Penghapus Pidana
Surastini Fitriasih-2008
Pengertian
Hal-hal atau keadaan yang dapat
mengakibatkan tidak dijatuhkanya
pidana pada seseorang yang telah
melakukan perbuatan yang dengan
tegas dilarang & diancam dengan
sanksi pidana oleh UU
Pembagian Dasar Penghapus Pidana
Ditinjau dari Pengaturan
Berlaku Khusus:
Hak mengawasi dan mendidik
Hak jabatan: dokter
Ijin korban: olah raga bela diri
tinju, karate; pasien yang dioperasi
Berlaku Umum:
• Tiada sifat melawan hukum dalam arti
materiil
• Tiada kesalahan dalam arti materiil
(AVAS)
Pembagian Dasar Penghapus Pidana
Menurut Doktrin
(Berdasarkan unsur yang dihapus)
1. Dasar Pembenar:
Melawan hukum dihapuskan
Kesalahan dihapuskan
2. Dasar Pemaaf:
Melawan hukum tetap ada
Kesalahan dihapuskan
Pembagian Dasar Penghapus Pidana
Menurut Doktrin
1. Dasar Pembenar:
Melawan hukum dihapuskan
Kesalahan dihapuskan
Dalam hal ini perbuatannya dianggap tidak melawan
hukum, walaupun perbuatannya itu dilarang dan
diancam hukuman oleh UU/KUHP. Jadi dalam hal ini
perbuatan pelaku dibenarkan/dibolehkan:
a. Pasal 48 KUHP: Noodtoestand/Keadaan Darurat
b. Pasal 49 ayat (1): Noodweer/Bela Paksa
c. Pasal 50: Melaksanakan perintah UU
d. Pasal 51 ayat (1): Perintah jabatan yang sah,
dikeluarkan oleh pejabat yg berwenang.
e. Tiada sifat melawan hukum dalam arti materil
Pembagian Dasar Penghapus Pidana
Menurut Doktrin
2. Dasar Pemaaf:
Melawan hukum tetap ada
Kesalahan dihapuskan
Dalam hal ini perbuatan pelaku tetap dianggap
melawan hukum, namun unsur kesalahannya
dihapuskan (dimaafkan):
a. Pasal 44 KUHP: ketidakmampuan utk
bertanggung jawab krn sakit jiwa/idiot/imbisil.
b. Pasal 48 KUHP: Overmacht/Daya Paksa dalam
arti sempit-relatif
c. Pasal 49 ayat (2) KUHP: bela paksa lampau batas
d. Pasal 51 ayat (2): Melakukan perintah jabatan yg
tidak sah, namun yg diperintah dgn itikad baik
mengira bahwa perintah tersebut sah.
e. tiada kesalahan dalam arti materil
Dasar Penghapus Pidana
dalam KUHP
Dasar Pembenar Dasar Pemaaf
• Internal • Eksternal
Pasal 44 KUHP Pasal 48 KUHP
Pasal 49 KUHP
Pasal 50 KUHP
Pasal 51 KUHP
Pembagian Dasar Penghapus Pidana Dalam
KUHP berdasarkan Sifatnya
• Noodtoestand
(perluasan daya paksa; disebut
keadaan darurat)
Overmacht
• Dorongan/kekuatan/paksaan yg tidak bisa dilawan,
baik psikis maupun fisik dari manusia
• Paksaan:
a. Vis Absoluta (paksaan absolut- manus ministra,
pelaku hanya sebagai alat belaka)
b. Vis Compulsiva (paksaan relatif berupa psikis) diatur
dalam Psl. 48 KUHP.
• Proporsionalitas
Keseimbangan antara paksaan/dorongan yang
dialami dengan tindak pidana yang dilakukan.
Noodtoestand
(Keadaan Darurat)
Dorongan/paksaan/kekuatan dari luar yang
membuat seseorang terjepit, sehingga
terpaksa melakukan suatu delik, karena
terjadi:
1. Pertentangan antar kepentingan hukum
2. Pertentangan antar kewajiban hukum
3. Pertentangan antara kepentingan
hukum dengan kewajiban hukum
Yurisprudensi di Belanda
• Memperluas pengertian noodtoestand sehingga
mencakup situasi di mana pelaku TP yang sebenarnya
tidak mendapat tekanan psikis, tapi dianggap mempunyai
dasar pembenar yang layak untuk melanggar UU:
• Dengan melakukan TP dan memperhitungkan situasi
genting aktual yang dihadapi, ia telah melindungi
kepentingan yang dilindungi oleh UU; atau
• Dengan melakukan TP, pelaku justru memenuhi kewajiban
sosialnya (sebenarnya merupakan pertentangan
kepentingan)
Pasal 49 KUHP
• Pasal 49 ayat (1)
Noodweer – Bela Paksa
• Ingat:
Pada jabatan-jabatan publik terdapat tugas-tugas
jabatan tertentu, baik merupakan pelaksanaan hak
jabatan dan atau pelaksanaan kewajiban jabatan
……lanjutan
• Contoh:
Pejabat Penyidik Pembantu
Atas dasar perintah penyidik dia berwenang
melakukan penangkapan, yang sekaligus
merupakan kewajiban untuk melaksanakan
perintah tsb.
Permasalahan
• Apakah perintah harus dalam bentuk konkrit
tertentu? Harus tertulis?
• Arrest Hoge Raad (7-12-1899):
Pasal 51 tidak perlu perintah konkrit, tetapi
termasuk juga instruksi umum
• Perintah tidak perlu langsung diterima oleh
pelaksana perintah (bisa melalui sarana
komunikasi)
• Berwenang: artinya luas, mencakup kompetensi
yang memberi perintah dan keabsahan seluruh
perintah
Dasar Penghapus Tidak Tertulis
Dasar Pembenar
• Tiada Melawan Hukum Materil
• Hak Mendidik
• Tindakan Medis
Dasar Penghapus Tidak Tertulis
Dasar Pemaaf
• AVAS
• Error facti
• Error yuris
Pembedaan Dasar Pembenar &
Dasar Pemaaf terkait dgn masalah :
• Penyertaan: salah satu peserta memiliki
dasar pembenar maka perbuatan peserta
lain jg dibenarkan (kolektif), namun dasar
pemaaf hanya dimiliki peserta yg punya
dasar pemaaf (individual)
• Bunyi putusan hakim: lepas atau bebas
• Penggunaan dasar penghapus pidana pada
situasi di mana sebenarnya ada dasar
penghapus (mis. Bela paksa terhadap bela
paksa)