Anda di halaman 1dari 11

ANGKA KEJADIAN BUTA WARNA PADA SISWA SISWI KELAS X, XI, XII

SMA AL-MANAR 2016-2017


Oleh :
ANISA ISHARTANTI
7113080030


Pembimbing;
dr. Nurhaida Djamil, Sp. M
Pembanding;
dr. Atan Bestari, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1 HASIL PENELITIAN

4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Al-manar Medan.
SMA Al-manar adalah salah satu lembaga pendidikan
swasta yang telah terakreditasi dengan peringkat B
(baik). SMA Al-manar medan berlokasi dijalan karya
bakti no.34 Medan. SMA Al-manar Medan memiliki 5
kelas dengan pembagian kelas berupa kelas 1
berjumlah 1, kelas 2 berjumlah 2, dan kelas 3 berjumlah
2 kelas. Jumlah siswa keseluruhan ada 118 orang.
4.1.2 Angka Kejadian Buta Warna Pada
Siswa SMA Al-Manar

Dari hasil penelitian


 Normal Buta warna

yang didapat, siswa


yang mengalami buta
warna sebanyak 10 8,5%
siswa/i (8,5%) dan
siswa/i yang tidak
mengalami buta warna
atau normal sebanyak
108 siswa/i (91,5%).
91,5%
4.1.3 Distribusi Responden

 4.1.3.1 Distribusi Angka Kejadian Buta Warna
Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian didapat pada siswa laki-laki
didapati 9 orang mengalami buta warna dan 37 siswa
lainnya tidak mengalami buta warna, pada siswi
perempuan yang mengalami buta warna berjumlah 1
orang dan 71 siswi lainnya tidak mengalami buta
warna
4.2 Pembahasan

Buta warna adalah penglihatan warna-warna yang tidak
sempurna. Buta warna juga dapat diartikan sebagai suatu
kelainan penglihatan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel
kerucut (cone cell) pada retina mata untuk menangkap suatu
spektrum warna tertentu sehingga objek yang terlihat bukan
warna yang sesungguhnya. Penyebab buta warna tidak hanya
karena ada kelainan pada kromosom X, namun dapat
mempunyai kaitan dengan 19 kromosom dan gen-gen lain yang
berbeda. Beberapa penyakit yang diturunkan seperti distrofi sel
kerucut dan akromatopsia juga dapat menyebabkan seseorang
menjadi buta warna. Buta warna dapat juga ditemukan pada
penyakit makula, saraf optik, sedang pada kelainan retina
ditemukan cacat relative penglihatan warna biru dan kuning
sedang kelainan saraf optik memberikan kelainan melihat
warna merah dan hijau.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan
didapati yang mengalami buta warna sebanyak 10
siswa/i (8,5%) dan yang tidak mengalami buta warna
atau normal sebanyak 108 siswa/i (91,5%) pada siswa/i
SMA AL-MANAR Medan. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Minarni Aritonang
pada tahun 2014 di SMA Thomas 1 Medan adalah
sebanyak 9 orang (2%) dari total keseluruhan 464
responden dan penelitian Abdul Muis Situmorang
pada tahun 2010 menunjukan dari 330 subjek penelitian
terdapat 129 (39,09%) orang anak yang mengalami
defek penglihatan warna. Dari 129 orang anak yang
mengalami defek penglihatan warna pada siswa-siswi
SMU di Kecamaan Helvetia Medan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat pada siswa
laki-laki didapati 9 siswa yang mengalami buta warna
dan 37 siswa tidak mengalami buta warna. Pada siswi
perempuan yang mengalami buta warna berjumlah
siswi dan 71 siswi tidak mengalami buta warna. Hasil
ini sejalan dengan penelitian Minarni Aritonang pada
tahun 2014 di SMA Thomas 1 Medan dapat
disimpulkan bahwa buta warna umumnya terjadi pada
laki-laki. Namun hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Abdul Muis Situmorang pada tahun 2010
pada siswa-siswi SMU di Kecamaan Helvetia Medan
dengan hasil jenis kelamin dari 129 anak dengan defek
penglihatan warna didapatkan 53 anak laki-laki
(40,1%), dan perempuan 76 anak (37,5%).
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan
mengenai angka kejadian buta warna pada siswa-
siswi SMA AL-MANAR medan, didapat
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebanyak 10 orang (8,5%) siswa/i mengalami buta
warna, sebanyak 108 siswa/i (91,5%) tidak
mengalami buta warna atau normal.
2. Siswi perempuan yang mengalami buta warna
berjumlah 1 siswi dari 72 jumlah sisiwi SMA Al-
Manar. Pada siswa laki-laki didapati 9 orang
mengalami buta warna dari 46 jumlah siswa SMA
Al-Manar.
5.2 Saran
 Dari hasil penelitian yang telah dipaparkan
sebelumnya, peneliti memiliki beberapa saran, yaitu:
1. Bagi SMA AL-MANAR Medan
Diharapkan dapat memberikan edukasi kepada siswa-
siswi akan pentingnya tes buta warna untuk menentukan jurusan
apa yang sesuai dengan keadaan siswa-siswinya.

2. Bagi Instuti Pendidikan


Meningkatkan peran mahasiswa kedokteran sebagai calon
dokter untuk lebih jauh memahami tentang buta warna

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Kepada peneliti yang akan membahas hal yang sama
untuk memperbanyak jumlah sampel, mengkondisikan semua
sampel dalam kondisi dan perlakuan yang sama.

Anda mungkin juga menyukai