarga dan kehidupan
reproduksi
Menurut Anda Apa Yang Mereka Lakukan
??
1. Hak mendapat informasi dan
pendidikan kesehatan reproduksi.
 Setiap remaja berhak mendapatkan informasi
dan pendidikan yang jelas dan benar tentang
berbagai aspek terkait dengan masalah
kesehatan reproduksi.

Contohnya:
 Seorang remaja harus mendapatkan informasi

dan pendidikan kesehatan reproduksi.


Menurut Anda Apa Maksud Dari
Gambar Ini ??
2. Hak mendapat pelayanan dan
perlindungan kesehatan reproduksi

 Setiap remaja memiliki hak untuk mendapatkan


pelayanan dan perlindungan kehidupan reproduksinya
termasuk perlindungan dari resiko kematian akibat
proses reproduksi.

 Contoh: seorang remaja yang mengalami kehamilan


yang tidak diinginkan harus tetap mendapatkan
pelayanan kesehatan yang baik agar proses kehamilan
dan kelahirannya dapat berjalan dengan baik.
3. Hak kebebasan berfikir tentang
pelayanan kesehatan reproduksi.
 Setiap remaja berhak untuk berpikir atau mengungkapkan
pikirannya tentang kehidupan yang diyakininya. Perbedaan
yang ada harus diakui dan tidak boleh menyebabkan terjadinya
kerugian atas diri yang bersangkutan. Orang lain dapat saja
berupaya merubah pikiran atau keyakinan tersebut namun tidak
dengan pemaksaan akan tetapi dengan melakukan upaya
advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).

 Contoh: seseorang dapat saja mempunyai pikiran bahwa


banyak anak menguntungkan bagi dirinya dan keluarganya.
Bila ini terjadi maka orang tersebut tidak boleh serta merta
dikucilkan atau dijauhi dalam pergaulan. Upaya merubah
pikiran atau keyakinan tersebut boleh dilakukan sepanjang
dilakukan sendiri oleh yang bersangkutan setelah
mempertimbangkan berbagai hal sebagai dampak dari
advokasi dan KIE yang dilakukan petugas.
Pribahasa Yang Turun Temurun Dari
Kakek Nenek Dahulu !!!
4. Hak untuk dilindungi dari
kematian karena kehamilan.
 Setiap perempuan yang hamil dan akan melahirkan
berhak untuk mendapatkan perlindungan dalam arti
mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik
sehingga terhindar dari kemungkinan kematian dalam
proses kehamilan dan melahirkan tersebut.

 Contoh: Pada saat melahirkan seorang perempuan


mempunyai hak untuk mengambil keputusan bagi
dirinya secara cepat terutama jika proses kelahiran
tersebut berisiko untuk terjadinya komplikasi atau
bahkan kematian. Keluarga tidak boleh menghalangi
dengan berbagai alasan.
NORMAL
ATAU
CAESAR
5. Hak untuk menentukan jumlah
dan jarak kelahiran anak
 Setiap orang berhak untuk menentukan jumlah anak
yang dimilikinya serta jarak kelahiran yang diinginkan.

 Contoh: Dalam konteks program KB, pemerintah,


masyarakat, dan lingkungan tidak boleh melakukan
pemaksaan jika seseorang ingin memiliki anak dalam
jumlah besar. Yang harus dilakukan adalah
memberikan pemahaman sejelas-jelasnya dan
sebenar-benarnya mengenai dampak negative dari
memiliki anak jumlah besar dan dampak positif dari
memiliki jumlah anak sedikit. Jikapun klien
berkeputusan untuk memiliki anak sedikit, hal tersebut
harus merupakan keputusan klien itu sendiri.
6.Hak atas kebebasan dan keamanan yang
berkaitan dengan kehidupan reproduksinya.

 Hak ini terkait dengan adanya kebebasan berpikir


dan menentukan sendiri kehidupan reproduksi
yang dimiliki oleh seseorang.

 Contoh: Dalam konteks adanya hak tersebut,


maka seseorang harus dijamin keamanannya agar
tidak terjadi” pemaksaaan” atau “pengucilan” atau
munculnya ketakutan dalam diri individu karena
tidak memiliki hak kebebasan tersebut.
7.Hak untuk bebas dari penganiyaan dan perlakuan
buruk termasuk perlindungan dari perkosaan,
kekerasan, penyiksaan dan pelecehan seksual.

 Remaja laki-laki maupun perempuan berhak


mendapatkan perlindungan dari kemungkinan
berbagai perlakuan buruk di atas karena akan sangat
berpengaruh pada kehidupan reproduksi.

 Contoh: Perkosaan terhadap remaja putri misalnya


dapat berdampak pada munculnya kehamilan yang
tidak diinginkan oleh yang bersangkutan maupun
oleh keluarga dan lingkungannya. Penganiayaan atau
tindakan kekekerasan lainnya dapat berdampak pada
trauma fisik maupun psikis yang kemudian dapat saja
berpengaruh pada kehidupan reproduksinya.
DEPRESI
8. Hak mendapatkan manfaat kemajuan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksinya.

 Setiap remaja berhak mendapatkan manfaat dari


kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait
dengan kesehatan reproduksi, serta mendapatkan
informasi yang sejelas-jelasnya dan sebenar-benarnya
dan kemudahan akses untuk mendapatkan pelayanan
informasi tentang Kesehatan Reproduksi Remaja.

 Contoh: Jika petugas mengetahui tentang Kesehatan


Reproduksi Remaja, maka petugas berkewajiban
untuk memberi informasi kepada remaja, karena
mungkin pengetahuan tersebut adalah hal yang paling
baru untuk remaja.
9. HAK UNTUK MEMBANGUN DAN
MERENCANAKAN KELUARGA
 Setiap individu dijamin haknya: kapan, dimana, dengaan
siapa, serta bagaimana ia akan membangun
keluarganya.Tentu saja kesemuanya ini tidak terlepas dari
norma agama,sosial dan budaya yang berlaku (ingat
tentang adanya kewajiban yang menyertai adanya hak
reproduksi).

 Contoh: Seseorang akan menikah dalam usia yang masih


muda, maka petugas tidak bisa memaksa orang tersebut
untuk membatalkan pernikahannya. Yang bisa
diupayakan adalah memberitahu orang tersebut tentang
peraturan yang berlaku di Indonesia tentang batas usia
terendah untuk menikah dan yang penting adalah
memberitahu tentang dampak negatif dari menikah dan
hamil pada usia muda.
10. Hak untuk bebas dari segala bentuk
diskriminasi dalam segala kehidupan
berkeluarga dan kehidupan reproduksi.

 Setiap orang tidak boleh mendapatkan perlakuan


diskriminatif berkaitan dengan kesehatan reproduksi karena
ras, jenis kelamin, kondisi sosial ekonomi,
keyakinan/agamanya dan kebangsaannya.

 Contoh: Orang tidak mampu harus mendapatkan pelayanan


kesehatan reproduksi yang berkualitas (bukan sekedar atau
asal-asalan) yang tentu saja sesuai dengan kondisi yang
melingkupinya. Demikian pula seseorang tidak boleh
mendapatkan perlakuan yang berbeda dalam hal
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi hanya
karena yang bersangkutan memiliki keyakinan berbeda
dalam kehidupan reproduksi.
Cont……..

 Misalnya seseorang tidak mendapatkan


pelayanan pemeriksaan kehamilan secara
benar, hanya karena yang bersangkutan
tidak ber-KB atau pernah menyampaikan
suatu aspirasi yang berbeda dengan
masyarakat sekitar. Pelayanan juga tidak
boleh membedakan apakah seseorang
tersebut perempuan atau laki-laki. Hal ini
disebut dengan diskriminasi gender.
11. Hak atas kebebasan berkumpul dan
berpartisipasi dalam politik yang berkaitan
dengan kesehatan reproduksi.
 Setiap orang berhak untuk menyampaikan pendapat
atau aspirasinya baik melalui pernyataan pribadi atau
pernyataan melalui suatu kelompok atau partai politik
yang berkaitan dengan kehidupan reproduksi.

 Contoh: Seseorang berhak menyuarakan


penentangan atau persetujuan terhadap aborsi baik
sebagai individu maupun bersama dengan kelompok.
Yang perlu diingatkan adalah dalam menyampaikan
pendapat atau aspirasi tersebut harus memperhatikan
azas demokrasi dan dalam arti tidak boleh
memaksakan kehendak dan menghargai pendapat
orang lain serta taat kepada hokum dan peraturan
peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai