Anda di halaman 1dari 20

PERBAIKAN

TANAH
MOCHAMAD ALI MUSTOFA
153110029
VI C

Dosen : Roza Mildawati ST.,MT


Pengertian Tanah Gambut
Tanah Gambut (peat soil) adalah tanah yang mempunyai kandungan
organik tinggi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang telah berubah
sifatnya secara kimiawi menjadi fosil .

Tanah gambut mengandung kadar abu ≤ 25% atau kadar organik ≥ 75%
Lahan gambut di Indonesia sebagian besar terdapat di pulau
kalimantan,pulau sumatera, dan Papua.
Jenis Tanah Gambut
• Fibrous Peat (berserat) bersifat nonplastis dan konsolidasi sekunder
dominan.
• Amorphous Peat (Tak berserat, Lempung organik) bersifat
plastis,dan perilaku pemampatan seperti pada tanah lempunglunak .
Pengertian Tanah Gambut
• Tanah gambut merupakan tanah dengan kandungan organik
yang tinggi (>75%) dan kandungan abu yang kecil. Oleh
sebab itu, tanah gambut mempunyai sifat fisik dan teknis
yang merugikan bagi bangunan sipil yang berada di atasnya
seperti pemampatann yang besar dan daya dukungnya yang
rendah. Beberapa metode perbaikan tanah telah banyak
diterapkan pada tanah gambut seperti pengelupasan lapisan
gambut dangkal, pembebanan awal, cerucuk kayu, corduroy
maupun stabilisasi tanah. Namun, metode perbaikan yang
telah diterapkan tersebut mempunyai keuntungan dan
kerugian masing masing. Dari beberapa kasus perbaikan
tanah gambut yang telah dilakukan metode stabilisasi tanah
merupakan metode terbaik yang dapat diterapkan selain karena
ramah lingkungan metode stabilisasi lebih murah
dibandingkan metode lainnya
Tanah gambut umumnya berwarna coklat tua
sampai dengan hitam. Karena terbentuk dari proses
pelapukan dan pembusukan tumbuh tumbuhan; maka
tanah gambut memiliki bau yang khas. Proses
pembentuan tersebut menyebabkan tanah gambut
mempunyai sifat fisik maupun sifat teknis yang
tidak menguntungkan bangunan sipil yang berada di
atas tanah gambut.
• Sifat fisik yang tidak menguntungkan tersebut secara
otomatis mempengaruhi perilaku tekni tanah gambut.
Tanah gambut mempunyai daya dukung yang sangat
rendah 57 kPa (Jelisic dan Lappanen, 2002) dan
pemampatan yang besar dan tidak merata sehingga
banyak bangunan sipil rusak akibat perilaku tersebut
.Beberapa metode perbaikan tanah telah diterapkan pada
tanah gambut berupa, perbaikan tanah secara fisik,
mekanis maupun kimia. Hanya saja, metode perbaikan
yang telah diterapkan tersebut mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Paper ini akan mendiskusikan permasalahan
metode perbaikan tanah gambut dan solusinya yang paling
baik dan ramah lingkungan
• Tanah gambut juga mempunyai fungsi yang sangat
penting bagi lingkungan hidup, yaitu :
• 1. Perlindungan pada fungsi hidrologi wilayah atau tata
air, sebagai kawasan resapan,penyimpan air dan
pencegahan banjir.
• 2. Sebagai daerah penyimpanan carbon dan gas metana
serta gas lainnya yang dapatdengan mudah terlepas jika
lahan gambut mengalami penurunan kadar air.
• 3. Daerah perlindungan pada pemanfaatan hutan
gambut dan ekosisitemnya.
Metode-metode…..
• Beberapa metode perbaikan tanah telah banyak
diterapkan pada tanah gambut seperti,
1. pengelupasan lapisan gambut dangkal,
2. pembebanan awal,
3. cerucuk kayu,
4. stabilisasi tanah.
Permasalahan Tanah Gambut Pada
Struktur Bangunan dan Jalan
• Konstruksi bangunan sipil di atas tanah gambut seringkali
bermasalah akibat sifat fisik dan teknis tanah gambut
yang buruk.efek gambut pada konstruksi jalan yang
mengalami penurunan yang tidak sama. Kerusakan
tersebut terjadi karena tanah gambut masih dalam kondisi
initial (tanpa perkuatan) sehingga daya dukungnya
rendah dan ketebalan lapisan tanah gambut yang cukup
tebal. Sebagai tanah organik, tanah gambut memerlukan
perlakuan khusus untuk dijadikan pondasi bagi bangunan
sipil.
Mochtar, NE (2000) memberikan dua faktor yang perlu
diperhatikan untuk melakukan perbaikan pada tanah
gambut berserat, yaitu:
• 1. Ketebalan lapisan tanah gambut : ketebalan lapisan gambut merupakan
faktor terpenting dalam menentukan metode perbaikan tanah yang tepat.
Semakin tebal lapisan gambut maka pemampatan yang akan terjadi juga
semakin besar dan lama serta memerlukan biaya yang semakin besar.
• 2. Jenis tanah dibawah lapisan gambut : secara umum, lapisan tanah
dibawah tanah gambut adalah lempung lunak atau pasir (Jelisic and
Lappanen, 2002; Mochtar, NE.,2000). Jika lapisan dibawah gambut
merupakan pasir maka pemampatan yang terjadi hanya pada lapisan
gambut saja. Namun, jika di bawah lapisan gambut adalah lempung lunak,
maka penting untuk memperhitungkan pemampatan yang akan terjadi pada
lempung lunak terlebih metode perhitungan besar pemampatan pada
gambut berserat dan lempung sangat berbeda
Solusi Permasalahan Tanah
Gambut Pada Struktur Bangunan
dan Jalan
• Metode pengelupasan tanah gambut (Replacement Method)
merupakan metode yang sering dilaksanakan pada gambut
dengan tebal lapisan tidak lebih dari 1 meter. Tanah gambut
yang dikupas digantikan dengan tanah urug yang berkuaitas
baik.Kelebihan metode ini adalah mudah dilaksanakan namun
memerlukan volume tanah urug yang cukup besar. Metode ini
tidak menghasilkan gambut kering dengan volume besar dan
mudah terbakar serta memerlukan tanah urug dalam volume
yang besar sehingga dapat merusak lingkungan daerah
penambangan.
Gambar Metode Pengelupasan Tanah Gambut
• Pemberiaan beban awal dan embangkmen (Preloading and
Surcharge) seperti yang ditunjukkan oleh diterapkan pada
gambut dengan tebal lapisan tidak lebih dari 3 meter (Jelisic
and Lappanen, 2002; Harwadi and Mochtar, NE., 2010).
Penggunaan metode ini pada gambut sangat dalam akan
menyebabkan penurunan yang terjadi sangat lama bahkan
sangat dimungkinkan urugan yang berada diatasnya akan
tenggelam. Selain itu, penggunaan metode pembebanan awal
dimungkinkan terjadinya pelepasan karbon pada gambut
akibat penurunan kadar air lapisan gambut dibawah
embangkmen.
• Metode cerucuk kayu cukup baik digunakan pada
gambut yang mempunyai tebal lapisan 3-4 meter dengan
lapisan pasir dibawahnya (Yulianto dan Harwadi, 2009;
Yulianto dan Mochtar, NE., 2012). Hal ini disebabkan,
beban dari struktur bagian atas dapat dipindahkan
dengan baik pada lapisan pasir dibawah gambut. Hanya
saja, metode ini memerlukan kayu dalam jumlah yang
sangat besar sehingga akan mampu merusak lingkungan
hutan dan dimungkinkan biaya konstruksi yang besar
Gambar Metode Cerucuk Kayu
• Penggunaan kayu sebagai lantai kerja (Galar
kayu/Corduroy) banyak diteapkan di beberapa daerah di
Kalimantan. Metode ini menggunakan kayu berdimensi
7-10 cm sebagai landasan untuk kronstuksi jalan raya
pada gambut dengan ketebalan maksimal 3 meter.
Namun, metode ini anya dapat diterapkan pada gambut
denga tebal lapisan tidak lebih dari 3 meter. Penggunaan
galar kayu pada lapisan gambut sangat dalam
mengakibatkan penurunan yang tidak merata sehingga
kayu yang dijadikan landasan akan patah dan konstruksi
di atasnya mengalami kerusakan.
Gambar Metode Galar Kayu
Penambahan bahan kimia pada gambut berserat atau
stabilisasi tanah gambut banyak dilakukan pada gambut dengan
tebal lapisan lebih dari 3 meter (Mass Stabilization) seperti yang
diterapkan di Eropa, Amerika dan Australia (Jelisic and
Lappanen, 2002; Keller, 2002; Souliman, 2011) dengan hasil
yang sangat baik. Bahkan metode ini mampu diterapkan pada
gambut (Temperate Peat/Gambut Sub tropis) dengan tebalan
lapisan sampai dengan 8 meter. Meskipun metode ini masih
belum diterapkan pada gambut tropis (Gambut berserat) namun
hasil penelitian model laboratorium beberapa Peneliti
menunjukkan bahwa stabilisasi pada gambut berserat juga
menghasilkan peningkatan sifat fisik dan teknis tanah gambut
lebih dari 30% dari kondisi awal. Metode ini (Mass
Stabilization) juga mempunyai kelebihan lainnya yaitu, lebih
murah dibandingkan metode perbaikan tanah gambut lainnya,
lebih berwawasan lingkungan karena pengunaan admixture
yang lebih ramah lingkungan dan karbon yang terlepas dari
gambut tidak lebih dari 25% (Mochtar, NE. and Yulianto, 2016)
meskipun kadar air gambut yang distabilisasi sekitar 200%.
SEKIAN & TERIMAKASIH….

Wassalamualaikum….

Anda mungkin juga menyukai