Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN

PNEUMONIA PADA BALITA


DI PUSKESMAS CIRANGKONG KABUPATEN SUBANG
TAHUN 2017

Skripsi

OLEH :
DIAN ANDRIANI
NIM. 4201.0116.B.020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON
2017
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional merupakan upaya peningkatan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan,
berlandaskan kemampuan nasional dengan manfaat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta memperhatikan tantangan global
maupun spesifik lokal. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan pada
umumnya digunakan tolak ukur Human Development Index (Indek
Pembangunan Manusia/IPM) yang terdiri dari komponen pembangunan
bidang pendidikan, ekonomi dan bidang kesehatan. Indikator pencapaian
IPM bidang pendidikan adalah Angka Melek Huruf (AMH), indikator
bidang ekonomi adalah daya beli masyarakat dan indikator di bidang
kesehatan adalah Umur Harapan Hidup (UHH). Panjangnya Umur
Harapan Hidup akan berbanding terbalik dengan tingginya Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian
Balita (AKABA).(1)
1.2 Rumusan Masalah
Penderita pneumonia di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang merupak
jumlah yang terbanyak di antara kelurahan lainnya (189 kasus) yang
berada di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang .
Permasalahan yang ada adalah belum diketahuinya faktor-faktor
yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di ruang anak
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang . Berdasarkan permasalahan tersebut
maka dituangkan pertanyaan penelitian yaitu faktor-faktor apakah yang
berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di ruang anak
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang .

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui
hubungan Antara Status Gizi dengan kejadian pneumonia
pada balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang .
1.3.2 Tujuan Khusus
1 Mengetahui status gizi pada balita di
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang tahun
2017
2 Mengetahui Jumlah kejadian pneumonia pada
balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang
tahun 2017
3 Diketahuinya hubungan antara status gizi balita
dengan kejadian pneumonia pada balita di ruang
anak Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang tahun 2017
1.4 Ruang Lingkup
Dalam penelitian yang menjadi ruang lingkup adalah
hubungan antara status gizi dengan kejadian pneumonia pada balita di
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang tahun 2017

1.5 Manfaat Penelitian


Dengan mengetahui hubungan antara status gizi dengan
kejadian pneumonia pada balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang
tahun 2017 , baik dari segi teoritis maupun praktis.
Bagan 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Status gizi balita

Individu Ibu
- Pengetahuan

- Sikap PERILAKU Kejadian pneumonia


- Keyakinan ibu pada balita

Pelayanan
Kesehatan

Lingkungan rumah
Keterangan :

: Diteliti
: Tidak diteliti
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional dengan
menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional).
Penelitian cross sectional adalah suatu penelitian di mana
variabel-variabel, yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel
yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang bersamaan
(point time approuch)(14)

4.2 Variabel, Sub Variabel dan Hipotesa Penelitian


4.2.1 Variabel dan sub Variabel
Variabel penelitian ini adalah status
gizi balita sebagai variabel bebas (independen), sedangkan
kejadian pneumonia pada balita sebagai variabel terikat
(independen).
4.2.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesa penelitian adalah merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian. (15)
Dalam penelitian ini hipotesa penelitiannya yaitu :
1 Ada hubungan antara status gizi balita dengan kejadian
pneumonia pada balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten
Subang Tahun 2017
2 Tidak ada hubungan antara status gizi dengan kejadian
pneumonia pada balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten
Subang Tahun 2017

4.3 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai
balita yang berusia di bawah umur 5 tahun yang tercatat di register
balita Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang bulan Januari – Septemb
Tahun 2017 yang berjumlah sebanyak 310 balita.

4.4 Sampel
Yang menjadi sampel dalam penelitian ini semua ibu yang
mempunyai balita yang berusia di bawah umur 5 tahun yang tercatat di
register balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang bulan
Januari Tahun 2018
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pertanyaan (kuesioner) untuk mengukur status gizi dan lembar
observasi untuk mengukur lingkungan rumah untuk mendapatkan data
primer sedangkan untuk pengukuran variabel dependen digunakan
instrumen kuesioner dengan melihat data sekunder melalui register
Program P2 ISPA.

4.6 Uji Instrumen


Uji instrumen tidak dilakukan dalam penelitian ini berhubungan
dengan variabel yang diteliti tidak ada variabel yang bersifat abstrak
baik untuk variabel independent (Status gizi dan status lingkungan)
maupun variabel dependentnya (kejadian pneumonia pada balita)
sehingga tidak memerlukan uji instrumen baik uji validitas maupun uji
reliabilitas kuesioner yang akan digunakan.
4.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah untuk variabel independent dengan menggunakan data sekunder
(melihat berat badan balita di register gizi pada tahun 2010) untuk
menanyakan status gizi balitanya dan keadaan lingkungan rumah
dengan menggunakan data primer (melakukan observasi keadaan
lingkungan rumah). Sedangkan untuk variabel dependent dengan
menggunakan data sekunder ( di register program P2 ISPA pada bulan
Januari sampai dengan Februari tahun 2014) untuk mengetahui status
pneumonia atau tidak dari responden yang diteliti.
1 Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk melihat gambaran dari
setiap variabel.(16) Analisis univariat dimaksudkan untuk
mendeskripsikan dari masing-masing variabel bebas (status
gizi balita dan lingkungan rumah) dan variabel terikat
(kejadian pneumonia pada balita).
Hasil jawaban responden disajikan dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai
berikut :
n
P x100%
N
Keterangan :
P = Proporsi kategori (%)
n = Jumlah kategori sampel yang diambil
N = Jumlah Sampel

2 Analisis bivariat
Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan antara dua
variabel kategorik yaitu variabel dependen dan variabel
independen. Uji yang dipakai adalah chi-square dengan batas
kemaknaan 0,05 (hastono, 2006), sehingga keputusan uji
hipotesisnya adalah :
a. Bila nilai Chi-Square menunjukkan nilai probabilitas (p
value < 0,05) maka hasil tersebut menunjukkan hasil yang
bermakna (Ho ditolak), yang artinya kedua variabel
(variabel independen dengan variabel dependen) secara
statistik terdapat hubungan yang bermakna.
b. Sebaliknya bila nilai Chi-Square menunjukkan nilai
probabilitas (p value > 0,05) maka hasil tersebut
menunjukkan hasil yang tidak bermakna (Ho gagal ditolak),
yang artinya kedua variabel (variabel independen dengan
variabel dependen) secara statistik tidak terdapat hubungan
yang bermakna.
Tes signifikan menggunakan Chi-square dengan rumus :

x 2

 (ad bc) / n
2

(n1.n2.m1.m2)
apabila terdapat sel yang kosong atau nilai < 5, maka
digunakan Yate’s Correction (Hastono, 2006)
Pengolahan Data
 Pemeriksaan data (editing)
 Pemberian kode (coding)
 Master Sheet (Tabel Induk)
 Entry Data
 Pembersihan Data (Cleaning data)
Etika Penelitian

Informed Consent,
Anominity,
Privacy,
Confidentiality,
 
Waktu dan Lokasi
Penelitian
 Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan
dilakukan di Puskesmas
Cirangkong Kabupaten Subang
 Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini
akan di laksanakan pada bulan
Januari 2018 .
TERIMAKASIH
MOHON SARAN DAN MASUKAN DALAM
KESEMPURNAAN SKRIPSI INI
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
 
5.1 Hasil Penelitian
Setelah dilakukan uji beda proporsi dengan uji
statistik Chi Square didapatkan nilai “p” sebesar
0,0001 (p value < 0,05), keputusannya Ho
ditolak, berarti dapat hubungan yang bermakna
secara statistik antara lingkungan rumah balita
dengan kejadian pneumonia pada balita. Semakin
tidak sehat keadaan rumah balita maka akan
semakin tinggi kecenderungan balita akan
menderita pneumonia.
5.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kejadian pneumonia di Puskesmas Cirangkong Kabupate
Subang sebagian besar (90 balita)
termasuk ke dalam kelompok yang menderita
pneumonia (51,1%), sedangkan yang termasuk
ke dalam kelompok balita yang tidak menderita
pneumonia yaitu sebanyak 83 balita (39,5%).
Hasil ini dapat menggambarkan status kesehatan
secara khusus kesehatan balitanya di Ruang Anak
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang Tahun 2017
rendah.
6.1 Kesimpulan
1.Status gizi balita di Puskesmas Cirangkong Kabupaten Su
Tahun 2017 sebagian besar dalam kategori status gizi
baik (53,4%).
2.Kejadian Pnemonia pada balita di Puskesmas
Cirangkong Kabupaten Subang Tahun 2017 cukup ting
(45,5%).
3. Ada hubungan antara status gizi dengan
kejadian pneumonia pada balita di
Puskesmas Cirangkong Kabupaten Subang Tahun
2017 (p value 0,013).
TERIMAKASIH
MOHON SARAN DAN MASUKAN

Anda mungkin juga menyukai