infeksi virus Morbilli, campak juga sering disebut Demam Rubeola.
Virus ini sangat menular terutama pada
anak – anak usia prasekolah dan anak – anak SD.
Virus masuk ke dalam tubuh melalui
perantara udara yang berasal dari batuk, bersin atau kotoran dari tangan penderita campak. Biasanya orang yang lagi demam campak disertai minimal 1 dari 3 gejala :
Mata merah
Batuk pilek
Mencret
Kelompok umur yang rentan kena campak :
Bayi usia lebih dari 1thn
Bayi yang belum imunisasi
Remaja atau dewasa muda yang belum mendapatkan
imunisasi kedua. Cara penularan Terjadi penularan dari orang ke orang melalui percikan ludah dan transmisi melalui udara ( bisa tahan sampai 2 jam setelah penderita campak meninggalkan ruangan ).
Waktu Penularan: 4 hari sebelum dan 4 hari setelah ruam.
Penularan maksimum pada 3-4 hari setelah ruam.
Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan imunisasi sedini
mungkin. Gejala Campak Gejala awalnya badan panas disertai tenggorokan sakit (bisa ada titik putih di rongga mulut), hidung meler / beringus, batuk, mata merah, dan tubuh terasa cepat lelah.
Awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah
telinga serta di leher sebelah samping. Dalam 1-2 hari, ruam menyebar ke tubuh, lengan dan tungkai. Ruam di wajah mulai memudar, saat ini dapat disertai dengan diare.
3 – 5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai
merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang (± 7 hari), dapat disertai rasa gatal. Komplikasi Campak
Komplikasi yang sering terjadii :
Diare yang dapat diikuti dehidrasi
Radang paru-paru
Malnutrisi
Radang telinga tengah
Sariawan
Mata merah Pengobatan Campak Tidak ada pengobatan yg khusus
Pada umumnya penyakit Campak dapat sembuh
dengan sempurna
Pengobatan bersifat suportif :
• pemberian cairan yang cukup • suplemen nutrisi • obat anti-demam, obat batuk dan pilek. Pemberian Vitamin A yang berfungsi untuk perbaikan selaput lendir ( mata, mulut, hidung, usus) yang meradang. Pencegahan dari campak Vaksinasi campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak.
Imunisasi Campak diberikan pada bayi usia 9 bulan, pemberian
vaksin dibawah umur 9 bulan kurang efektif karena bayi masih mendapatkan proteksi kekebalan dari ASI bu.
Vaksin kombinasi MMR ( Measles, Mumps, Rubella), dilakukan pada
usia 12-15 bulan dan diulang saat usia 4-7 tahun. Bayi yang pernah sakit campak sebelum usia 9 bulan apakah perlu divaksin campak?
Beberapa penyakit virus lain gejalanya mirip campak,
sehingga orangtua keliru, bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus lain dianggap sebagai campak.
Kalau benar pernah menderita campak, bayi tetap boleh
diberikan vaksin campak
semua anak balita dan usia SD harus mendapat imunisasi
campak ulangan (penguat) agar kekebalan bisa berlangsung lama. Perawatan Diisolasi
mudah menular
libur sekolah sampai benar-benar sembuh agar tidak
menulari teman-temannya.
Jika memiliki adik yang masih bayi & yang belum
diimunisasi, dia harus dipisahkan dari adiknya.
Barang-barang tersendiri
seperti peralatan makan dan peralatan mandi yang
berisiko menularkan virus lewat kontak langsung. Dimandikan
Anak bisa dimandikan jika demam sudah turun
Anak tetap dimandikan meski ruam-ruam telah muncul di
tubuhnya.
Ruam akan menimbulkan gatal, dan bertambah jika
bercampur dengan keringat.
Mandi mengurangi rasa gatal dan membuat anak merasa
segar.
Gunakan sabun bayi dan gosok tubuhnya dengan lembut.
saat menghanduki anak lakukan dengan perlahan. Istirahat dan makan makanan yang bergizi
diberi makanan bergizi yang mudah dicerna untuk
meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Hindari makanan yang bisa merangsang timbulnya
batuk, seperti gorengan dan coklat.
Disarankan makanan yang warnanya
kuning/orange/merah, sayur-sayuran hijau gelap Konsultasi dengan dokter
konsultasi dengan dokter untuk pengobatan yang tepat