Minggu #11 - Gelombang EM
Minggu #11 - Gelombang EM
11|
Ch.
Gelombang
Elektromagnetik April, 2015 1
Potential
THIS WEEK
Lenz’s Law
2
http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/emcon.html#emcon
Your Meals this week … Menu
A. 4 Persamaan Maxwell
B. Persamaan Differensial Gel. EM
C. Energi Gel. EM
D. Vektor Poynting dan Polarisasi
3
Maxwell’s Equations
Persamaan Maxwell medeskripsikan hubungan antara medan
listrik dan medan magnet dengan sumber-sumbernya, yaitu:
muatan listrik, arus dan perubahan medan.
4
Hukum Gauss
# Hukum Gauss pada fenomena kelistrikan
Muatan di dalam
permukaan Gauss
𝑸𝒊𝒏
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝑨 =
𝜺𝟎
𝑸𝒊𝒏
Total fluks yang
menembus permukaan A
5
Hukum Gauss
# Hukum Gauss pada fenomena kemagnetan
𝑸𝒊𝒏
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝑨 =
𝜺𝟎
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝑨 = 𝟎
ර 𝑩 ∙ 𝒅𝒔 = 𝝁𝒐 𝑰𝒊𝒏
7
Ampere’s Law
Perhatikan gambar Arus yang melalui permukaan S1 adalah I
kapasitor berikut ini: namun arus yang menembus permukaan S2
adalah 0 padahal lintasan tertutup yang
dibentuk kedua permukaan tersebut adalah
?
sama yaitu kurva C.
Kenyataanya pada
kapasitor, arus tetap
mengalir. Ini berarti hukum
Ampere “bermasalah”
8
Ampere’s Law
Masalah ini diselesaikan
oleh kontribusi Maxwell Bagaimana Idenya?
Tinjau suatu kapasitor keping sejajar. Banyaknya
muatan pada masing-masing keping memiliki
Sehingga Hukum adalah:
Ampere dapat berlaku
lebih luas.
9
Ampere’s Law
Maxwell menyebutnya
sebagai arus perpindahan
(displacement current)
10
Ampere’s Law
ර 𝑩 ∙ 𝒅𝒔 = 𝝁𝒐 𝑰𝒊𝒏 ර 𝑩 ∙ 𝒅𝒔 = 𝝁𝒐 𝑰𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒊𝒏
Hukum Ampere
Koreksi Maxwell = 𝝁𝒐 𝑰 + 𝑰𝒅 𝒊𝒏
𝒅𝚽 Hukum Ampere
ර 𝑩 ∙ 𝒅𝒔 = 𝝁𝒐 𝑰 + 𝜺𝟎 lebih umum
𝒅𝒕
Ingat:
Maxwell menyebutnya
sebagai arus perpindahan
(displacement current)
12
Faraday’s Law
𝒅𝚽
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝒔 = −𝑵
𝒅𝒕
Hukum induksi Faraday menunjukkan
bahwa perubahan medan magnet
menimbulkan efek kelistrikan
13
Maxwell’s Equations
Gauss untuk Kelistrikan
𝑸𝒊𝒏
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝑨 =
𝜺𝟎
Gauss untuk Kemagnetan
Maxwell’s ර 𝑬 ∙ 𝒅𝑨 = 𝟎
Equations Hukum Ampere
𝒅𝚽
ර 𝑩 ∙ 𝒅𝒔 = 𝝁𝒐 𝑰 + 𝜺𝟎
𝒅𝒕
Hukum Faraday
𝒅𝚽
ර 𝑬 ∙ 𝒅𝒔 = −𝑵
𝒅𝒕 14
Koreksi Maxwell
Koreksi Maxwell merupakan kontribusi penting yang mengaitkan perubahan fluks
listrik terhadap medan magnet, sebagaimana perubahan fluks magnet berkait
dengan medan listrik.
Perhatikan gambar
1. Jika arus I berubah maka medan
B juga berubah dan akibatnya
fluks pada permukaan A1 juga
berubah.
2. Menurut hukum Faraday, timbul
medan magnet induksi B’. GGL
induksi yang timbul ditandai
dengan vector medan listrik E’
yang juga berubah terhadap waktu
15
Analisis lebih lanjut
• Tinjau arus yang pada bidang xy yang
mengalir dalam arah x negatif (ke dalam
bidang gambar).
• Arus dalam arah ini akan menghasilkan
medan listrik dalam arah sumbu x (sama
dengan arah arus) sedangkan medan magnet
akan berorientasi dalam arah sumbu y.
16
Analisis Lebih Lanjut
Loop Ampere yang dibuat adalah loop C seperti pada
gambar. Bila digunakan hukum Ampere dengan koreksi
Maxwell maka:
Sedangkan
17
Diperoleh:
18
Dengan cara yang sama (kali ini
menggunakan hukum Faraday) dan
menggunakan loop C’ seperti pada gambar
dapat diperoleh
19
Sehingga
20
Persamaan Gelombang
Bila persamaan (*) dihitung turunan Bila keduanya digabungkan akan
terhadap waktunya maka diperoleh diperoleh
21
Persamaan Gelombang
Hubungan yang serupa juga diperoleh
untuk medan magnet B, yaitu
22
Gelombang EM
Medan listrik dan medan magnet mempunyai
fasa yang sama
25
Gelombang EM pada bahan Dielektrik
Untuk banyak bahan dielektrik, umumnya
Km 1, sehingga indeks bias
Konstanta dielektrik suatu bahan umumnya
bergantung pada frekuensi medan EM.
Konstanta dielektrik untuk medan EM yang
berubah-ubah umumnya lebih kecil dari
konstanta dielektrik untuk medan konstan.
Misalnya K untuk air adalah 80,4 (kondisi
medan konstan), namun hanya berkisar 1,8
untuk cahaya tampak
26
Energi Gelombang EM
Sebagaimana gelombang mekanik, gelombang EM dalam
perambatannya juga membawa energi.
Rapat energi total dalam medan elektromagnet adalah:
27
Energi Gelombang EM
Karena E =cB maka energi yang terkandung dalam gelombang EM
merupakan kontribusi yang seimbang dari medan listrik dan juga medan
magnet, sehingga dapat dinyatakan
28
Vektor Poynting
Laju aliran energi yang dibawa oleh
gelombang energi dinyatakan dalam
ungkapan vektor yang disebut vektor
Poynting (Poynting vector) S, yang
didefinisikan sebagai:
Besar dari vektor Poynting menyatakan laju aliran
energi yang melalui suatu permukaan yang tegak
lurus arah penjalaran gelombang EM
29
Energi dan momentum
Untuk gelombang yang berbentuk sinusoida, nilai rata- rata S untuk suatu siklus
sama dengan intensitas gelombang. Nilai rata-rata untuk suatu siklus dari fungsi
𝑐𝑜𝑠 2 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡) sama dengan 1/2, sehingga
30
Contoh 2
31
Energi dan momentum
Selain menghantarkan energi, gelombang EM juga menghantarkan momentum. Jika gelombang EM
tiba pada permukaan yang sempurna menyerap energi maka transfer momentumnya dinyatakan
dengan
32
Polarisasi Gelombang EM
33
Polarisasi Gelombang EM
Cahaya yang tak terpolarisasi dapat dibuat terpolarisasi
menggunakan lembar polarisator.
34
The End
35