Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KASUS

Inkompetensia Serviks
Pembimbing : dr.Kalsah Nugroho Ariyanto Kalsim, Sp.OG

Oleh :
Muthia Ayu Ningtyas
2013730072
Status Pasien
Identitas pasien
• Nama:Ny. Zulka Fitri
• Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 15 Agustus 1987
• Usia: 29 tahun
• Jenis Kelamin: Perempuan
• Agama: Islam
• Tingkat Pendidikan: Strata-2
• Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
• Alamat: JL. Budaya GG.SDI RT 010/04 No.8 Kelurahan Batu Ampar
Kecamatan Kramat Jati. Kota Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta.
Anamnesis
• Keluhan Utama:
Pasien hamil usia 38-39 minggu datang untuk Kontrol Antenatal Care dan
rencana lepas shirodkar.
• Riwayat Penyakit Sekarang:
G5P1A3, hamil ±39 minggu datang untuk kontrol kehamilan dan berencana
untuk melepas shirodkar, tidak ada keluhan lain
• Riwayat Pemeriksaan Kehamilan:
Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan (Antenatal Care) setiap bulan
• Riwayat Penyakit Dahulu:
Hipertensi, Diabetes Melitus dan Asma disangkal (-)
• Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada
Anamnesis
• Riwayat Pernikahan:
Menikah, pernikahan ke-1, masih menikah, lama pernikahan 3 ½ tahun.
• Riwayat Haid:
Menarche: 15 Tahun
Teratur: Ya
Nyeri: Tidak
Lama: 9 hari
Siklus: 28 hari
Haid Pertama Haid Terakhir: Lupa
• Riwayat Persalinan:
Gravida: 5 Aterm: - Prematur: 1
Abortus: 3 SC: -
Riwayat persalinan
No Tempat Tahun Aterm Jenis Penyulit Jenis Berat Keadaan
Bersalin Persalinan Kelamin Badan

1. 2014 Abortus (12 Tidak


minggu) Kuretase

2. 2014 Abortus (8 Tidak


minggu) Kuretase

3. Rumah 2016 Prematur Spontan P 700 gr Meninggal


sakit
4. 2016 Abortus (12 Tidak
minggu) Kuretase

5. ini
Anamnesis
• Riwayat Operasi: Tidak ada
• Riwayat Pengobatan:
• Riwayat Alergi: Tidak ada
• Riwayat Psikososial: -
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum: Baik
• Kesadaran: Compos Mentis
• Tanda Vital:
Tekanan Darah: 139/85 mmHg
Suhu: 36,5°c
Nadi: 92x/menit
Pernapasan: 20x/menit
BB: 93 Kg
Status generalis
• Kepala: Normochepal
• Mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)
• Jantung: Bunyi jantung I-II murni,regular, gallop (-), murmur (-)
• Paru-paru: Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), wheezing (-/-)
• Ekstremitas atas: tidak ada edema dan varises
• BB awal: 79 kg
• BB sekarang: 93 kg
Status obstetrik
• Pemeriksaan Luar:
• Kepala/muka: Chloasma gravidarum
• Thorax: Hiperpigmentasi aerola mammae (+)
• Abdomen:
TFU: 34cm
TBJ: 2800 gr
DJJ: 145 bpm
Inspeksi:Membesar,membujur,striae gravidarum (+)
Leopold I: Bokong
Leopold II: Pu-Ki
Leopold III: Kepala
Leopold IV: Sudah masuk PAP
His: 2x/10 menit
Status obstetrik
• Inspekulo: Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Dalam: Tidak ada pembukaan
• Pemeriksaan Panggul:Tidak dilakukan
• Pemeriksaan Penunjang: -
• Diagnosis: G5P1A3 , hamil ±39 minggu dengan inkompetensi serviks
• Rencana Tindakan: Partus Pervaginam
• Prognosis: Dubia ad Bonam
Inkompetensia serviks
Serviks inkompetensia, didasarkan pada adanya ketidakmampuan
serviks uteri untuk mempertahankan kehamilan. Inkompetensi serviks
sering menyebabkan kehilangan kehamilan pada trimester kedua.
Sebagian besar kasus merupakan akibat dari trauma bedah pada
serviks pada konisasi, produksi eksisi loop elektrosurgical, dilatasi
berlebihan serviks pada terminasi kehamilan atau laserasi obstetrik
Epidemiologi
Servik inkompeten adalah ketidakmampuan servik untuk
mempertahankan kehamilan sampai dengan aterm. Insiden ini terjadi
bervariasi pada semua wanita hamil, berkisar 8% s/d 15 %. Insiden ini
diperkuat dari riwayat sudah pernah mengalami abortus sebelumnya.
Faktor resiko
1. Riwayat keguguran pada usia kehamilan 14 minggu atau lebih

2. Riwayat laserasi cerviks menyusul persalinan pervaginam atau melalui operasi caesar

3. Pembukaan cerviks berlebihan disertai kala dua yang memanjang pada kehamilan
sebelumnya

4. Ibu berulangkali mengalami abortus elektif pada trimester pertama atau kedua (kuretase
berulang)

5. Sebelumnya ibu mengalami eksisi sejumlah besar jaringan cerviks (conization pada
penderita kanker cerviks)

6. Cerviks pendek atau anomali rahim

7. Ibu hamil yang mengkonsumsi Dietilstilbesterol (DES), suatu estrogen sintetis.


Diagnosis
• diagnosis inkompetensia serviks ditegakkan berdasarkan peristiwa
yang sebelumnya terjadi, yakni minimal dua kali keguguran pada
pertengahan trimester tanpa disertai awitan persalinan dan pelahiran
(Verney, 2006). Faktor resiko inkompetensi serviks meliputi riwayat
keguguran pada usia kehamilan 14 minggu atau lebih, adanya riwayat
laserasi serviks menyusul pelahiran pervaginam atau melalui operasi
sesar, adanya pembukaan serviks berlebihan disertai kala dua yang
memanjang pada kehamilan sebelumnya, ibu berulang kali
mengalami abortus elektif pada trimester pertama atau kedua, atau
sebelumnya ibu mengalami eksisi sejumlah besar jaringan serviks
(conization)
Terapi
• . Apabila ketuban masih utuh, janin masih hidup, cerviks masih dapat
diperbaiki, maka akan dilakukan cerclage(suatu teknik jahitan pada
cerviks yang tidak kompeten dengan benang yang tidak dapat
diserap). Tipe cerclage yang akan digunakan disesuaikan dengan
situasi klinis, panjang cerviks, pembukaan cerviks, dan pengalaman
dokter yang menangani. Teknik kedua adalah dengan melakukan
pemasangan suatu ikatan untuk mempertahankan cerviks tetap
menutup, disebut prosedur shirodkar. Hal ini dapat memungkinkan
benang ikatan dibiarkan di tempat secara permanen untuk ibu yang
mengharapkan hamil lagi di kemudian hari, dengan proses persalinan
melalui operasi sesarea.

Anda mungkin juga menyukai