Anda di halaman 1dari 13

Penugasan Journal Reading

Relationship Between Uric Acid Levels and Risk of


Chronic Kidney Disease in a Retrospective Cohort of
Brazilian Workers
Amelia Kurniawati
13711043
PENDAHULUAN

Tekanan darah
tinggi

Penyakit Ginjal
DM
Kronis

Produk dr
Asam urat (?) metabolisme
purin
BAHAN DAN METODE

Kohort
retrospektif
Eksklusi :
1.Riwayat asam urat
2.Follow-up selama
Populasi
penelitian ≤2tahun
3.eGFR <60mL.min -1
(1,73m2)-
Karyawan
perusahaan di 2008-1014 4.Data yang tidak lengkap
Brazil
Definisi Penyakit

Wanita : serum (sCr) Sindrom


Hiper-
eGFR ≤0,7 mg / dL: eGFR metabolik
urisemia Wanita : = 144 (sCr / 0.7)-0.329 GDP 100mg/dL
>6mg/dL x 0,993;
meningkatnya Tekanan sistolik
Pria : sCr >0,7 mg / dL: lingkar perut 130mmHg atau
>7mg/dL eGFR = 144 (sCr / tekanan darah
0,7)-1,199 x 0,993;
trigleserida diastolic 85mmHg
laki-laki : 150mg/dL
Hiperten sCr ≤0.9 mg / dL:
si Sistolik eGFR = 141 (sCr / kolesterol lipoprotein
140mmHg 0.9)-0.411 x 0.993; densitas tinggi (HDL-C)
Diastolik sCr >0,9 mg / dL:
eGFR = 141 (sCr /
90mmHg 0.9)-1.209 x 0,993.
HASIL
DISKUSI
Keterbatasan :
1. pengukuran dasar tunggal asam urat digunakan untuk memprediksi kejadian beberapa tahun
kemudian. Namun, sejumlah penelitian sebelumnya juga menggunakan pendekatan yang sama.
2. subjek hanya terbatas pada karyawan satu perusahaan di Rio de Janeiro, yang sebagian besar
terdiri dari orang kulit putih dan bukan perwakilan populasi umum Brasil.
3. definisi perkembangan ginjal did-> eGFR, dan bukan pengukuran fungsi ginjal yang lebih tepat,
seperti proteinuria atau iothalamate clearence.
KESIMPULAN
Asam urat memiliki hubungan yang lemah, namun signifikan,
hubungan cross-sectional dengan dasar eGFR tidak berkorelasi
dengan gejala awal PGK pada kelompok pekerja Brasil
tertentu. Hasil ini tidak mendukung asam urat sebagai
prediktor independen untuk perkembangan PGK pada
populasi yang diteliti.
Critical Appraisal
Apakah hasil penelitian ini benar?
1. Apakah peneitian ini menjelaskan Ya Pada bab pendahuluan di jelaskan bahwa hiperurisemia
fokus ide awal? berhubungan dengan hipertensi dan penyakit
kardiovaskular.
2. Apakah cara pengumpulan data Ya Penelitian ini dilakukan secara kohort retrospektif. Data
penilitian kohort dapat diterima? diperoleh dari pekerja perusahaan pembangkit dan
distribusi energi di Kota Rio de Janeiro, Brasil yang telah
menjalani pemeriksaan kesehatan dari 2008 hingga 2014.
Populasi penelitian ini gabungan antara pekerja kantor
pada pekerjaan yang tidak melelahkan pada jam kerja.
Apakah bermanfaat untuk dilanjutkan?
3. Apakah paparan akurat diukur Ya Karena penelitian hanya melihat kasus pada hiperurisemia
dengan meminimalisir bias? tanpa gejala, Peserta dengan riwayat gout dikeluarkan dari
penelitian. Peserta yang tidak diikutin ≤ 2tahun dengan
nilai eGFR <60mL/min pada tes pertama atau dengan data
yang tidak lengkap di eksklusi dari penelitian.

4. Apakah hasil diukur secara Ya Dikatakan hiperurisemia adalah jika asam urat pada laki-
akurat untuk meminimalisir laki > 6,0 mg/dL pada wanita >7,0mg/dL. PGK diartikan
bias? sebagai eGFR <60mL.min-1(1,73m2)-1.

5. a. Apakah penulis Ya Pada penelitian ini diperhitungkan juga hipertensi,


mengidentifikasi semua hal diabetes mellitus, sindrom metabolik, pendidikan tinggi,
penting faktor pengganggu? gaya hidup.
b. Apakah mereka Ya Regresi logistik digunakan untuk menguji hubungan
memperhitungkan faktor variabel independen dengan eGFR <60 mL min-1 (1,73 m2) -
pengganggu di desain dan 1. Nilai p <0,05 dianggap signifikan.
atau analisis? Faktanya 95% hanya jenis kelamin wanita (OR = 4,0; 95% CI
= 1,92-8,29; P<0.001) dan usia, (OR = 1,06; CI = 1,02- 1,11;
P = 0,004) secara statistik terkait dengan pengembangan
dari PGK.

6. a. Apakah subjek yang diikuti Ya Dari total peserta 1413, terdapat 1094 yang terseleksi
cukup lengkap? untuk analisis akhir.

a. Apakah subjek diikuti Ya Melihat pemeriksaan kesehatan yang dilakukan


cukup lama? perusahaan dari tahun 2008 hingga 2014 Rata-rata follow-
up penelitian ini 5.05 ± 1.05 tahun
Apakah hasilnya?
Apa hasil dari penelitian ini? Ya Terdapat hubungan terbalik yang signifikan antara tingkat dasar
serum dari asam urat dan eGFR (R=-0.21, P<0.001). Tingkat serum
asam urat, variabel utama tidak berhubungan dengan variabel
dependen. Faktanya hanya wanita dan umur yang secara statistik
berhubungan dengan terjadinya CKD. Tingkat serum HDL-C
menunjukkan untuk melindungi tapi signifikan statistic tidak
mencapai pada analisis akhir. Diabetes melitus dan IMT ditemukan
sebagai faktor independen untuk proses yang cepat. Hasilnya tidak
menunjukkan bahwa asam urat sebagai prediktor independen untuk
proses PGK pada penelitian populasi.

Seberapa penting hasilnya? Ya CI: 95%

Apakah hasil dapat dipercaya? Tidak bisa


dijelaskan
Akankah hasilnya membantu anda?
10. Bisakah hasilnya Ya Hiperurisemia merupakan hasil dari interaksi beberapa faktor
diaplikasikan pada populasi risiko seperti nutrisi, status sosial ekonomi, jenis kelamin, umur,
anda? genetik dan lingkungan membuat variabel prevalensi berbeda
setiap populasi dan area. Akan tetapi nilai tinggi hiperurisemia di
Indonesia sama dengan di Brazil sehingga jurnal ini dapat
diaplikasikan di Indonesia.

11. Apakah hasil dari penelitian Tidak bisa Karena terdapat penelitian yang menunjukkan asam urat sebagai
ini sesuai dengan literature dijelaskan faktor resiko independen terhadap pembentukan penyakit ginjal
lainnya? dan ada juga yang menunjukkan hasil yang negatif.

12. Apakah implikasi dari Ya Penelitian ini menunjukkan tidak semua tingkat asam urat tinggi
penelitian ini untuk praktek? menyebabkan gagal ginjal kronis.

Anda mungkin juga menyukai