Anda di halaman 1dari 16

Penyelidikan Kasus Epidemiologi

Diare Di Puskesmas Sukamaju


Kabupaten Selaras periode Juni
2017

Pelatihan Epid Ahli Angkatan I 2018


Pendahuluan
Diare merupakan masalah kesehatan
yang masih sering menjadi kasus KLB di
Indonesia
Laporan PKM Sukamaju melaporan
jumlah penderita sebanyak 38 orang dan
kematian 1 orang
Pembentukan TGC untuk melakukan
Investigasi
Masa Inkubasi Diare
Etiologi Masa Inkubasi Gejala

Beberapa Jam - 5 Diare mendadak tanpa rasa


V. Cholera sakit perut, muntah, tinja
hr
mengucur seperti air cucian
Salmonella 12 - 24 Jam diare, demam, sakit perut
Shigella diare, sakit perut, tenesmus,
2 - 3 hari
Disentriae tinja berlendir

E. Coli 3-4 hari diare, kram perut, mual,


muntah, diare lendir
Metodologi
 Desain  deskriptif
 Pengumpulan Data
- Data Primer
- Data Sekunder
 Analisa Data
 pengolahan data secara manual dan disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik dan dianaliasa
secara deskriptif
Hasil Penyilidikan
Kurva Epidemiologi
4.5
4 4 4
4

3.5
3 3 3 3
3

2.5
2 2 2 2
2

1.5
1 1 1 1 1 1
1

0.5

0
Distribusi Penderita Diare Berdasarkan Jenis Kelamin

di Puskesmas Sukamaju Kabupaten Selaras Bulan Juni 2017

15

LAKI-LAKI
PEREMPUAN

23
Distribusi Penderita Diare Berdasarkan Klp Umur

di Puskesmas Sukamaju Kabupaten Selaras Bulan Juni 2017

JENIS
KLASIFIKASI KELAMIN JUM
NO
UMUR LAH
Lk Pr
1 < 1 Tahun 3 2 5
2 1 - 4 tahun 9 3 12
3 5 - 14 tahun 0 5 5
4 15 - 44 tahun 2 9 11
5 45 - 64 tahun 1 3 4
6 > 65 tahun 0 1 1
Total 15 23 38
Distribusi Gejala Kasus Diare Pada Penderita di Puskesmas Sukamaju
Tahun 2017

100
90
80
Persentase gejala (%)

70
60
50
40
30
20
10
0
d. cair d. d. sperut krper sktkpl dema mggl mual munt
lendir darah ut m ah
ya 97.37 36.84 5.26 18.42 5.26 0 34.21 2.63 42.1 55.26
tidak 2.63 63.16 94.7 81.58 94.7 100 65.79 97.37 57.9 44.74
Distribusi Faktor risiko kejadian Diare Di Puskesmas

Sukamju Kabupaten Selaras Juni 2017

NO FAKTOR RISIKO/ TEMPAT BEROBAT Ya Tidak

1 Ada WC 8 30
2 Sarana Air Bersih 38 0
3 Cuci Tangan Setelah BAB 5 33
Cuci Tangan Setelah
4 1 37
Makan
5 Minun Air Masak 38 0
6 Total 90 100
Pembahasan
 Berdasarkan gejala klinis yang dialami penderita di desa
Sukamaju kabupaten Selaras seperti pada tersebeut
diatas yaitu diare encer (97,7%), muntah (55,3%), mual
(42,1%), tinja berlendir (36,84%), demam (34, 21%), maka
dapat mengarahkan kita pada kesamaan gejala yang
ditimbulkan oleh Bakteri E. Coli yaitu diare mendadak,
mual, muntah, demam dan tinja mengucur seperti air
cucian serta dehidrasi (Penyelidikan dan
Penanggulangan KLB, Depkes, 2011) sehingga dapat
dianalisa bahwa penyakit diare yang timbul diwilayah
tersebut disebabkan akibat tercemarnya makanan oleh
bakteri E. Coli dengan tidak mengesampingkan gejala
yang ditimbulkan oleh salmonella karena harus
didukung dengan adanya konfirmasi/hasil pemeriksaan
laboratorium.
Faktor Risiko
1. Agen
Secara umum, untuk menjadi sakit harus
ada agen. Untuk kasus Diare, Agent
penyebabnya adalah bakteri Escherichia
Coli dan Salmonella. Untuk menentukan
apakah kasus tersebut diatas diakibatkan
oleh bakteri E. Coli atau Salmonella, maka
harus merujuk pada hasil pemeriksaan
laboratorium
2. Host
• Kelompok Usia Berisiko paling
banyak adalah anak usia 1 – 4
tahun sebanyak 12 Kasus
• Selanjutnya adalah kelompok
umur 15 – 44 tahun sebanyak 11
Kasus
3. Environtment
• Penderita sebanyak 30 orang tidak memiliki Jaga
• Tidak mencuci tangan setelah BAB 33 orang
• Tidak Mencuci tangan setelah makan 37 orang

Hal tersebut didukung oleh hasil survey dari Studi


Basic Human Servis di Indonesia 2006 (SBHSI), yang
menunjukan bahwa 47 % masyarakat berperilaku
buang air besar di sungai, kolam, sawah, kebun
dan tempat terbuka.
Kesimpulan
 Peningkatan Kasus diare yang terjadi di Puskesmas
Sukamaju Kab.Selaras periode Juni 2017 dicurigai
diakibatkan oleh bakteri E. Coli dengan tidak
mengesampingkan gejala yang ditimbulkan oleh
salmonella karena harus didukung dengan adanya
konfirmasi/hasil pemeriksaan laboratorium.
 Kondisi Sanitasi dan Perilaku Masyarakat
merupakan salah satu faktor determinan yang
menyebabkan terjadinya peningkatan kasus.
 Kelompok umur yang paling rentan terhadap diare
adalah kelompok umur 1 – 4 tahun yaitu sebanyak
12 Kasus dan kelompok umur lebih dari 15-44 tahun
sebanyak 11 kasus.
Saran/Rekomendasi
 Untuk Dinas Kesehatan
 Perencanaan dan penganggaran perlu
dititikberatkan pada upaya preventif.
 Pencanangan program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM).
 Untuk Puskesmas
 Peningkatan kegiatan Pembinaan dan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan.
 Perlu adanya kerjasama lintas sektor dalam
rangka peningkatan Upaya Kesehatan
Bersumber Masyarakat (UKBM).

Anda mungkin juga menyukai